2. Him

4.5K 511 23
                                    

.
.
.
Change your theme to dark
.
.
.
Don't forget to vote & comment

Matanya membulat sempurna, tangannya juga Taehyun gunakan untuk menutup mulutnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya membulat sempurna, tangannya juga Taehyun gunakan untuk menutup mulutnya sendiri. Ia juga terkejut dengan nada suaranya yang meninggi, bahkan bisa dikatakan kalau Taehyun berteriak tadi.

Orang dihadapannya juga sempat tersentak sedikit, entah karena nada suara Taehyun yang meninggi atau karena hal lain. Kini keduanya sama-sama terdiam, namun suara bisik-bisik juga gumaman beberapa orang mulai terdengar.

Baiklah, Taehyun akui kalau perkataan Beomgyu tadi ada benarnya.

Tubuhnya mulai bergetar ketakutan, namun tertutupi oleh coat tebal yang ia gunakan. Entah kenapa kakinya juga mulai mundur perlahan. Orang bertubuh tinggi di depannya masih saja diam seolah mematung.

Benar-benar menakutkan.

Sampai dimana langkah Taehyun terhenti karena punggungnya membentur sesuatu.

"Kau mencari ku?"

Taehyun kembali tersentak saat suara deep menyapa pendengarannya. Oh astaga, kenapa ia seperti berada di film horror yang baru saja ia tonton bersama Beomgyu kemarin malam.

Dengan tubuhnya yang masih sedikit bergetar, Taehyun berbalik perlahan guna menatap seseorang yang kini berdiri tepat di belakangnya.

Alis pria itu mengernyit, seolah bertanya apa maksud kedatangan Taehyun ditengah malam begini. Sayangnya lidah Taehyun terasa kelu sekarang. Ditambah lagi rasa takut yang semakin menjalar memperburuk tubuhnya yang semakin bergetar ketakutan.

Pria tinggi yang tadi berbicara dengannya meninggalkannya masuk ke dalam, padahal Taehyun berharap kalau dia akan tetap berdiam diri saja ditempatnya. Karena kalau boleh jujur, pria yang kini berdiri dihadapannya jauh lebih seram.

"Ada apa?" ulang pria di depannya sekali lagi bertanya pada Taehyun yang tak kunjung mengeluarkan suaranya.

"Ponsel." hanya satu kata itu saja yang berhasil meluncur dengan lancar setelah Taehyun menarik nafas dalam-dalam.

"Ponsel?"

Untuk saat ini sepertinya Taehyun sedang dalam masa menguji kesabarannya. Ingin rasanya meneriaki pria di depannya ini, tapi sayangnya nyali Taehyun berkata lain.

Jadi setelah sekali lagi ia menarik nafas dalam, Taehyun kembali membuka suaranya.

"Sore tadi, di toko kue Smallhit kau menemukan sebuah ponsel kan?"

Bukannya sebuah jawaban yang Taehyun dapat, pria dihadapannya malah berbalik cuek membuka pintu pagar hitam yang menjulang tinggi.

"Mungkin kau salah orang. Jadi pergilah."

Mata Taehyun membulat tidak percaya. Bagaimana bisa pria yang ia tidak ingat namanya mengacuhkan kedatangannya seperti sekarang ini? Padahal sudah sangat jelas kalau pria permen kapas ini yang mengambil ponselnya.

Taehyun yakin seratus persen. Bahkan kalau bisa seribu persen.

Maka tanpa pikir panjang lagi Taehyun segera melangkah mendekat, menghentikan pintu pagar yang hampir ditutup.

"Kau menemukannya kan? Aku melihat wajah mu dengan jelas." ujar Taehyun sedikit mendesak.

"Tidak."

"Kau pasti menemukannya. Aku melihatnya dengan jelas."

"Tidak."

"AYOLAH TOLONG KEMBALIKAN PONSEL KU!"

Taehyun kembali merutuki dirinya sendiri yang sangat mudah terpancing emosinya. Matanya bergerak gusar saat pria permen kapas yang hampir menutup pintu pagar rumahnya kembali melangkah mendekat ke arahnya.

