BAGIAN LIMA

9.4K 657 24
                                    

"Mungkin ingin bertemu masih ada, ingin memeluk masih ada. Sayang kini tak bisa kau telah memilihnya"


HAPPY READING

Pagi harinya dirumah keluarga wirajendra atau rumah-nya Daniel dan Stevano. Pagi ini di isi dengan keributan yang dibuat oleh Stevano adik kesayangan Daniel.

"ABANG BANGUN UDAH JAM 7 NIH!" Teriak Stevano atau Vano didepan kamarnya Daniel.

Daniel hanya mengeliat pelan kemudian melanjutkan tidur nyenyaknya. Tanpa menghiraukan teriakan Vano.

"ABANG GAK SEKOLAH APA?! INI UDAH JAM 7 PAGI!" Teriak Vano sekalagi lagi.

"Kalo ini sudah jam 7, kenapa lo masih dirumah?" Balas Daniel sambil berteriak. 5 Menit yang lalu dia sudah bangun.

"Au ah gelap" Setelah mengatakan itu Vano meninggalkan Daniel.

Daniel hanya terkekeh kemudian bangun dan berjalan ke arah kamar mandi-nya. Didepan pintu kamar mandi Daniel melihat jam dinding ternyata baru pukul setengaj 6 lagi. Kemudian Daniel melangkah masuk dan tak lupa pula dia menutup pintu.

🐝🐝🐝

"Mau makan apa pangerannya Mommy?" Tanya Sheila sambil tersenyum manis.

Ketiga orang yang dipanggil pangeran oleh Sheila hanya memutar bola mata malas

"Kita udah besar mom, kenapa masih manggil pangeran sih? Apalagi Daddy udah tua" Celetuk Daniel menatap Keenan yang menatapnya dengan tajam.

"Apa katamu? Daddy masih muda yah!" Balas Keenan tajam setajam silet.

"Udah lah, kenyataan-nya apa? Dad ga mau di katakan tua" Tambah Stevano mengedipkan matanya pada Daniel.

"Benar sekali" Ujar Sheila tersenyum sinis pada Keenan.

"Apaan sih yank? Kok kamu ikutan sama duo monyet itu sih?" Tanya Keenan sambil menatap tajam anak anaknya.

"Apa katamu duo monyet!" Teriak Sheila membahana.

Sheila menarik kuping Keenan membuat lelaki setengah abad itu meringis keras.

"Awss sayang sakit banget" Teriak Keenan menatap Sheila dengan memelas.

"Makanya jangan ngatain anak sendiri monyet! Kamu fikir aku ngelahirin mereka ga bertaruh nyawa apa?!" Sentak Sheila.

"Iya maaf yank" Ujar Keenan kemudian memeluk Sheila dari samping. Sedangkan kedua anak mereka hanya mendengus sebal melihat kelakuan Daddy mereka.

🐝🐝🐝

Naya berjalan dengan santai dikoridor sekolah yang nampak sudah banyak siswa/siswi. Banyak yang menyapa Naya dan di balas dengan senyuman saja.

"Tumben ga dicepol tuh rambut" Celetuk Daniel menghampiri Naya membuat Gadis tersebut tersentak Kaget.

"Apaan sih. Gue kaget tau!" Ujar Naya sambil mengelus dada-nya dan menatap jengkel ke arah Daniel.

Daniel terkekeh pelan "Biasa aja tuh muka"

Bugh

KANAYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang