33. Choi Yeonjun, Side

1.3K 212 38
                                    

.
.
.
Fast Up!
Mana suaranya!??
.
.
.

"Now, the game begin."

Kedua tangannya mengepal erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua tangannya mengepal erat. Rahang tegas miliknya mengeras bersamaan dengan manik gelap yang menyiratkan kemarahan. Choi Yeonjun, sang criminal prince tengah berusaha untuk mengontrol emosinya.

"Lagi pula kita memang mirip seperti pasangan pengantin baru bukan?"

"Jangan terlalu banyak bermimpi, bajingan." desis Yeonjun tak suka.

Kalau kalian tanya sedang apa dan bagaimana Yeonjun bisa tau tentang ucapan Jisung tadi, jawabannya adalah karena mata Yeonjun juga berada di mansion klasik milik Park Jisung.

Inilah dirinya yang sebenarnya. Sosok keji yang biasa disapa 'King' oleh pengikutnya juga dikenal sebagai criminal prince dalam hukum negaranya. Dan di dalam hukum iblis sendiri, Choi Yeonjun termasuk ke dalam kategori penjahat.

He's villian in the devil law.

Bisa kalian bayangkan bagaimana bahayanya seorang Choi Yeonjun?

Apapun bisa Yeonjun lakukan. Tidak ada batasan dalam bertindak baginya. Bahkan Park Jisung sendiri tidak tau kalau Yeonjun tengah mengawasinya.

"Aku bukan kekasih Kang Terry, lagi. Aku juga bukan pembunuh bayaran cupu yang pernah kau temui dulu, Jisung-ah. Aku Criminal Prince, Choi Yeonjun. Jangan kira kau akan menang dengan mudah kali ini."

Senyum tipis terlukis pada wajah tampannya. Sedikit merapikan setelan jas yang digunakannya, Yeonjun bangkit dari kursi kebesarannya. Tungkai sang kriminal berjalan santai lengkap dengan siulan yang melantun dari belah bibirnya.

"Apa rencana mu kali ini, hyung?"

Yeonjun melirik sekilas ke arah sang adik yang ternyata menunggunya di depan pintu ruang kerjanya. Soobin sendiri menatap penuh tanya ke arah sang kakak yang malah terus bersiul tidak jelas.

"Hyung, aku bertanya pada mu." tekan Soobin sekali lagi.

Kali ini Yeonjun berhenti bersiul kemudian membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan sang adik. Netra kelam keduanya bertemu bersamaan dengan seringaian bengis yang mulai terlukis pada wajah tampan sang kriminal.

"Baiklah, aku mengerti."

Dan setelahnya Yeonjun pun berlalu meninggalkan Soobin yang memilih berdiam di tempatnya sembari menatap punggung lebar sang kakak yang semakin menjauh dari pandangannya.

"Bersiaplah, Park Jisung. I mean, aku harap kau bisa selamat dengan adanya Taehyun disisi mu."

Dor! Dor!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor!
Dor!

Suara tembakan menggema memekakan telinga. Teriakan pilu juga terdengar lirih bersamaan dengan tubuh pria paruh baya yang tumbang karena timah panas menembus tengkorak kepalanya. Tubuh yang tadinya berdiri tegak itu tumbang seketika dengan bersimbah darah.

"SIAPA KAU BAJINGAN!? DAN LAGI, APA MAU MU YANG SEBENARNYA!?"

Pria bertubuh kekar dengan surai blondenya yang berantakan, menghampiri tubuh sang ayah yang terbujur kaku. Netra sang pria blonde menatap marah ke arah sang pelaku penembak sang ayah yang malah tersenyum miring.

"Ah iya, aku lupa memperkenalkan diri. Kalau begitu perkenalkan, aku Choi Yeonjun. Dan tujuan ku kemari sebenarnya hanya ingin memberikan peringatan pada adik tercinta mu. Jadi tuan muda Park Jeno, tolong sampaikan salam sayang ku padanya."

Yeonjun tersenyum. Kali ini benar-benar tersenyuman lebar dengan jemarinya yang menyugar surai hitamnya ke belakang.

"Sampaikan juga kalau aku sangat merindukannya. Aku juga akan sangat senang kalau dia mau bertemu dengan ku. Dan untuk ayah mu, maaf tadi itu jariku terpeleset."

"TUTUP MULUT MU BAJINGAN!"

Jeno yang mulai tersulut, bangkit dari bersimpuhnya. Netra irit Jeno menatap tajam Yeonjun yang malah cekikikan tidak jelas.

Kejadian malam ini di kediaman keluarga besar Park terjadi begitu cepat. Yeonjun melakukannya dengan sangat mulus. Bahkan Jeno yang tadinya tengah sibuk berkutat dengan dokumen kantornya di ruang tengah tidak mendengar suara ribut sedikit pun.

Sampai dimana suara tembakan yang menggema berhasil menyadarkannya. Dan sayangnya Jeno malah menemukan sang ayah yang sudah tergeletak di lantai dengan bagian tengkorak kepalanya yang sudah berlubang tentunya dengan darah yang menghiasi tubuh kaku ayahnya.

"Apa? Kau mau apa tuan muda?" tanya Yeonjun santai menatap ke arah Jeno yang berjalan dengan tangan mengepal ke arahnya.

Bugh!

Satu bogeman mentah mendarat pada wajah tampannya membuat Yeonjun berdecih pelan. Meludahkan darah yang membasahi sudut bibirnya, Yeonjun berniat untuk bangkit dari tersungkurnya, tapi---

Bugh!

Satu pukulan kembali Jeno layangkan ke arah Yeonjun yang lagi-lagi berhasil membuat sang kriminal tersungkur di bawahnya.

"Baiklah, sudah cukup bermain-mainnya tuan muda."

Dan pada detik selanjutnya keadaan pun berhasil di balik oleh sang kriminal. Jeno meringis pelan memegangi perutnya yang ditendang dengan sangat kuat oleh Yeonjun.

Tubuh si sulung Park sudah menggantikan posisi Yeonjun. Atau lebih tepatnya tengah tersungkur di bawah kaki sang kriminal yang terkekeh pelan.

"Aakh!" Jeno meringis merasakan bagian bawah sepatu Yeonjun yang menggesekkan pipinya dengan lantai.

"Maafkan aku tuan muda. Tapi seharusnya kau bisa bersikap lebih baik lagi pada ku."

"Lebih baik? Kau pikir aku sudi ber- AKH!"

Jeno berseru dengan tangannya yang mencoba menjauhkan kaki Yeonjun yang semakin menginjak-injak wajahnya tanpa perasaan. Tapi sayangnya usaha Jeno tidak membuahkan hasil apapun.

Semakin keras Jeno mencoba maka semakin keras juga Yeonjun menginjak-injak wajahnya.

"Aku sudah muak berlama-lama disini. Yang sebenarnya aku hanya ingin menitipkan salam pada adik mu. Katakan padanya kalau permainan baru saja di mulai."

"AAKKH!"

Yeonjun terkekeh kecil kemudian beranjak meninggalkan Jeno yang meraung kesakitan. Lebam juga darah mulai menghiasi wajah tuan muda Park yang baru saja menerima tendangan keras dari sang kriminal.

"Jangan lupa sampaikan tentang kedatangan ku pada adik mu itu, tuan muda." kekeh Yeonjun sebelum benar-benar menghilang di balik pintu utama kediaman keluarga Park.

--- To Be Continue ---

🔥💬⭐

Ngerti kan kode diatas? wkwk

Dahlah. I'm left the chat.

See u in next part (?) soon guys!

Salam YEONTAE!

CRIMINAL PRINCE🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang