Part yang kalian tunggu-tunggu nihh, maaf lama karna aku nunggu target komen
Sooo, makanya jangan lupa komen tiap line paragraf ya biar cepet update, aku update sesuai jadwal inshaAllah❤️
Siap baca lagi?
Siap nethink?
Siap happy?
Let's go! Happy reading❤️
_._._._._
Delion menatap Abbie tak lama beralih ke Khages yang masih menampilkan wajah santai, tidak dengan Abbie yang sudah pucat pasi, Abbie menunduk.
"Hm kalo gitu gue duluan—" kerah bajunya di tarik Khages, Abbie yang sudah mau kabur jadinya kembali berhadapan dengan Delion, ah sial Khages tidak mengerti situasi saat ini.
"Lepas," desak Abbie.
"Abis ngapain?" Tanya Khages pada Delion tanpa memikirkan Abbie yang berulang kali meminta di lepaskan, akhirnya Abbie menyerah dengan menunduk pasrah.
Delion terdiam sejenak lalu mengangkat kantong belanjaannya, "beli makan," jawab Delion.
"Besok gausah beli, gue beliin," ucap Khages membalas
"Pulang sama siapa?" Tanyanya, Delion menatap Abbie lalu kembali menatap Khages.
"Sama supir," jawabnya.
"Have fun, gue duluan," lanjut Delion.
"Iyaa, hati-hati ya." Delion pergi, dan Abbie merasa seperti melepaskan dua insan, ah sial dengan cepat ia mendorong Khages dengan kesal.
"Lo ish! Kak Delion pasti mikir yang aneh-aneh deh soal hubungan kita," ucap Abbie kesal, Khages mengernyitkan dahinya.
"Temen-temen gue udah tau," jawab Khages tanpa beban membuat mata Abbie membulat.
"Tentang gue? Hm soal gue jadi pembantu?"
Khages terdiam sejenak lalu menggeleng, "kalo soal itu keknya belum—"
"Huft untung aja, dah ya gue mau balik."
"Gue anter—"
"Kostan gue deket sini, mending lo balik sana, btw apart udah gue bersihin kok." Khages menatap arlojinya, ia menghela napasnya pelan lalu mengelus puncak kepala Abbie membuat gadis itu terkejut bukan main.
"Ya udah, hati-hati ya di kost-an, inget pesan gue, jangan terima tamu sembarangan, lingkungan kost-an lo ga bagus soalnya, banyak orang gila."
Khages membalikkan tubuhnya dan melangkahkan kakinya santai meninggalkan Abbie yang masih tidak percaya dengan apa yang lelaki itu lakukan. Kenapa ada cowok yang mau bertahan untuk orang sepertinya?
Sudah jelas-jelas dia menolak, tapi Khages masih memperlakukannya manis. Apa Khages sedang taruhan dengan temannya dan taruhan cukup besar sampai mau bertahan sampai saat ini?
Abbie menggeleng pelan lalu membalikkan tubuhnya dan melangkahkan kakinya santai menuju kostannya. Kalau di lihat dari segi fisik, orang gila mana yang menolak Khages, tapi Abbie hanya takut pada kenyataan bahwa semuanya cuma rekayasa belaka, terlebih ada hal terkuat yang membuatnya takut untuk mengambil keputusan.
Sesampainya di kostan Abbie langsung membersihkan ruangan dan mencuci bajunya, seketika ia teringat kejadian saat Khages memeluknya di depan banyak orang, saat lelaki itu senang yang di ingat dirinya, lelaki itu berlari dan langsung memeluknya.
Tanpa sadar senyumnya mengembang, ia menggeleng pelan, "bisa-bisanya gue sedeket ini sama lo, tapi sampai kapanpun gue gabisa nerima lo," ucap Abbie pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KHAGESWARA (ON GOING)
Teen FictionRank #1 teenficiton 3/9/21 Rank #2 Fiction 3/8/21 Rank #1 Fiction 4/8/21 "Lo...gay?" Tanya Abbie memberanikan diri, bukannya menjawab Khages malah mendekat. Refleks Abbie mundur dan merasakan aura mengerikan dari lelaki itu. Apakah ia salah bertanya...