12 | Holiday

225 33 16
                                    

.

.

.

.

.

.

.
.

What are you waiting for? Hehe

.

.

.

.

.

.

.

Apa hal paling menyenangkan dari minggu-minggu ujian yang telah berakhir?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa hal paling menyenangkan dari minggu-minggu ujian yang telah berakhir?

Yup, holiday alias liburan.

Mungkin ini adalah pekan yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyakan mahasiswa. Setelah menyelesaikan kegiatan ujian yang sangat menguras tenaga maupun pikiran. Tentu yang paling dibutuhkan adalah liburan, jalan-jalan, dan bersenang-senang. Meninggalkan sejenak hiruk-pikuk perkuliahan dan merefresh otak agar lebih segar. Waktunya memang singkat tapi ya sesingkat apapun itu patut untuk disyukuri. Setidaknya ada sisa hari yang bisa dilalui tanpa memikirkan apapun itu masalah yang berkaitan dengan perkuliahan. Sebodo amat dengan tugas, dosen killer maupun urusan organisasi. Tinggalkan itu sejenak untuk menyambut kebebasan, melepaskan segala beban yang selama ini dipikul.

Ajakan Jo untuk berkunjung ke Candi Prambanan dua hari setelah ujian selesai disambut suka cita oleh Lea. Jo seolah mengerti kalau Lea cukup tertekan dengan ujian tengah semester yang dijalaninya untuk pertama kali selama duduk di bangku perkuliahan. Ujian semasa SMA dengan kuliah jelas berbeda, itu juga yang membuat Lea agaknya cukup stress beradaptasi. Padahal mah harusnya dibawa santai saja karna ujian tidak patut ditakuti baiknya dijalani saja dibekali dengan persiapan, hanya saja Lea sadar kalau kapasitas otaknya tidak terlalu encer seperti kakaknya –Lira-. Tidak heran, Lea digelayuti rasa khawatir kalau ada nilainya keluar dengan huruf C, D atau lebih parah E. Namun, Jo dengan ketenangannya mengatakan semua akan baik-baik saja, Lea sudah mengusahakan yang terbaik. Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil begitu kata Jo di suatu sore saat Lea mengeluhkan kekhawatirannya pada Jo. Lalu, Jo mengusulkan ke Candi Prambanan, itung-itung liburan sekalian Jo menepati janjinya pada Lea.

Lea pikir hanya dirinya dan Jo yang pergi ke Candi Prambanan alias berdua saja. Jadi, Lea tidak menaruh curiga melihat sebuah mobil berhenti di depan kosnya. Jo sudah memberitahu kalau hari ini pakai mobil bukan motor. Begitu masuk ke mobil (yang ternyata milik Je bukan Jo), Lea dibuat melongo menemukan Ben dan Rasya di jok belakang, menyambut kedatangannya dengan cengiran lebar. Dan kehadiran Je yang juga duduk di jok belakang, bedanya Je hanya menatapnya datar. Sedangkan Jo dibalik kemudinya melemparkan satu senyum bersalah, tidak enak saja. Rencananyakan hanya berdua saja bukan rombongan seperti ini apalagi ada Rasya, pastilah Lea harus menyediakan stok kesabaran yang banyak.

Return ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang