Berdua bersamamu

4.7K 463 51
                                    

Bukan tentang seberapa besar kamu mencintaiku, tapi tentang seberapa besar kamu dapat membahagiakanku

***

Raya berjalan santai ke arah parkiran motor sambil bersenandung kecil tapi tiba-tiba ada sebuah tangan kekar yang menutup matanya. Ia ingin memberontak tapi ada suara cowok yang familiar baginya.

"Tebak gua siapa?" bisik laki-laki yang menutupi mata Raya.

Raya berfikir sejenak untuk mengenali suara laki-laki itu lebih jelas sebelum menjawabnya. Ia merasa kalo cowok itu adalah cowok yang lagi dekat dengannya belakangan ini.

"Cakra or no?" tanya balik Raya.

"Ya, saya" jawab Cakra.

Raya tersenyum dan berbalik saat matanya udah dibuka oleh Cakra. Ia melihat Cakra yang juga tengah tersenyum lembut didepannya.

"Ngangetin tau gak, untung belum gebuk tadi" ujar Raya.

"Hehe,,, maaf. Mau ikut gua gak?" tanya Cakra.

"Kemana?" tanya balik Raya.

Cakra tak menjawab tapi langsung mengenggam tangan Raya dan mengajaknya untuk mendekati mobil mewah yang berjenis ferari f8 spider.

"Motor gua kan disana" ujar Raya menunjukkan ke arah deretan motor yang berada tak jauh dari mobil mewag milik Cakra.

"Motor lu biar orang suruhan gua aja yang bawa. Sekarang lo gua culik" balas Cakra.

Raya tertawa kecil. "Mau nyulik kok ngomong-ngomong sih paduka" ujarnya.

"Gua kan sopan, jadi kalo nyulik ya izin dulu".

Raya memutar bola matanya malas dan masuk kedalam mobil, begitu pula dengan Cakra yang tersenyum tipis dan ikut masuk kedalam mobil.

"Cari makan dulu ya, gua laper" celutuk Raya sambil memakai seatbelt.

"Iya, mau makan apa?" tanya Cakra.

"Udah jalanin dulu mobilnya, entar gua kasih tau makanan yang enak" jawab Raya.

Cakra melirik Raya sekilas dan mulai menyalakan mobilnya meninggalkan parkiran sekolah yang nampak rame dengan murid-murid yang bergantian untuk mengambil kendaraannya.

Cakra mendengarai mobilnya dengan santai menikmati kebersamaannya dengan Raya. Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan bersama Raya apalagi bisa sedekat ini.

"Tepi, Ca" pinta Raya.

Cakra mengerutkan dahinya karna Raya meminta ia menepikan mobilnya di depan penjual bakso yang berada dipinggir jalan. Ia menerutin permintaan Raya dan langsung menepikan mobilnya.

"Yakin mau makan disini?" tanya Cakra.

"Yakin lah, ayo turun" jawab Raya santai.

Raya segera keluar dari mobil Cakra dan berjalan duluan memasuki warung bakso yang terlihat senyum melihat Raya yang berbeda dengan cewek lainnya. Jika cewek lain bakal minta makan ditempat yang bagus kalo Raya bakal minta makan ditempat yang sederhana tapi mengenyangkan dan murah meriah.

"Pak, pesen bakso seperti biasa dua sama es tehnya juga dua" ujar Raya kepada penjual langganannya itu.

"Siap Ray, ditunggu bentar" ujar penjual bakso.

Raya berjalan duduk dikursi yang udah ditempatin Cakra. Ia melirik sekeliling tapi tak ada pengunjung yang biasanya sudah memenuhi warung bakso langganannya itu.

"Lo udah biasa kesini?" tanya Cakra.

"Dibilang biasa sih enggak, tapi sering kesini jika pengen makan bakso. Kadang juga ikut bantuin biar dapat gratisan bakso, jika gua lagi gak ada duit dulu" jawab Raya.

Zeraya's Life Journey(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang