Judul awal: The Real FuckGirl
Menceritakan tentang seorang gadis kembar yang terpisahkan oleh takdir. Hingga salah satu dari mereka berpisah untuk selamanya karna kembaran yang menjadi sang adik meninggal sebab tertekan oleh sistem bullying yang ada...
Alfa dkk beserta Raja dkk lagi ada didepan pintu kamar Raya. Hari ini, hari terakhir mereka ada di yogyakarta. Mereka harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin karna nanti malam mereka sudah pulang ke tempat aslinya.
"Raya main yuk" teriak Johan dari luar.
Pletak
Pletak
Pletak
Johan mendapatkan jitakan maut dari ketiga cowok yang ada disampingnya. Mereka sedikit kesal karna Johan teriak seperti mengajak Raya bermain klereng.
"Gua salah apa coba? Padahal kan bener kalo kita mau main" celutuk Johan sambil mengelus kepalanya.
"Cara manggil lu yang salah" balas Aksa.
"Gini nih, kalo minum bodrex sekulitnya jadi eror dengkulnya. Gak bisa bedain mana bangunin orang mana ngajak main bocil" Sahut Arjun.
"Kenapa dengkulnya yang eror? Kenapa gak otaknya aja?" tanya Kiki.
"Soalnya otaknya pindah haluan ke dengkul makanya yang eror dengkulnya" jawab Arjun.
"Daebak, otaknya aktif ya bun. Bisa pindah-pindah ke dengkul" ujar Kiki sambil tepuk tangan.
"Sa, bawa gih temen lo. Gua capek ngomong sama micin yang dikasih nyawa" Arjun memilih berdiri disamping Javas daripada disamping Iki.
"Maaf gua gak kenal dia" Balas Aksa yang memilih mengetok pintu kamar Raya.
Tok,,,tok,,,tok
"Ray, ayo keluar udah siang nih. Katanya mau liburan terakhir" ujar Alfa.
"Bentar, kalian ke depan duluan. Gua lagi ganti baju" balas Raya dari dalam kamar.
"Oke"
Semuanya memilih berjalan meninggalkan depan pintu kamar Raya. Mereka menuju ke parkiran untuk menunggu Raya yang lagi menganti bajunya dan mereka juga harus menunggu mobil taksi pesenan mereka.
Sedangkan Raya sekarang memakai croptop yang memperlihatkan perut mulusnya. Ia tak lupa membalut croptopnya dengan jaket berwarna abu-abu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kira-kira akan seperti ini style Raya.
Raya keluar dari kamar sambil memakai jam tangannya berwarna hitam kesukaaannya. Ia segera menghampiri cowok-cowok yang lagi melihat ke arah orang-orang yang lagi berlalu lalang.
"Ekhem" dehem Raya membuat semua cowok yang menunggunya mengalihkan pandangan.
Kesepuluh cowok didepannya melongo melihat penampilan Raya yang sedikit memamerkan perut mulusnya. Mereka mendengus kesal saat cowok lain juga ikut memandang Raya.