Zeraya's Life Journey(Hiatus)

Putus

Takdir lucu ya? Takdir yang membuat kita bertemu dan menjalin cinta, tapi takdir juga yang memisahkan kita dan mematahkan jalin cinta kita...

***

Raya memakai topinya dan turun ke bawah. Hari ini akan menjadi hari yang spesial untuk menyelesaikan masalah yang membuatnya merasakan patah hati.

"Menjadi fuckgirl lebih menyenangkan daripada menjadi perempuan yang setia pada cowok yang belum tentu jodoh kita" gumam Raya.

Raya turun ke bawah dengan santai sambil bernyanyi untuk menghibur diri. Ia tak perlu menangisi hal yang tak pantas untuk ditangisi. Air matanya terlalu mahal untuk menangisi laki-laki bejat seperti dia.

Mungkin tadi malam Raya sempet nangis karna rasanya dikhianati dan tak bisa melampiaskannya. Tapi pagi ini ia harus tunjukin kalo dia baik-baik saja melihat dia dengan yang lain.

"Pagi bang" sapa Raya.

"Pagi, tadi malam katanya lo cabut dari rumah Raja kenapa? Terus tuh kue kenapa masih ada dikulkas?" tanya Keano.

"Dia lagi ngen sama adeknya temen lo" jawab Raya santai.

Raya duduk disamping Kenzo yang telah duduk duluan dikursi makan. Ia sudah menceritakan semuanya ke Kenzo dan hampir aja tadi malam akan terjadi perkelahian.

"Pagi ini keliatannya lu terlalu santai buat orang yang lagi patah hati, padahal tadi malam lu nangis" celutuk Kenzo.

Raya hanya tersenyum sinis dan menatap ke arah Kenzo yang tengah meminum susu. Hubungan hanya satu bulan mana ada rasa baginya, lagian dia pacaran hanya sebagai main-main saja.

"Hati gua gak patah, tapi cuman kesel saat di khianati padahal udah susah-susah bikin kue ulang tahun" balas Raya.

"Terus apa yang mau lo lakuin nanti?" tanya Keano.

"Gak ada"

Keano dan Kenzo sontak melototkan matanya mendengar jawaban Raya. Dia sudah diselingkuhin tapi tak mau berbuat apa-apa, gila kali ya.

"Waras gak sih lo? Lo udah disakitin, lo udah dikhianati, lo udah dikecewain, tapi gak mau ngelakuin apa-apa" protes Kenzo.

"Buat apa ngurusin orang gak penting, hanya buang-buang waktu dan tenaga aja. Lagian cowok gua banyak bang, tinggal milih. Jadi stay kalem wae lah, gak usah panik juga" ujar Raya santai.

Kenzo memutar bola matanya malas mendengar ucapan Raya. Dalam hatinya ia bersyukur karna Raya terlihat biasa aja gak seperti tadi malam. Coba aja kalo Raya masih sedih udah ia hajar tuh Raja.

"Celana gua lo pake lagi" celutuk Keano yang melirik celana seragam yang dipake Raya.

"Iya. Gua lagi males pakai rok, enakan pakai celana" balas Raya.

"Makan sarapannya buruan" ujar Kenzo.

"Iya bang"

Raya mulai menghabiskan rotinya begitu pula dengan Keano. Mereka berdua memakan rotinya dengan santai tanpa memikirkan Kenzo yang dari tadi menunggu mereka selesai sarapan.

"Buruan, entar telat. Gua tungguin di luar ya" ujar Kenzo.

Keano dan Raya langsung menganggukkan kepalanya untuk menjawab ucapan Kenzo. Mereka berdua segera menghabiskan susunya dan langsung menyusul Kenzo yang keluar duluan.

"Pakai motor yok bang" ajak Raya.

"Skuy lah" balas Keano dan Kenzo barengan.

Mereka segera memakai helm masing-masing dan mendorong motor kesukaan mereka keluar dari garasi rumahnya. Mereka langsung menaiki motor masing-masing dan mengendari motornya keluar dari perkarang rumah mereka.