49 || orang asing

67.4K 12.9K 9.2K
                                    

Hai aku baru keluar dari Goa🐣
Hope u like it🐺
Love u all🐜

>>>><<<<

Lelaki itu menatap nanar jalanan lalu mulai melepaskan pelukannya, kini pandangan Khages terfokus pada gadis yang saat ini berada di depannya. Sorotan matanya tidak dapat dibaca, bahkan Abbie, gadis di depannya tidak berani bertatapan lama dengan lelaki itu.

"Bie," panggil Khages pelan, suara hujan menjadi pengiring musik saat ini, Abbie tidak menjawab, gadis itu terdiam seraya menatap kedua kakinya.

"Kalo gue bilang gue gamau, bakal kayak gimana nanti ke depannya?" Tanya Khages membuat jantung Abbie berdetak tidak keruan, gadis itu menstabilkan dirinya sendiri dan mencoba untuk mendongak agar bisa melihat raut wajah Khages.

"Ancur," balas Abbie bersuara, "nggak akan pernah bahagia."

"Kata siapa?"

"Kata gue," jawab Abbie, "gue gabisa sama lo, Ges. Alasannya simple, gue gak bahagia sama lo."

"Lo gamau kasih gue kesempatan buat buktiin kalo lo bakal bahagia?" Tanya Khages, Abbie menggeleng.

"Gak akan bisa, Ges. Gak akan pernah bisa," jawaban yang sangat tidak bisa diganggu gugat, Khages tertawa kecil.

"Gue gatau apa yang buat lo sampe membuat keputusan bulat kayak gini, padahal dari kemarin lo mulai terbuka sama perasaan lo ke gue, lo mulai memperlihatkannya. Tapi setelah gue di bawa ke langit, gue di jatohin kayak gini yaa?" Abbie tidak menjawab sama sekali, gadis itu sama sekali tidak berniat menjawab, jelas kemarin ia salah besar karna mulai memperlihatkan rasa sayangnya pada lelaki itu.

Khages tertawa kecil lagi, kali ini terlihat mulai rileks, "oke, kalo itu mau lo." Abbie tersenyum mendengarnya meski sekarang hatinya sakit.

"Makasih buat hari-harinya, semoga lo bahagia. Karna kalo sama gue engga kan?" Dada gadis itu terasa seperti ditusuk belati, kalimat yang sangat menyakitkan, dengan berat hati Abbie mengangguk.

"Jangan lupa makan," setelah itu Khages melangkahkan kakinya santai kembali menuju kosan gadis itu untuk mengambil motornya yang terparkir di sana. Abbie mengikuti langkah Khages dan keduanya kini sama-sama berjalan meski tidak sejajar.

Langkah Khages melambat, otomatis Abbie juga. Lalu lelaki itu kembali melanjutkan langkahnya, ia tidak menyangka semuanya berakhir secepat ini, kebahagiaannya. Tak butuh waktu lama akhirnya Khages sampai di motornya, lelaki mulai naik ke atas motor dan menyalakan mesin motornya.

Abbie teringat lelaki itu memakai helm dan meninggalkannya di depan pintu kosannya, Abbie dengan berat hati bersuara, "helm lo, jangan lupa," ucap Abbie memperingati.

Khages tidak menatap Abbie sama sekali dan membalas ucapan Abbie, "jual aja," setelah mengatakan itu Khages mengendarai motornya sampai akhirnya menghilang dari pandangan Abbie.

Khages benar-benar pergi menjauh, dan tidak akan pernah menjadi miliknya lagi. Abbie melepaskan sesuatu yang sangat berharga demi yang berharga. Senyum gadis itu mengembang walaupun air matanya mengalir, Abbie berjalan memasuki kosannya dengan membawa helm lelaki itu.

Abbie meletakkan sembarangan lalu mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, ya saat ini ia ingin membersihkan tubuhnya, namun hampir 30 menit ia di dalam kamar mandi menangis tiada henti.

Demi apapun sangat menyakitkan, ia yang meninggalkan lelaki itu, dia yang membuat keputusan dan ia yang sangat tersakiti.

Lain dengan Khages yang sudah melajukan motornya secepat mungkin, keadaannya tidak membaik, dia tidak mau kembali ke apartemennya yang hanya akan menambah luka karna mengingatkan momen-momen yang sangat membekas. Khages memutuskan untuk tinggal di rumah temannya.

KHAGESWARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang