03 || Ages marah

152K 22K 7.4K
                                    

Halooo!!! Kembali lagi dengan cerita inii, semoga sukaaa yaa💕😤

Jangan lupa komen tiap paragraf😘 biar cepet up lagiiii. Semangat semuaaa

Semoga semakin cinta dengan karakter Khages yaahh✨✨✨

Abbie sampai pulang sekolah rasanya bete sekali, menyesal telah masuk ekskul renang tapi dirinya sudah telanjur bayar, bahkan untuk pulang dia sampai tidak ada uang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Abbie sampai pulang sekolah rasanya bete sekali, menyesal telah masuk ekskul renang tapi dirinya sudah telanjur bayar, bahkan untuk pulang dia sampai tidak ada uang. Sebenarnya bisa saja bilang Nia, tapi hati Abbie tidak enak untuk meminjam uang.

"Bie, doain gue ya semoga gak pingsan pas berpapasan langsung dengan kak Ages," ucap Nia sudah mengganti pakaiannya.

"Iya, gue doain semoga pingsan biar malu." Mata Nia melotot lalu Abbie tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut Nia gemas.

"Hadeuh, lagian lebay amat sih."

"Gue tuh lemah cogan, Bie." Saat itu Nia pergi, dan Abbie melangkahkan kakinya menuju luar gerbang, ya sepertinya ia memang harus berjalan sampai kosannya.

Namun belum sampai gerbang, ia mendapat telpon dan tepat dari Mami Nia, dengan cepat Abbie langsung mengangkatnya.

"Halo, Mi?"

"Hi cantiknya Mami. Hari ini Nia ikut ekskul Voli yaa? Abbie juga kah?" Tanya Mami Nia dengan suara lembut sekali, ah Abbie selalu senang saat Mami Nia berbicara karna tutur katanya yang sangat sopan.

"Abbie gak ikut Voli, Mi. Gasuka hehe."

"Eh tapi Mami juga heran lho si Nia ikut Voli, cewek kayak Nia? Astaga gatau tuh kesambet apaan. Btw Mami mau minta tolong boleh gak sama Abbie?"

"Boleh banget, Mi. Hehe, gausah nanya pasti Abbie bantu kalo Abbie mampu," balas Abbie, ya bagaimana tidak? Minta tolong? Bahkan dirinya saja berhutang budi sekali pada keluarga Nia.

"Ya ampun cantiknya Mami, Mami cuma minta tolong temenin Nia sampe dia pulang ya, Mami takut Nia kenapa-kenapa, kan Abbie tau Nia anak satu-satunya Mami, kalo sampe lecet sedikit, Mami khawatir banget." Bagaimana tidak iri dengan kehidupan yang Nia jalani, Nia mempunyai ibu yang sangat baik dan selalu mengkhawatirkannya, jika Nia berkata bahwa hidupnya tidak enak, sudah di pastikan Abbie orang pertama yang memukul kepala Nia pakai balok.

"Mami, iya Abbie tungguin Nia, kok."

"Beneran gapapa? Seriussss?"

"Iya, Mi. Hehe."

"Sayangnya Mami. Ya udah yaa, mami barusan udah TF buat jajan kamu."

"Mami ya ampun—"

"Mami tau menunggu itu sangat membosankan. Hehe babai, Mami mau lanjut kerja dulu ya, Sayang." Dan selesai, Mami Nia mematikan sambungannya sepihak, sedangkan Abbie langsung mengecek saldo atmnya, dan yah benar, mami Nia sebaik itu padanya, royal seperti kepada anaknya.

KHAGESWARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang