Judul awal: The Real FuckGirl
Menceritakan tentang seorang gadis kembar yang terpisahkan oleh takdir. Hingga salah satu dari mereka berpisah untuk selamanya karna kembaran yang menjadi sang adik meninggal sebab tertekan oleh sistem bullying yang ada...
Selamat pagi dunia tipu-tipu. Gimana kabarmu? Apakah ghostingan mu lancar? Kalo tidak, berarti ketikanmu kurang manis sayang!
***
Raya sekarang sedang bersiap-siap mengunakan kemeja putih dan rok hitam yang bergaris. Hari ini adalah hari pertama dia masuk sekolah dan pastinya harus berangkat lebih awal karna ada upacara hari senin. Raya sedikit melonggarkan dasi yang berwarna hitam miliknya agar tidak terlalu sesak dilehernya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kurang lebih seperti ini seragamnya.
Raya segera berjalan ke arah meja rias untuk mengambil anting favoritnya. Ia sedikit memoles lipblam dibibirnya agar tidak terlalu terlihat pucat. Setelah itu Raya mulai memasangkan anting favoritnya ditelinga kanannya seperti biasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duh, author juga pengen make gituan tapi sayang kalo ketaun emak bakal dibuang😪😒
"Perfect" gumam Raya sambil menatap pantulan wajahnya dicermin.
Raya segera beranjak dari kamarnya sambil membawa tas ransel dibahunya dan juga jas almamater dilengannya. Raya tak berminat untuk memakai almamater itu, tapi ia harus tetap membawa karna ada upacara bendera setiap hari senin.
"Nyusahin banget nih jas, pengen banget gua tinggal tapi inget kalo dia harus gua bawa. Jadi beban banget nih jas" ujar Raya.
Saat sampai diruang makan Raya sudah disambut oleh senyum manis Arka yang tengah duduk dikursi makan. Raya berjalan ke arah Arka dan mencium pipi adeknya itu.
"Pagi prince" sapa Raya.
"Pagi kak" balas Arka.
"Wow, rapi sekali seragammu. Kemana kacamata bundarmu itu?" ujar Raya sambil duduk dikursi.
"Malas memakainya, lagian aku punya kakak untuk menolak mereka. Apa ada yang salah jika aku mau memamerkan kakak nanti?"
"Tak ada masalah asalkan itu kau yang melakukannya. Lagian kau bebas melakukan apapun yang kau suka, tapi dengan syarat sewajarnya aja" ucal Raya.
"Makasih kak"
"Iya, cepat habiskan sarapanmu dan kita harus berangkat sekarang"
Arka hanya menganggukan kepalanya dan buru-buru menghabiskan sarapannya. Sedangkan Raya dengan santai memakan rotinya sambil menatap Arka yang lagi menghabiskan nasi goreng.