Rasanya Taehyun ingin lari sekarang juga karena bukan hanya mata pria dihadapannya saja yang menatap ke arahnya, tapi ia juga bisa merasakan ada beberapa pasang mata lainnya yang ikut menatap ke arahnya.

Bahkan arti pandangan pria di depannya ini benar-benar sulit untuk diartikan.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk berteriak seperti itu. H-hanya saja bisa kau kembalikan p-ponsel ku?"

Pria itu mendecih pelan. "Pertama, kau datang di tengah malam dan mengganggu waktu istirahat ku. Kedua, kau menuduh ku mengambil ponsel mu? Ck! Menakjubkan."

"Bukan menuduh, tapi aku melihat semuanya dengan jelas dari rekaman cctv." bela Taehyun berusaha sebaik mungkin untuk tidak kembali berteriak pada pria dihadapannya.

Jujur saja, pria di depannya ini benar-benar menyebalkan. Wajah tengiknya itu seakan minta untuk ditampar. Sayangnya Taehyun tidak punya cukup keberanian untuk melakukan itu.

"Terserah. Kau mau uang berapa? Aku akan membayar tiga kali lipat dari harga ponsel mu itu."

Taehyun menggeleng. "Bukan masalah harga, tapi isi dari ponsel ku itu lebih penting. Jadi tolong kembalikan benda itu padaku." jelasnya.

"Ck, benda itu sudah ku buang entah kemana jadi kau ingin uang berapa banyak sebagai gantinya? Lagi pula ponsel mu itu sudah tidak layak pakai lagi."

"APA KAU BILANG!? YANG BENAR SA- hmmpphh!!"

Ucapan Taehyun langsung terhenti begitu pria di depannya itu kini membekap mulutnya santai sambil menoleh ke kiri dan ke kanan sebelum kembali menatap ke arahnya.

"Bisa kecilkan volume suara mu? Suaramu sebanding dengan polusi." desis pria itu tegas.

Tapi Taehyun tetaplah Taehyun yang akan memberontak karena merasa dirinya benar. Walaupun datang di tengah malam, tapi setidaknya pria permen kapas ini mengakui kalau dia memang mengambil ponselnya tadi.

"Kau! Lepaskan!" seru Taehyun masih dengan nada suaranya yang ditinggikan.

Bukannya melepaskan, punggung sempit Taehyun malah semakin didesak ke belakang hingga menghantam pagar besi dengan tidak etisnya. Ringisan samar juga terdengar dari belah bibir Taehyun.

"Sudah ku bilang pelankan suara mu itu." decak pria itu tak habis pikir.

"Sebenarnya pita suara mu itu terbuat dari apa huh? Dan lagi, aku akan mengganti ponsel mu jadi bersikaplah sedikit tenang. Mengerti?"

Taehyun tidak menjawab, bahkan tidak bergeming sama sekali. Ingin tau alasannya? Karena jarak wajahnya dengan pria permen kapas terbilang sangat dekat.

Nafas hangat pria di depannya juga terasa menerpa wajah Taehyun yang entah kenapa mulai memanas.

"K-kau, m-menjauhlah!" tegas Taehyun sedikit terbata, tangannya juga mendorong pria di depannya guna memberikan jarak kembali diantara keduanya.

Dan selanjutnya Taehyun mengacungkan telunjuknya tepat di depan wajah pria yang kini juga tengah menatap ke arahnya.

"Dengar, aku tidak perlu uang mu! Aku mau kau kembalikan ponsel ku lalu masalah kita selesai. Atau kau mau aku membawa ini pada hukum? Aku bisa saja menuntut mu dengan kasus pencurian!" ujar Taehyun menantang.

Namun yang didapatkan hanya sebuah senyum aneh yang terpatri di wajah pria itu, sampai dimana Taehyun merasakan sesuatu menghantam kepalanya dengan keras dari arah belakang.

Pandangannya perlahan mengabur sebelum kegelapan menyapanya.



-- To Be Continue --

Tinggalin jejak kalian buat part selanjutnya. See u guys^^

Love u all 💜🐿

CRIMINAL PRINCE🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang