Jadi orang itu harus pintar, iya pintar bedain perasaan sendiri... Mana yang cinta, mana yang penasaran. Jangan asal nembak kalo ujungnya bakal ninggalin waktu ada yang baru...
***
Raya mendengar samar-samar bel pulang berbunyi dengar keras. Ia membenarkan posisi duduknya dan melihat ke arah kanan dan kirinya yang terdapat keempat cowok yang masih tertidur pulas. Raya harus membangunkan ke empat cowok yang juga ikut tidur disampingnya itu.
"Hey, bangun. Udah bel pulang nih" Raya menepuk pipi Raja pelan.
"Hum, udah pulang?" ujar Raja.
Raja yang hendak mengucek matanya udah dihalangi oleh Raya. "Jangan dikucek matanya nanti sakit. Lo balik dulu gih ke kelas. Gua mau bangunin para abang tercinta dulu"
"Enggak, gua mau bareng lo aja" Tolak Raja.
"Udah sana, nanti sekalian ambilin tas gua" ujar Raya.
"Ck, iya-iya" decak kesal Raja.
Raja berdiri terlebih dahulu dan membersihkan celananya dari debu dan daun yang menempel. Ia segera melangkahkan kaki untuk mengambil tasnya dikelas beserta tasnya Raya sekalian. Walaupun Raja sedikit kesal tapi ia akan melakukan semua yang dipinta Raya.
Raya hanya tersenyum tipis karna sikap Raja. Ia beralih melihat wajah kembar abangnya dan juga wajah Kiki yang nampak pulas. Suasana yang rindang dan asri membuat meraka betah ada disana.
"Bang, bangun yuk. Udah pulang nih" ujar Raya sambil menepuk pipi Kenzo.
"Hem" dehem Kenzo.
Kenzo mulai mendudukkan dirinya dan mencoba mengumpulkan nyawanya yang baru bangun tidur. Ia sedikit mengerjapkan matanya dan menatap Raya yang tengah terkekeh membuat ia mengangkat sebelah alisnya.
"Kenapa?" tanya Kenzo.
"Gak papa kok, bangunin Bang Keano gih. Raya mau bangunin Bang Kiki" jawab Raya.
"Iya"
"Bang Kiki bangun yuk, udah waktunya pulang nih" Raya sedikit mengoyang-goyangkan tubuh Kiki agar bangun.
"Kean, bangun. Lo mau pulang gak?!" Kenzo juga sama seperti Raya mengoyang-goyangkan badan Keano agar bangun.
"Iya" bales barengan Keano dan Kiki.
Setelah merasa nyawanya sudah utuh, mereka berempat berjalan menuju ke kelas masing-masing untuk mengambil tas. Mata mereka masih menunjukkan ekspresi mengantuk kecuali Raya yang udah cukup tidurnya.
Masih banyak murid yang berlalu lalang hendak pulang kerumah masing-masing. Tapi saat dipertengahan jalan tangan Raya ditarik seseorang ke tengah-tengah lapangan yang membuat ketiga cowok dibelakang Raya melototkan matanya.
"Woy Al, lo mau bawa adek gua kemana" teriak Kenzo yang melihat Alfa menarik tangan Raya.
"Ikutin" ucap Kiki.
Kenzo, Keano, dan Kiki mengikuti Alfa dari belakang. Mereka bertiga bingung kenapa Alfa membawa Raya ke tengah-tengah lapangan dan banyak murid-murid yang melingkari mereka.
Raya masih lilung karna tangannya ditarik Alfa. Ia sedikit gak paham akan jalan pikiran Alfa yang seenak jidatnya menarik tangannya ke tengah-tengah para siswa siswi yang belum pulang.
"Lo mau ngapain sih?" tanya Raya.
"Gua cuman mau ngomong" jawab Alfa.
"Ya ngomong apa?"
Alfa berjalan mengambil bunga dan coklat dari salah satu orang yang disuruhnya membeli persiapan untuk menembak Raya. Ia sedikit gugup saat ingin menyatakan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeraya's Life Journey(Hiatus)
Roman pour AdolescentsJudul awal: The Real FuckGirl Menceritakan tentang seorang gadis kembar yang terpisahkan oleh takdir. Hingga salah satu dari mereka berpisah untuk selamanya karna kembaran yang menjadi sang adik meninggal sebab tertekan oleh sistem bullying yang ada...