BAGIAN EMPAT BELAS

6.6K 473 47
                                    

HAPPY READING

Germany.

"Kak Randy?" Panggil Nisa.

Yang dipanggil pun menengok ke arah Nisa.

"Kenapa?"

"Kok kaka dari tadi diam mulu sih?" Tanya Nisa karena sedari tadi dia melihat Tunangannya itu diam. Atau melamun.

"Kaka banyak fikiran, maaf" Kata Randy sambil tersenyum manis ralat tersenyum kecut.

"Kaka lagi mikirin siapa sih? Atau jangan-jangan kaka mikirin Naya?!"

Randy yang mendengar nada suara Nisa yang berubah itupun terkejut.

"Jangan asal bicara kamu!" Sentak Randy kemudian meninggalkan Nisa yang mematung karena di bentak oleh Randy. Dengan sedikit kesal dia mengikuti Randy dari belakang kemudian memeluk tubuh Randy.

"Maaf kak, maafin nisa" Lirih Nisa membuat tubuh Randy menegang.

"Nisa" Panggil Randy dan melepaskan tangan Nisa yang memeluk pinggangnya, bukannya terlepas malahan Nisa tambah memeluk Randy dengan sedikit kencang.

"Jangan dilepas, biarin begini" Pinta Nisa dengan nada yang dibuat buat. Membuat Randy luluh dan membiarkan Nisa memeluknya.

5 Menit berlalu Nisa melepaskan pelukannya kemudian berjinjit dan mencium Randy tepat di bibir cowok itu atau Tunangannya itu.

Deg

Nisa mengalungkan kedua tangannya di leher Randy dan terus mencium Randy, lelaki itu cukup terkejut tak lama kemudian Randy membalas ciuman Nisa, saling bertukar saliva, lama kelamaan ciuman mereka semakin panas dan bergairah, dan sesuatu yang tidak di duga pun terjadi. Randy orang pertama untuk Nisa dan Nisa orang pertama untuk Randy.

SKIP

Jam menunjukan pukul sepuluh pagi, dengan malas Nisa membuka mata nya kemudian yang pertama dia lihat adalah Randy, tunangannya tengah tertidur pulas tanpa menggunakan pakaian, tubuh Nisa menegang hebat, otaknya berputar berusaha mengingat apa yang terjadi di antara mereka berdua. Semalam dia memeluk Randy kemudian mencium dan argghhhhh.

Nisa tidak bisa berkata-kata, sekarang dia sudah tidak perawan lagi. Mata nya berkaca kaca kemudian menangis dan memeluk tubuhnya sendiri yang tidak memakai pakaian itu.

"Hiks hiks, ayah bunda maafkan Nisa hikss" Isaknya sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

Randy yang tengah tidur itupun terbangun karena mendengar suara Nisa yang menangis itu.

"Kamu kenapa?" Tanya Randy dengan suara seraknya baru bangun.

"Kaka hiks hiks" Isak Nisa kemudian memeluk Tubuh Randy.

"Hikss aku sudah kotor hiks, aku sudah hiks rusak hiksss, aku udah hiks hiks tidak hiks suci lagi hiks" Isaknya didalam pelukan.

Randy hanya diam saja sambil mengelus punggung Nisa yang bergerak naik turun karena menangis.

"Sudah jangan menangis, bukannya kamu yang duluan godain aku?" Kata Randy dengan Nada santai.

KANAYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang