Zeraya's Life Journey(Hiatus)

Hama

Lo tau hama? Iya, hama yang merusak kebahagian orang lain dan suka gonta ganti topeng. Jika lo masih gak tau itu siapa, mending ngaca deh. Mulut gua terlalu suci untuk menyembutkan seseorang yang hanya jadi hama dan benalu dihidup orang!.

***

Jakarta, 06.00 wib.

Raya sekarang sedang mengeluarkan motornya dari garasi. Hari ini, ia harus berangkat pagi karna disuruh oleh kepala sekolah yang entah apa yang akan dibicarakan nanti.

"Lo mau berangkat sekarang?" tanya Keano yang baru mau beli bubur didepan rumah.

"Iya bang, disuruh kepala sekolah tadi malam" jawab Raya dengan suara yang sedikit serak karna lagi radang tenggorokan.

"Suara lo kenapa jadi kek laki gitu"

"Sakit tenggorokan gua, habis minum es tadi malam. Entar bawain gua buburnya satu ya ke sekolahan"

"Gampang, gak usah kacang 'kan?"

"Iya bang, gua berangkat duluan"

"Hati-hati"

Raya menjalankan motornya keluar dari perkarangan rumah. Ia melajukan motornya dengan kecepatan standar karna jalanan juga masih sepi dan juga lagi malas untuk buru-buru sampek sekolah.

Saat dipertengahan jalan Raya melihat cewek yang lagi ada di halte sedang digodain oleh preman membuatnya mau tak mau harus menolong cewek itu. Ia langsung memberhentikan motornya tak jauh dari halte.

"Pagi-pagi udah senam tangan" gumam Raya.

Raya berjalan maju mendekati cewek itu dan langsung menarik tangan cewek itu kebelakang saat preman didepannya hendak menampar cewek tadi.

"Pergi" ujar Raya dengan suara yang serak malah mirip suara laki-laki.

"Ck,,, siapa lo? Ganggu kerjaan gua aja"

"Pergi atau mati" Raya menatap tajam ke arah preman didepannya.

"Emang lo berani ma gua?"

Raya yang tak mau basa-basi langsung menendang orang didepannya. Untung saja Raya memakai celana seragamnya Si Keano karna rok seragamnya entah kemana. Celana itu memudahkan Raya untuk bergerak bebas.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Plakk

Dukk

Kreek

Arrggg

Uhuk,,, uhuk,,, uhuk

Raya membabi buta preman didepannya. Ia bukan hanya memukul tapi juga menendang kepala preman itu dan terakhir ia menginjak perut preman itu hingga berbatuk darah.

"Gua udah beri pilihan tapi lo gak milih. Jadi jangan salahin gua kalo nasib lo babak belur kayak gini. Ini duit buat lo berobat sebelum lo mati. Besok lagi nyari kerja yang bener. Ngasih makan anak orang kok uang haram, gak malu lo sama tukang sapu jalanan yang udah tua tapi masih semangat nyari rezeki halal" Raya berjongkok dan memasukan beberapa lembar uang 100 ribuan ke kantong preman itu.

Raya segera menegapkan badanya dan menarik tangan cewek tadi dengan lembut. Gak mungkin juga ia meninggalkan cewek itu disana, bisa-bisa akan ada preman baru yang menganggunya lagi.

"Lo gak papa, 'kan?" tanya Raya datar saat berhenti didepan motornya.

"A-aku gak papa" jawab cewek itu.