BAGIAN SEMBILAN BELAS

6.1K 486 36
                                    

HAPPY READING

Naya menangis sambil menatap Daniel yang terus menerus berteriak memanggil namanya. Naya di kunci didalam kamarnya. Setelah mendapatkan pukulan demi pukulan orang tuanya mengunci Naya didalam kamar. Tangan Naya diikat dan kedua kakinya. Naya ingin meminta bantuan pada Daniel tapi dia takut, jika Daniel tau lukanya dari orang tuanya maka Daniel akan melaporkan kedua orang tuanya ke kantor polisi dan komnas perlindungan Anak. Dia sebagai anak yang sayang kepada kedua orang tuanya ga mau orang tuanya di penjara.

"Walapun Ayah dan Bunda, memukul mencaci maki Naya hiks hiks, naya tetap sayang sama Ayah dan Bunda hiks hiks. Kalian hiks masih orang tua Naya hiks hiks" Isak nya pilu.

"Kalo Naya hiks jahat, hiks hiks Ayah sama Bunda udah hiks hiks Naya laporkan hiks hiks" Isaknya lagi.

Ceklek

Pintu kamar Naya terbuka, bima dan ayu masuk menatapnya dengan tatapan yang super datar. Naya? Jangan ditanya lagi dia hanya menundukan kepalanya menatap lantai dari pada kedua orang tuanya.

"Aku buka ikatannya" Kata Bima pada Ayu.

Ayu menatap dingin Bima? Untuk apa ikatan tali ditangan dan kaki Naya dibuka?

"Jangan macam-macam mas!" Sentak Ayu dingin sedingin es.

Bima menatap tajam istrinya itu, hukuman Naya sudah selesai seharusnya mereka membuka ikatannya.

"Sudah 3 jam dia dikurung dikamar! Sudah selesai hukumannya!" Teriak Bima tidak habis fikir.

"Jangan buka Mas! Sekalian di pasung seumur hidup aja anak sialan itu!" Teriak Ayu dengan nafas terengah engah

"Gila kamu!" Sentak Bima dan membuka ikatan tali ditangan Naya dan Kakinya.

Naya dia hanya berucap syukur dalam hati dan berterima kasih banyak pada Ayah nya karena masih berbaik hati.

"Naya tau Ayah masih sayang sama Naya" Batinnya lirih.

Ayu meninggalkan keduanya dengan emosi yang membara.

"Bukan karna saya memihak kamu, kamu akan besar kepala" Kata Bima sebelum meninggalkan Naya yang mematung mendengae ucapan Ayah-nya.

Naya menangis sejadi jadinya memukul dadanya yang terasa sesak.

"Hiks Ayah hiks hiks Na naya hiks ka kangen Ayah hiks hiks" Isak tangisnya.

"Naya hiks tau hiks Ayah masih sayang hiks sama hiks hiks putri hiks kecil hiks Ayah" Isaknya menutup mulut.

Naya yang malang.

***

Keesokan harinya....

"Assalamu'alaikum" Teriak Daniel sambil mengetok pintu putih didepannya ini.

"Waalaikumsalam, tuan siapa? Mau bertemu siapa ya?" Tanya Bibi beruntun pada Daniel. Orang baru dilihatnya.

"Naya ada?" Kata Daniel.

"Hah Non Naya?" Tanya Bibi memastikan.

"Iya Naya" Kata Daniel.

KANAYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang