BAGIAN TIGA PULUH SATU

5.7K 479 91
                                    

Happy Reading


"Apakah rasamu kan sama, ku harap kamu pun rasa, namun ku sadari akhirnya kamu tidak cinta"



Naya menangis sambil berlari  keluar dari rumah nya Keyla, dada nya sesak dibentak oleh orang yang dia sayang. Dia ingin pulang dirumah nya tapi dia tahu diri orang tua nya tidak bakalan mau menerimanya lagi. Bahkan melihat wajah Naya saja mereka tidak sudi.

"Hiks Na naya ingin hiks, menangis dipelukan Ayah hiks mengadu tentang hiks bagaimana jahat nya hiks takdir kepada hiks Na naya hiks. Ingin hiks curhat dan hiks tidur hiks dipangkuan hiks Bunda hiks hiks" Isak nya sambil menutup wajah nya.

Tubuh nya yang kecil

Ingin merasakan pelukan hangat dari orang tersayang seperti Ayah dan Bundanya.

"Hiks Na naya hiks kangen hiks sama Ayah hiks sama Bunda, hiks sama kak Rama hiks" Isak nya lagi sambil memukul dada nya yang begitu sesak.

Grep

Seorang laki laki yang memakai kaos putih serta celana jins memeluknya dengan erat. Dia mendengar semua ucapan Naya yang menyayat hati nya.

Naya merasakan ada yang memeluknya, hanya bisa menangis. Menangis didekapan pria yang dia tidak tahu itu siapa. Dia memejamkan matanya dan menangis.

"Menangislah" Bisik lelaki itu tepat ditelinga Naya.

Hiks hiks hiks

"Kalo lo mau cerita, cerita saja. Dari pada dipendam dan bikin lo sakit hati" Ucap Pria itu lagi.

"Lo siapa?" Tanya Naya sedikit lirih dan melihat wajah pria yang memeluk nya tadi.

Pria itu tersenyum tipis "Kenalin gue Gibran"

Naya menerima uluran tangan itu "Gue Kanaya panggil Naya"

Gibran tersenyum tipis dan mengacak acak rambut Naya.

"Gue ga tau apa masalah lo, yang gue lihat lo kek banyak masalah gitu. Dan maaf kalo gue udah meluk lo tadi, soalnya yang gue tau perempuan kalo ada masalah hanya butuh pelukan. Right?" Ucap Gibran sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

Naya hanya menganggukan kepalanya dan menatap Gibran.

"Ga papa kok, gue malah berterima kasih. Lo udah mau meluk anak pembawa sial kek gue" Lirih Naya tersenyum kecut.

"Didunia ini gak ada anak pembawa sial, sekalipun itu anak seorang Pelacur" Ucap Gibran tegas.

Dan Naya pun menceritakan semua masalah yang menipa nya dari dia difitnah kembarannya sampai Dibenci oleh Orang tuanya, dia di selingkuhi oleh mantannya Randy. Dan terakhir dia menceritakan tentang dia di fitnah juga oleh Karen, sampai pacar nya memutuskannya.

SKIP

Mobil yang dikendarai Gibran berhenti tepat didepan kosan Naya. Dia menoleh ke samping dimana Naya duduk.

"Nay bangun udah sampai" Ucap Gibran sambil menepuk nepuk pelan pipi Naya.

Naya menggeliat kemudian membuka mata nya dengan perlahan. Mata nya melotot saat melihat wajah Gibran sangat berdekatan dengan wajah nya.

KANAYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang