11. BERKACA

14 1 0
                                    

[Vote before reading this chapter]

Stefy, cewek cantik dengan balutan celana joger army yang dipadukan dengan T-shirt oversize hitam kini tengah termenung di sebuah balkon yang tak lain dan tak bukan adalah balkon kamarnya sendiri. Terpaku menatap jalan sepi yang ada di hadapannya sambil terus memikirkan apa yang Nita bicarakan dengannya barusan.

"Gue udah denger gosip-gosip itu sejak hari pertama lo dateng ke sekolah. Apalagi dari kalangan kakel. Siapasih anak JW yang gak kenal kak Berlian? Cewek cantik tapi tomboy mantan altlet tekwondo ditambah lagi dia adek dari mantan kepala suku Raeon dan juga tunangan wakil palsuk Raeon waktu itu."

Di kamar serba hitam milik Stefy, Nita mulai menceritakan perihal sosok Berlian yang selama ini selalu dimirip miripkan dengan Stefy. Cewek itu langsung membulatkan matanya ketika Nita baru saja berkata demikian. Kalimat awal saja sudah menandakan betapa terkenalnya sosok Berlian ini.

"Menurut gue, Kak Berlian tuh baik banget. Awalnya juga gue kira kak Berlian itu lo, soalnya mirip banget. Kan waktu itu juga gue liatnya selalu dari jauh. Lama kelamaan ada satu hal yang bisa gue bedain dari lo sama kak Berlian."

"Apa?" Tanya Stefy penasaran.

"Senyum. Entah, gue ngerasa perbedaan yang jauh banget antara senyum lo dan Kak Berlian. Meski sekilas muka kalian mirip pake banget, tapi senyumnya beda." Stefy mengangguk-anggukan kepalanya sambil memasang wajah penasaran. "Dia sama kayak lo, berangkat pake motor gede atau kadang naik mobil, tomboy juga, dan seleranya gak jauh beda sama lo."

"Pantes banyak kakel yang bisik-bisik nama Berlian kalo gue lewat. Tapi apa Cuma karna mirip doang sama dia gue jadi bahan pembicaraan? Kayak aneh, ini udah hampir 1 bulan gue pindah tapi gosip-gosip kayak gitu masih sering gue denger. " Stefy menjeda kalimatnya guna menyeruput minuman soda yang ada dalam genggamannya. "Sekarang Kak Berlian dimana? Kalo boleh gue mau ketemu atau liat fotonya."

Terdengar suara helaan napas kasar yang berasal dari sosok gadis cantik penggila lilac tersebut. "Hal yang bikin gosip-gosip itu masih ada ya Cuma satu, karna mereka masih ngerasa aneh ada sosok baru yang betul-betu mirip sama Kak Berlian yang sekarang udah gak ada."

"Apa?!" Stefy memekik kaget sambil membolakan matanya lalu menatap wajah Nita yang nampak sekali ada gutar sedih kehilangan dan juga keseriusan disana.

"Hmm, Kak Berlian udah meninggal dalam sebuah tragedi kecelakaan. Rumornya rem motor yang dia pake blong dan tabrakan antara motor sama truk gak bisa terhindarkan. Sampe sekarang belum ada kabar pasti kronologi kecelakaannya, Cuma yang jelas motor yang dia pake adalah motor milik tunangannya. Motor kesayangannya sampe sekarang katanya masih ada dan ya udah, sebatas itu aja anak-anak JW tau kejadian yang dialami Kak Berlian hampir 1 tahun lalu."

Nita membuka ponselnya lalu terlihat mengotak-atik benda pipih itu menggunakan kedua tangannya. Gadis cantik tersebut membuka sebuah foto dan memperlihatkannya kepada Stefy yang masih tercengang mendengar penuturan panjang lebarnya barusan. "Ini foto Kak Berlian."

Lamunan Stefy buyar saat Nita kembali setelah pamit ingin buang air kecil di wc nya. Kali ini ia kembali dengan gurat panik dan langkah cepat serta ucapan yang dramatis.

"Stef, s-sekarang tolong anterin gue ke tempat Erik." Ucap Nita terlihat panik.

"Hah?" Tanya stefy memastikan.

"Udahlah cepet, Ferdy berantem sama Erik karna masalah itu."

Dengan gerakan secepat kilat, Stefy beranjak dari kursi yang tadi ia duduki lalu mengambil kunci motornya dan tak lupa mengantongi benda pipih yang tidak boleh ketinggalan kapanpun dan dimanapun.

[SDS#2]Other Side of DavidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang