Guys, siap sama buku Khageswara? Boleh komentarnya di sini>>>
Kamu mau ending yang seperti apa? Atau menerima apapun yang terjadi sama kisah hidup mereka? >>>
Bagaimana jika versi novel dirombak habis? Atau kalian nggak setuju?
Apakah kalian masih setia nunggu? Atau sudah mulai jengah karena updatenya yang lama sekali.
Im so sorry yall, aku sibuk sekali dengan kuliah sampai melupakan Khages dan Abbie, sekarang aku masuk semester 5, doakan aku bisa menulis sambil tetep lancar kuliahnya.
Siap dengan segala dalam cerita ini? So yaa jangan lupa share dan tag sehabis membaca di ig : sab_febriann
LOVE!
***
Sudah lewat beberapa hari yang menyedihkan. Abbie begitu mencintai Khages sebagaimana Khages juga menyayanginya. Jujur hidup sendirian seperti ini sungguh sangat melelahkan, di sela kehidupannya ini juga sebenarnya ada rasa tidak enak Abbie kepada keluarga Nia karena harus membiayai sekolahnya.
Sekolah yang lumayan bergengsi juga di Jakarta dengan harga masuk selangit bahkan perbulannya. Untuk seragamnya juga, walaupun Abbie tahu keluarga Nia cukup berada walaupun ibu Nia seorang single parent, tapi ia sangat giat dalam menjalani bisnis suaminya yang sampai sekarang masih berdiri tegak dengan semakin dikenal banyak orang.
Selama ini ia mencoba mencari letak di mana saudaranya berada, entah itu adik atau dari kakak orang tuanya. Mungkin memang masih ada sebagian besar harta orang tuanya yang dimiliki oleh mereka. Pasalnya memang Abbie yang dulu tidak memedulikan itu karena sibuk merasakan sedih dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Ditinggal sang ibu juga ayahnya bahkan sampai sekarang pun soal kematian mereka tidak diusut tuntas.
Lalu bagaimana bisa Abbie hidup biasa saja bahkan keluarga dari orang tuanya seperti ditutup mulut untuk tidak melanjutkan semuanya. Ah sungguh kejam jika mengingatnya lagi, seraya mengemas barang-barang yang seharusnya ia bawa, air matanya sedikit demi sedikit mengalir karena mengingat betapa tidak adilnya dunia kepada ibu dan ayahnya.
Sudah ditabrak dari lawan arah, memilih untuk tabrak stir dan akhirnya masuk jurang juga tidak bisa mencari tahu siapa biang masalah dalam kekacauan ini. Abbie juga masih sering dimimpikan orang tuanya, betapa menyedihkan kedua orang tuanya menangis kepadanya. Menangis karena tidak dapat diusut tuntas kematian mereka atau karena melihat kehidupan Abbie yang sekarang?
Abbie menghela napasnya pelan, selama beberapa waktu ia mulai mencari tahu tantenya yang cukup ia kenal, meski ia juga baru tahu bahwa tante Lia yang adalah adik dari ayahnya sudah pindah kota sejak lama. Entah karena menghindarinya atau ada yang lebih dihindari. Entah itu apa, yang jelas Abbie ingin mendatangi keluarga ayahnya untuk mengetahui apa fakta yang sebenarnya dan hak-haknya juga.
Bisa-bisanya orang tuanya meninggal dan dia tidak mendapatkan apapun. Walaupun saat itu yang memberitahu adalah Mami Nia, tapi tetap saja Abbie ingin dengar sendiri apakah mereka sejahat itu dengan dirinya yang bahkan tidak tahu kesalahannya apa. Abbie akan keluar kota untuk dua hari saja karena ingin menemui Tante Lia.
Ia akan naik kereta untuk ke Bandung. Meski sebenarnya Abbie takut karena tidak pernah keluar kota sendirian atau bahkan naik kereta seperti ini, akan tetapi ia ingin mencoba memberanikan diri. Dia tinggal dan hidup sendiri, berkelana malam saja berani sampai harus bertemu Khages yang babak belur malam itu, layaknya preman habis bertempur. Masa untuk ke luar kota naik kereta sendirian saja tidak berani?
Abbie sudah siap dengan pakaian casualnya. celana bahan kotak-kotak di padu dengan top hitam tanpa lengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHAGESWARA (ON GOING)
Teen FictionRank #1 teenficiton 3/9/21 Rank #2 Fiction 3/8/21 Rank #1 Fiction 4/8/21 "Lo...gay?" Tanya Abbie memberanikan diri, bukannya menjawab Khages malah mendekat. Refleks Abbie mundur dan merasakan aura mengerikan dari lelaki itu. Apakah ia salah bertanya...