BAGIAN TUJUH PULUH SEMBILAN

8.8K 622 175
                                    

HAPPY READING




Angin berhembus kencang cuaca sore ini sungguh dingin, langitnya juga sudah mengitam tanda akan turun hujan. Naya mengeratkan jaket yang dia kenakan, dia menatap setiap ujung rumahnya, rumah yang sudah membesarkannya, rumah yang sudah dia tinggali selama 18 tahun, rumah yang melindunginya dari panas dan hujan. Naya tersenyum manis.

Naya berjalan ke arah Piano yang sudah lama tidak di mainkan oleh pemiliknya. Piano ini punya Nisa, piano yang dibeli oleh Bima saat ulang tahunnya.

Naya tersenyum tipis kemudian menekan piano sampai menimbulkan melodi. Dia Naya memejamkan kedua matanya.

Pergi tapi ada...

Hilang tapi ada...

Kehadiranmu menjadikanku sempurna...

Bersama kekasihku...

Seiring waktu berjalan...

Hari hari kita lalui...

Bungaku tumbuh...

Berkembang mekar mewangi...

Dan berseri...

Reff

Musim berganti waktu...

Saat kumbang mendekatmu...

Mata memandangmu...

Hatiku tak menentu...

Aku bergetar saat kau memilih...

Tak kuasa melepas bungaku...

Mawar jantung hatiku...

Pergi tinggalkanku...

Demi cinta dan pilihanmu...

Pergi tapi ada...

Hilang tapi ada...

Sesaat aku terkenang...

Bayangmu dalam lamunan...

Kerinduanku...

Berasuk sampai jiwaku...

Ku ingin bertemu...

Reff

Musim berganti waktu...

Saat kumbang mendekatmu...

Mata memandangmu...

Hatiku tak menentu...

Aku bergetar saat kau memilih...

Tak kuasa melepas bungaku...

Mawar jantung hatiku...

Pergi tinggalkanku...

KANAYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang