Rank #1 teenficiton 3/9/21
Rank #2 Fiction 3/8/21
Rank #1 Fiction 4/8/21
"Lo...gay?" Tanya Abbie memberanikan diri, bukannya menjawab Khages malah mendekat. Refleks Abbie mundur dan merasakan aura mengerikan dari lelaki itu. Apakah ia salah bertanya...
Bagaimana pun kisahnya, tetep setia kan nunggu updateannya?
Btw, gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu di mana pun kalian berada yaaa🤍🤍🤍
So siap terkhages-khages?
Mari kita cuci mata dengan foto Khageswara dlu❤️❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading yall🦋
>><<<>>>><
Nia menatap dirinya dalam cermin, seketika ia mendengus sebal karna mengingat Abbie semakin dekat dengan Khages, terutama berita di akun lambe mulai membahas hal lain, dan perlahan juga orang-orang mulai melupakan masalah Abbie dan Khages.
Gadis itu teringat satu kalimat dari Via temannya, bagaimana pun mereka akan tetap membuat Abbie di benci oleh orang-orang, di sisi lain Nia merindukan gadis itu. Nia menatap bingkai kecil di atas nakas, memperlihatkan fotonya bersama Abbie.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terasa air matanya mengalir, ia benci sekali melihat Abbie, dengan cepat dirinya langsung melempar bingkai foto kecil itu ke dinding. Nia menghapus air matanya, "gue benci banget sama lo, Bie!"
"Lo jahat! Lo bukan sahabat gue, kalo lo sahabat gue seharusnya lo gak melakukan ini semua," ucap Nia seraya merasakan dadanya yang sakit.
Nia bangkit dari kasurnya dan melangkahkan kakinya menuju lantai bawah untuk segera makan, dan ia bertemu dengan ibunya. Nia menghela napasnya pelan, "malam, Mi," sapa Nia seraya menarik kursinya dan mulai duduk di sana.
Mami melihat Nia yang terlihat matanya sembab, sontak Mami berdeham pelan.
"Kamu masih belum baikan sama Abbie?"
"Nggak akan," jawab Nia seraya menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Mereka berdua makan dalam keheningan, sampai akhirnya Nia menyelesaikan makannya, dan menyenderkan tubuhnya ke kursi karna kekenyangan.
