. . . Up! Ayo ramaikan! wkwk~ . . "Close relationship doesn't mean you know him so well."
Note ; Lil mature and harsh word!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Netra kelamnya semakin menggelap. Kedua tangannya mengepal dengan kuat. Rahangnya mengeras begitu mendengar apa yang Hueningkai jelaskan tadi.
Mau bagaimanapun, Beomgyu tetaplah kakak dari kekasih hatinya. Yeonjun juga tau seberapa besarnya Taehyun menyayangi seorang Choi Beomgyu. Yang dia sendiri pun menggunakan orang yang sama untuk mengancam Taehyun dulunya.
Jadi kalau Beomgyu sampai terluka maka itu sama saja dengan kehancuran bagi Taehyun-nya.
"Bajingan! Pengecut itu hanya berani bermain kotor!" geram Yeonjun penuh amarah.
"Hyuka, siapkan mobil sekarang juga." sambungnya sebelum berlalu meninggalkan Hueningkai yang hampir saja membuka suaranya.
"Ck! Gegabah! Seharusnya aku mengatakan ini pada Soobin hyung saja."
Walaupun menggerutu, Hueningkai tetap berlarian kecil untuk menyiapkan mobil yang akan Yeonjun gunakan. Bukannya ragu dengan kemampuan yang Yeonjun miliki, hanya saja Hueningkai khawatir kalau Jisung nantinya akan menyiapkan beberapa jebakan disana.
Seorang Park Jisung sudah sangat terkenal dengan kelicikannya. Juga dendamnya terhadap Choi Yeonjun.
Sementara itu di lain sisi Yeonjun tengah sibuk menghubungi si pengecut Park yang tidak menjawab panggilan sejak tadi.
"Kenapa bajingan ini tidak mau mengangkat panggilan ku!? Apa yang sebenarnya dia rencanakan se-- BAJINGAN KAU PARK JISUNG!!"
Yeonjun menggeram. Berseru marah saat Jisung menolak panggilannya dan malah menghubunginya dengan sebuah video call. Dan hal yang membuat Yeonjun marah adalah pemandangan yang ada di dalam layar ponselnya.
Dimana Jisung sedang menyorot Beomgyu yang sedang terbaring lemag di atas ranjang king size berwarna merah maroon. Kedua kaki dan tangan pria malang itu diikat pada sisi-sisi ranjang dengan bagian atas tubuhnya yang terekspos.
Jangan lupakan juga air mata yang terus meleleh dari kedua mata terpejamnya. Tubuh bagian atas Beomgyu penuh dengan ruam. Keadaannya sangat jauh dari kata baik-baik saja.
Rahang Yeonjun semakin mengeras saat mendengar suara gelak tawa dari seberang sana.
"Kau suka pertunjukkannya, Choi Yeonjun?"
"Shut your fucking mouth! Lepaskan dia, bajingan!"
"Ckckck...padahal aku hanya meminta alamat Taehyun pada mu. Apa salahnya? Kenapa malah membuat semuanya semakin rumit, huh?"
