[Vote before reading this chapter]
Begitu panjang kisah perjalanan seorang David Angga Danendra sampai ia berada di titik ini. Titik dimana ia bisa kembali bersama dengan orang yang sangat ia kasih dan orang yang sangat ia rindukan selama ini.
Kehilangan ingatan bukanlah hal yang mudah untuk dilewati, tentu, bagi orang terkuat dan tersakti di dunia pun. David juga merasakannya, merasakan dunia yang ia jalani sangat asing, merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitar, sampai merasa tidak nyaman dalam bergaul.
Hal-hal ini lah yang menyebabkan dirinya dikenal sangat dingin dimanapun ia berada. Mulai dari tatapannya yang tajam, mimik muka yang selalu serius, sampai gaya irit bicara yang sangat khas melekat pada sosok cowok bermarga Danendra itu.
Terhitung sudah lebih dari 1 tahun ia harus menjalani hari-harinya dengan beban pikiran siapa aku? Bagaimana bisa? Apakah aku harus percaya? Dan lain sebaginya. Pertannyaan pertannyaannya ini mulai terjawab setelah ia sedikit mengingat orang-orang yang ia sayangi, seperti kedua orang tua dan teman-teannya.
Meski sudah mengingat dua elemen ini, David masih merasa kekosongan dalam hidupnya. Ia merasa hidupnya kurang tanpa satu hal ini, dan apa hal itu?
Sebenarnya salah jika orang disekitarnya mengira bahwa hal yang pertama kali cowok itu ingat adalah kedua orang tuannya. Justru hal yang pertama David ingat adalah sosok perempuan dibalik hidupnya. Bukan mengingat secara gamblang, namun memory diotaknya yang pertama kali terputar adalah disaat dimana ia dan Stefy di pertemukan di bangku SMP.
Ya, wajah cewek itu tidak terlihat, tapi David dapat merasakan bahwa sosok ini sangatlah berarti untuknya hanya dari serpihan memory indah yang berhasil ia kembalikan.
Kepala cowok itu selalu merasa pusing saat mencoba mengingat bagaimana wajah gadis yang muncul secara tiba-tiba di dalam otaknya itu. Bukan David Angga Danendra kalau tidak berusaha mencari tahu sendiri. Cowok itu mencoba sekuat tenagannya untuk menemukan masalalu yang hilang darinya. Mulai dari menyelami file-file di komputernya, sampai menyelami sosial media teman-temannya.
Siang malam cowok itu habiskan untuk menjelajahi setiap isi komputernya, jerih payahnya tak sia-sia. Ia menemukn satu file yang sayangnya terkunci dan hanya dia yang tau sandinya, ralat dirinya yang dulu.
David mengacak rambutnya frustasi, setelah sekian lama ia mencari dan akhirnya ketemu tapi apa? Akhirnya cowok itu memutuskan untuk meninggalkan sejenak folder bernama 'My SunSet' itu lalu beralih ke sosial media milik sahabat-sahabatnya.
Ia tidak menemukan apapun yang membuatnya curiga, kecuali satu postingan dari Nita. Postingan itu berisi perayaan kelulusan SMP nya dulu, di sana nampak ada satu foto yang memperlihatkan ada tujuh tangan sedang bersulang di sebuah meja bundar.
"Tujuh? Bukannya Cuma gue, Nita, Ferdy, Erik, Chiko, sama Chaca. Satu lagi siapa? Katanya gue gak punya temen lain selain mereka." Gumam David kala itu. Ia kembali menggeser slide sampai ke slide terakhir dan menemukan satu lagi foto Nita bersama perempuan yang tidak ia kenal, sejauh ingatannya.
Itu bukan Chaca, lalu siapa dia? Apakah dia ada hubungannya dengan David? David dengan cepat langsung menyimpulkan 'ya'. Wanita dalam postingan itu pasti ada hubungannya dengan sosok dirinya dimasa lalu.
"PR gue sekarang tinggal mecahin sandi folder itu. dan kenapa namanya My SunSet. Emang gue dulu anak senja apa?"
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, tak terasa sudah berbulan-bulan cowok itu mencoba memecahkan sandi yang mengunci folder dengan nama aneh tersebut. Begadang pun David lakoni untuk mencoba angka yang pas. Namun sampai saat ini belum berhasil juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SDS#2]Other Side of David
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] .... Setahun sudah David hidup dengan gangguan ingatannya. Amnesia, kondisi dimana seseorang tidak mampu mengingat peristiwa dalam jangka waktu tertentu. Disebabkan oleh suatu kecelakaan di masa lalu yang juga merenggut ses...