Antara dua kutub yang saling bersaing

18.7K 1.6K 156
                                    

Hati gua emang satu tapi kalo bisa mencintai dua orang sekaligus kenapa gak?

****
Hari ini Sma Taruna Bangsa sedang ramai karna akan melanjutkan lomba kemarin yang sempet tertunda. Lomba itu bertujuan untuk mengisi free class sehabis ujian dan itung-itung sebagai hiburan. Banyak  murid-murid yang berlalu lalang menuju lapangan basket untuk melihat babak Final kelas XI-Ips 5 melawan kelas XII-Ipa 1.

Berbeda dengan Raya yang baru datang ke sekolahan. Ia nampak santai dengan topi hitam dikepalanya dan berjalan menuju kelasnya. Saat ia mengajukan pendaftaran untuk Arka ternyata liburan sebentar lagi kata abangnya jadi ia membatalkan Arka masuk sekolah sekarang. Mungkin habis pulang sekolah ia bakal mengunjungi adek barunya itu.

Raya hanya melanjutkan perjalannya membiarkan murid-murid yang nampak tergesa-gesa. Ia tak terlalu berminat untuk mengikuti mereka yang berlalu lalang menuju lapangan. Baginya lapangan itu adalah tempat yang paling dihindarinya karna panas matahari yang akan menyengat kulitnya.

"Ngapain sih harus ada lomba kayak gini? Ganggu acara rebahan gua aja" gumam Raya yang baru masuk kelas.

"Pagi Raya" sapa Daniel.

"Pagi" balas Raya.

"Lo mau ikut lomba gak Ray?" tanya Cika.

"Lombanya apa?"

"Lomba nyanyi Ray"

Raya hanya melewati Cika dan berjalan menuju mejanya. Ia sangat tak tertarik mengikuti lomba itu yang hanya menghabiskan tenaganya. Raya lebih memilih tiduran ataupun membaca novel sambil dengerin musik.

"Ray, lo ikut lomba ya. Plisss,,, ikut ya. Disini semuanya udah pada ikut lomba kemarin, tinggal lomba nyanyi aja yang belum ada" pinta Daniel yang selaku ketua kelas.

"Gak ah, cape. Entar ujungnya gak dapet apa-apa" tolak Raya.

"Gini aja, kalo lu ikut nanti kita traktir dikantin sepuas lo" bujuk Ragil.

"Beneran nih?"

"Bener Ray, entar kita bayarin semua yang lo mau"

"Oke, gua ikut tapi ada gitar gak?" Raya akhirnya luluh karna mendengar kata traktiran.

"Gampangan gua bawa gitar nih" ujar Gino yang melihatkan gitarnya.

"Stop, kalian berhenti dulu. Gil, lu bilang mau traktir Raya itu pake uang siapa?" tanya Dina selaku bendahara.

"Ya pake duit kas lah. Ya kali pake duit gua sendiri. Lu aja tau kalo gua jarang bawa uang" jawab Ragil.

"Astagfirullah Ragil! Lu pikir duit kas nya banyak apa? Kalian aja jarang bayar uang kas gimana mau traktir Raya coba" keluh Dina.

"Udah-udah, gua ikut ikhlas tapi beliin gua susu kotak rasa coklat ma roti aja" sahut Raya.

"Nah, kalo itu gua sanggup beliin" balas Daniel.

"Lomba nyanyi jam berapa sih?" tanya Raya.

"Setelah pertandingan basket katanya. Oh ya, sekarang kita harus ke lapangan soalnya Asep, Ridwan, Bagus, Satya, sama Si Ijul lagi perwakilan kelas kita untuk tanding" balas Daniel.

Seluruh murid-murid XI-Ips 5 langsung berjalan keluar kelas dengan Raya yang berada didepan bersama Daniel. Mereka menjadi pusat perhatian karna Daniel yang merangkul pundak Raya.

"Lu tinggi juga ya, Ray" celutuk Daniel.

"Ya iyalah, orang gua mengalami pertumbuhan. Emangnya lo yang tinggi ke samping" ejek Raya.

Zeraya's Life Journey(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang