Rank #1 teenficiton 3/9/21
Rank #2 Fiction 3/8/21
Rank #1 Fiction 4/8/21
"Lo...gay?" Tanya Abbie memberanikan diri, bukannya menjawab Khages malah mendekat. Refleks Abbie mundur dan merasakan aura mengerikan dari lelaki itu. Apakah ia salah bertanya...
Komen tiap paragraf dan jangan lupa isi komenmu di setiap line paragraf biar sampe target and cepet up lgi💓
Ayo semangat bacanya!
>>><<<
Abbie merasakan pasokan udaranya menyempit, ia mencoba untuk menatap Khages.
Lelaki itu masih menatapnya dengan tatapan serius.
Namun tiba-tiba saja notif ponselnya muncul membuat Abbie refleks melihat ke ponselnya dan segera membukanya.
Nia : Kurang elooo biiee💔💔 btw tadi gue foto sama kak Agesss!!!! Tpi blm di kirim, BESOK GUE MAU PAMER KE ANAK KELAS HAHA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abbie seketika tertampar kenyataan lalu ia refleks berdiri, bisa-bisanya ia melupakan Nia.
"Abbie—"
"Gabisa, Khageswara," potong Abbie membuat Khages tersentak.
"Gue gabisa, biarin gue kerja. Jam kerja gue udah terbuang dari tadi," ucap Abbie lalu pergi. Sedangkan Khages merasakan gemuruh di dadanya, namun seketika ia mengubah rautnya.
"Ck, apa kecepetan ya jujurnya?" Tanya Khages dan merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya ia kepikiran untuk langsung menjadikan Abbie kekasihnya.
"Khages lo teledor banget, kalo dia ngejauh gimana?" Khages ingin rasanya mengulang kejadian tadi dan tidak jadi mengatakan apapun, dia takut Abbie menjauh. Bisa di bilang selama ini ia terus memperhatikan Abbie, entahlah gadis seperti Abbie itu jarang di temukan.
Jutek, pekerja keras, mandiri, cantik, ketus, sial Khages membayangkannya saja sudah melayang, apalagi Abbie menerimanya. Kalau mau jujur, memang cara PDKT-nya terlalu kekanakan, dengan cara mencari perhatian gadis itu dengan terus membuat Abbie marah, agar ternoticed.
Khages mengusap wajahnya dengan kasar, "gimana nggak kaget dia, baru balik udah di gas aja. ah goblok!" Ucap Khages seraya menahan tawa, lalu Khages melangkahkan kakinya menuju kamar, dan kebetulan Abbie baru menyelesaikan pekerjaannya di kamar, dan yang membuat Khages terkejut karna Abbie tanpa melihatnya langsung berjalan keluar kamar.
Lain dengan Abbie yang sudah merasa aneh dengan suasana saat bertemu Khages, yang membuatnya tidak ingin melihat Khages karna lelaki itu menyukainya. Tapi Abbie juga sedikit heran dan tidak percaya, apa Khages sedang menggodanya atau dare dari seseorang untuk menembaknya?
Pasalnya tidak mungkin secepat itu menyukainya, dan terlebih tidak ada yang spesial dari dirinya. Kenapa bisa-bisanya ada orang yang menyukainya? Saat SMP Abbie bahkan terlalu galak untuk cowok-cowok di kelasnya yang tahu bagaimana sifatnya, jelas langsung memblacklist dari list cewek idaman.
Sekarang saja dirinya malah di kira introvert, malas berbicara. Abbie merasa jika ia seperti dulu, untuk apa? Tidak ada yang keren di kehidupan sekolahnya yang dulu.
