Metanjing

7.8K 802 184
                                    

Arti sampah bagi gua adalah orang yang bepura-pura sok polos padahal hanyalah kedok untuk menutupi kebangsatannya. Jadi marilah kita bersihkan sampah masyarakat dengan mendaur ulangnya menjadi pemain drama mungkin, atau membuangnya ke sugar daddy biar mantep gitu.

###

Raya hanya menguap sambil menulis materi yang ada dipapan. Semalam ia sudah bergadang karna tak bisa tidur dan paginya ia harus mengalami kesialan dengan ban motornya bocor, yang membuatnya harus meninggalkannya dibengkel samping sekolah. Untung bocornya tak jauh dari sekolah, coba kalo jauh. Bisa patah semua badannya Raya.

"Ck, kapan sih pelajaran ini selesai" dumel Raya.

Raya ingin segera keluar dari kelas ini untuk mengisi perutnya yang lagi lapar. Ia hanya memainkan pulpen ditangannya, hingga suatu ide muncul diotak pintarnya.

"Bu" panggil Raya sambil mengangkat tangannya.

Guru yang menjelaskan materi langsung memberhentikan penjelasannya dan beralih menatap Raya yang lagi mengangkat tangannya.

"Iya Ray, ada apa?" tanya guru.

"Saya izin ke toilet bu, soalnya perut saya sakit banget" jawab Raya memberikan alesan.

"Baik, jangan lama-lama ya"

"Siap bu"

Tanpa sepengetahun guru, Raya memasukan sesuatu dikantong seragamnya dan segera beranjak dari tempat duduknya. Ia keluar dari kelas dengan senyum miring karna berhasil membebaskan diri dari pelajaran sejarah indonesia yang sangat membosankan karna selalu mengulang inti-inti pelajaran.

"Hufftt, untung gua bisa kabur. Kepala gua pening banget butuh asupan gituan" Raya menghembuskan nafas lelah.

Raya sekarang menuju ke arah tangga rooftop dan tidak pergi ke toilet seperti izinnya ke guru tadi. Ia butuh pelampiasan masalahnya sekarang. Mungkin, dengan adanya rooftop sedikit mengurangi beban pikirannya.

"Sama seperti disekolahanku dulu" gumam Raya.

Raya mengerinyitkan matanya saat melihat sebuah sofa dan meja disana. Ia segera berjalan ke arah sofa usang dan mendudukkan dirinya. Ia menatap kearah depan yang menampilankan langit yang tertutup mendung.

"Gua baru tau kalo dirooftop ada meja sama kursi" gumam Raya.

Raya mengangkat kakinya dan menaruhnya diatas meja. Ia mengeluarkan rokok yang dibawanya dari rumah. Raya bukan perokok aktif tapi ia hanya merokok jika suasana hatinya buruk.

Kepulan asap keluar dari bibir merah milik Raya. Ia dulu memang seorang yang nakal. Bahkan tak jarang Raya datang ke club untuk meminum minuman beralkohol disana, seperti vodka, wiski, tequila, dll.

Semua itu dilakukannya hanya karna semata-mata untuk menghilangkan rasa beban dihidupnya walaupun cara yang ditempuhnya itu salah. Raya sekarang hanya butuh orang yang menuntunnya kejalan yang benar bukan orang yang memarahinya dan menghinanya.

"Dunia ini terlalu jahat buat gua yang tak tau aturan. Orang terlalu suka menilai apa yang dilihat tanpa tau aslinya" Raya mengisap rokok yang berada diapitan jarinya.

Raya menikmatin rokok itu tanpa beban. Ia seakan bebas melakukan apapun yang ia suka tanpa memikirkan perkataan orang yang bisa sewaktu-waktu menjatuhkannya.

Tanpa disadari Raya ada sosok cowok yang dari tadi melihatnya. Cowok itu tersenyum miring dan menghampiri Raya yang lagi duduk santai dengan kaki yang dinaikan dimeja dan jangan lupa rokok yang ada diapitan jarinya.

"Gua baru tau kalau sosok Raya juga merokok" ujar cowok itu.

Raya tersenyum sinis saat melihat sosok cowok yang tak lain adalah Raja. Ia tak merasa terganggu dengan kedatangan Raja disini dan ia juga tak takut jika Raja melarangnya merokok.

Zeraya's Life Journey(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang