Rank #1 teenficiton 3/9/21
Rank #2 Fiction 3/8/21
Rank #1 Fiction 4/8/21
"Lo...gay?" Tanya Abbie memberanikan diri, bukannya menjawab Khages malah mendekat. Refleks Abbie mundur dan merasakan aura mengerikan dari lelaki itu. Apakah ia salah bertanya...
HAPPY 1M READERS!! WOY CEPET BGTTT😭😭😭❤️ MAKASIH BANYAK YAHHH BUAT YG UDH BACA DAN SETIA NUNGGU UPDATEAN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eaaaa mengkece update lagii
SOOOO SIAP BACA PART 33?
UDAH KANGEN PDHL BARU BENTAR???
DAH BACA JUDUL PART INI? GIMANA NICH🤪
SPAM TIAP PARAGRAF BIAR CEPET UP!!
JANGAN LUPA VOTE OKE❤️
...
"Jauhin gue, Ges," potong Abbie.
Lelaki itu terdiam seribu bahasa, entah mengapa ada nyeri di hatinya saat kalimat itu terlontar.
"Bie," panggil Khages dengan maksud menegur, lelaki itu menampilkan raut tidak suka, Abbie menghela napasnya pelan.
"Jalan satu-satunya kita jauhan, dan gue akan mundurin diri buat jadi asisten lo—"
"Cabut kata-kata lo, Bie," potong Khages cepat dengan raut marah, Abbie memegang tangan Khages.
"Ini penyelesaiannya," jelas Abbie membuat Khages menepis tangan Abbie yang memegang tangannya.
"Bukan itu penyelesainnya! Lo pikir setelah lo jauhin gue semua orang bakal bersikap baik sama lo?" Abbie terdiam saat kalimat itu keluar dari mulut Khages.
"Enggak," tegas lelaki itu, "yang ada lo semakin di tekan sama mereka, dan yang pasti lo sendirian, Abbie."
Abbie merasakan dadanya sakit, sial kenapa harus seperti ini jadinya? Ini yang Abbie takuti jika dekat dengan most wanted sekolah, sudah kena bully, di jauhi, di banding-bandingkan, mungkin kalau Abbie goodlooking, ia akan di bilang pasangan serasi oleh semua orang.
Seketika Abbie tersentak saat Khages memegang tangannya, dengan wajah serius lelaki itu mulai meyakinkan Abbie.
"Tolong jangan gegabah ambil tindakan, Runesabbie. Kalo mereka ngapa-ngapain lo, bakal ada gue yang selalu jagain lo, dan ada di mana pun dan kapan pun lo butuh." Abbie terkejut saat Khages mengatakan itu.
"Gue bakal jagain lo," ucapnya.
"Terus temen-temen lo gimana?"
"Lo bisa ikut gue kalo ke kantin, bareng sama temen-temen gue."
Abbie menimang sejenak, hanya karna masalah ini masa dirinya kehilangan pekerjaannya.
"Jangan nyuruh gue jauhin lo yah? Karna gue gak akan bisa," ucap Khages membuat hatinya berdebar, sial kenapa lelaki ini begitu serius mengatakannya membuat Abbie merasa aman mendengarnya. Sebelumnya ia merasa seperti akan di hunuskan pedang oleh orang-orang sekitar, namun saat kalimat itu keluar dari mulut lelaki di depannya ini, Abbie langsung tenang dan merasa aman.
