07 || Sisi gelap

131K 19.3K 7.5K
                                    

Haiii!! Makasih buat yg masih nungguin cerita ini💗🥳🙏🏽

Siap baca lagi?

Jangan lupa isi komentar tiap paragraf yaaa biar aku cepet up lagi thank u guys:)

...

Abbie menelan air salivanya mencoba untuk memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika ia menjawab telpon dari Nia. Apa yang akan gadis itu bahas?

Abbie mencoba menarik napasnya dalam-dalam dan berusaha untuk tenang, jika ia tidak menjawab telponnya hal tersebut akan membuat Nia berpikir yang macam-macam. Dengan cepat Abbie menggeser tombol hijau yang sedari tadi muncul di ponselnya.

"Ha-halo, Ni?" Tanya Abbie buka suara duluan.

"Abbieeee!" Pekik Nia terdengar kesal membuat jantung Abbie berdetak tidak keruan.

"Gue bisa jelasin—"

"SUMPAH GUE TADI KAN LEWAT DEPAN SEKOLAH YA, MASA GUE LIAT KAK AGES SAMA CEWEK LAIN! Sumpah apa mata gue salah liat ya? Tapi beneran Khageswara anjir," cerocos Nia panjang lebar membuat Abbie terdiam seribu bahasa.

"Lo—lewat depan sekolah?" Tanya Abbie mengulang.

"Iya, kan gue abis main tadi, terus ya gituu gue kaget aja liatnya."

"Hm bukan kak Ages itu, Ni keknya. Soalnya—"

"Kenapa?" Apa dirinya harus berbohong seperti ini? Abbie merutuki dirinya sendiri.

"Anak ekskul renang udah balik dari jam 3," jelas Abbie membuat Nia terdiam, aneh memang, kenapa bisa-bisanya Nia tidak mengenali dirinya? Abbie lho sahabatnya sendiri dan gadis itu tidak menyadarinya.

"Serius lo? Terus yang gue liat di depan sekolah siapa ya? Motornya persis banget kek Ages, Bbie."

"Emang yang punya motor begitu cuma Khageswara?" Balas Abbie membuat Nia menyengir kuda.

"HAHAHA SUMPAH TADINYA GUE UDAH BETE ANJIR, Kek putus asa gak ada gairah hidup gitu, Bie. Semoga bukan Khages deh, Khages cuma punya gue seorang." Abbie menghela napasnya kaku, berbohong ini sangat menguji adrenalin.

"Ya udah deh gitu aja, bye!"

"Iya—" dan Nia mematikan sambungannya sepihak tanpa menunggu dirinya menyelesaikan kalimatnya, setelah sambungan telpon terputus, Abbie menghela napasnya lega, demi apapun sebenarnya sedari tadi dia takut.

Takut Abbie marah dan salah paham, tapi bisa-bisanya Tuhan menyembunyikan dirinya sampai Nia tidak menyadari bahwa gadis yang memeluk Khages itu adalah sahabatnya sendiri. Entahlah refleks memeluk itu sangat memalukan.

Abbie berdecak sebal.

"Abbie tolol banget sumpah! Emang cewek tolol cuma Abbieee!" Pekiknya gemas.

Lain dengan seseorang yang terkejut atas kedatangan temannya, Delion menghela napasnya melihat Khages membawakan makanan seperti biasa padanya.

"Gamau balik ke rumah lo?" Tanya Khages masih sama, Delion menghela napasnya lagi dan membiarkan Khages masuk ke apartemennya, ya bisa di bilang Delion tidak tinggal bersama keluarganya.

Khages menyenderkan bahunya pada sofa.

"Gue gamau," jawab Delion lalu duduk di kursi depan Khages, lelaki itu menatap Khages dari atas sampai bawah.

"Lo baru pulang?" Tanyanya, Khages mengangguk lalu tersenyum miring.

"Bukannya tadi lo nunggu gue ya? Kenapa balik duluan?" Tanya Khages santai, Delion tidak menjawab.

KHAGESWARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang