54 || Itu namanya Cinta

75.3K 12.5K 16.6K
                                    

Halo! Aku rindu bgt samaa cerita ini, im sorry, kemaren aku bener-bener gabisa lanjutin, and then aku dpt ide lagi, makasih ya udh setia menunggu selama sebulan lebih tidak up

Maaf aku udh gak kayak dlu, yang bisa update setiap hari, bahkan seminggu bisa 3 kali up, skrg sulit sekali...

Aku sampe merutuki diri sendiri karna tidak bisa menulis lancar seperti dlu, banyak sekali problem real life yang membuatku sulit berpikir ke alur cerita ini.

Maaf yaa, aku selalu berharap setiap part menyembuhkan rindu kalian pda cerita ini. Love u all💓

Kemarin tanggal 05 feb ulang tahunku, mungkin kalian bisa mendoakan aku agar aku bisa kembali seperti dlu, yg sangat produktif dan menulis terus, dilimpahkan ide-ide🧚🏻

Oh ya, happy reading!

>>><<<

Kembali ke beberapa tahun lalu, posisi Anastasia sangat kacau. Wanita satu anak itu mengemudikan mobilnya dengan perasaan marah, kesal, setelah mengalami beberapa masalah dalam pekerjaannya.

Ia mengalami kerugian besar, pembatalan kerja sama antar klien sangat mengacaukan segalanya. Ana mengemudikan mobilnya menuju rumahnya, waktu itu sore hari.

Ana begitu kencang membawa mobilnya bahkan sampai kecepatan di atas 80 kilo meter, dan bodohnya saat itu Ana sedang dalam keadaan mabuk. Dan terjadilah kejadian yang sangat tidak diinginkan olehnya, saat mobil tidak berada dijalur yang benar membuat kendaraan di depannya terkejut bukan main.

Dari arah depan, sebuah mobil melintas dan jika tidak menghindar, jelas akan menabrak mobil Anastasia. Namun mobil berwarna silver tersebut memilih membanting stir ke kiri di mana letak tersebut sangat curam dan berakhirlah mobil tersebut masuk ke dalam jurang.

Anastasi melihat jelas mobil tersebut memilih untuk ke kiri yang jelas membahayakan nyawa mereka.

Mengetahui bahwa kedua orang suami - istri tersebut meninggal akibat kecelakaan yang disebabkan olehnya, Ana sangat kesal pada dirinya sendiri.

Terlebih saat mengetahui bahwa kedua orang itu adalah orangtua dari sahabat anaknya sendiri, Ana benar-benar depresi.

Ana mencoba berbagai cara untuk pengadilan agar tidak menghukumnya, banyak uang yang dia keluarkan hanya untuk itu. Ana melakukannya semata-mata karna jika ia dipenjara, siapa yang mengurus anak kesayangannya? Suaminya sudah meninggal sejak lama, sudah dipastikan anaknya Nia akan sendirian di umurnya yang masih muda.

Setelah melakukan berbagai cara agar terlepas dari hukuman, akhirnya Ana benar-benar berhasil melakukannya. Di samping itu, dirinya berniat untuk bertanggung jawab keseluruhan hidup anak dari keluarga itu.

Nama gadis itu Runesabbie, sahabat dari anaknya. Gadis yang baik hati, manis sekali, bahkan terlihat sangat menyedihkan. Saat mengetahui bahwa Abbie dicampakkan oleh keluarga dari orangtuanya, rasa bersalah Ana semakin mencuat.

Gadis itu sendirian, tidak punya rumah, tidak punya uang, tidak punya apa-apa. Bahkan dia sendiri tidak tahu siapa yang menyebabkan kedua orangtuanya meninggal.

Kejadian yang sangat membekas, sangat-sangat membekas di kepala Ana, Mami dari Nia. Mami menatap anaknya saat ini yang terlihat syok dengan pernyataan ibunya.

"Nia...Mami mohon...Mami mohon stop..." Nia menggelengkan kepalanya beberapa kali. Ia masih tidak kuat, jelas fakta ini menyakitinya, sangat-sangat menyakitinya.

"Nia?"

"Mami..." suara Nia terputus, gadis itu berusaha untuk mengatur napasnya, "kenapa Mami melakukan itu...?" Tanya Nia terbata-bata, rasanya ia masih syok berat.

KHAGESWARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang