PENCURI BRA DAN MOBIL BARU CHANGSUB

155 21 20
                                    

Hari sangat terik. Eunkwang memandang keluar Jendela dengan kesal. Ia menekan tombol di handphonenya dan menunggu seseorang datang.

Tak lama berselang Changsub muncul dengan wajah sumringah. Ia memamerkan sebuah Kunci.

"Kau membeli mobil baru? Benar-benar membakar uang. Mobil ini lebih mahal?" Tanya Eunkwang mengambil kunci mobil Changsub yang tak bertombol itu.

"Lebih mahal dari mobilmu" katanya "Seri baru" ia tampak sangat senang "mobil ini sudah ada di rumahku sejak dua minggu lalu. Surat-suratnya baru selesai diurus"

Eunkwang menggelengkan kepala

"Hyung, ayo berjalan-jalan. Aku ingin mengajakmu ke sebuah tempat" kata Changsub

Eunkwang menurut saja, lagipula ia bosan dirumah terus. Ia meminta tolong changsub mengambilkan jaket denim dan topi berwarna putih serta kacamata hitam mahalnya.

"Kau sangat tampan" kata Changsub memperhatikan detail Hyungnya.

"Aku Seo Eunkwang" Eunkwang memakai kacamata hitamnya dan berjalan mendahului Changsub.

Eunkwang tampak takjub dengan mobil baru Changsub yang berwarna merah berkilauan.

"Aku benar-benar tersentuh karena jadi penumpang pertamamu Changsubie" Kata Eunkwang menatap Interior mobil mewah itu "mau kemana kita?" Tanyanya. Changsub hanya tersenyum dan melaju entah kemana.

***

Yuri mengerjapkan mata. Sebuah suara mengagetkannya. Ia segera bangkit dengan setengah sadar. Sebuah bayangan melintas di hadapannya. Rasanya baru saja ia memejamkan mata untuk tidur siang. Tapi ada sesuatu yang mengganggunya dan memaksanya untuk keluar kamar.

Ketika ia keluar. Ia mendapati seorang anak laki-laki berperawakan lebih tinggi darinya berdiri membelakanginya. Anak itu kurus dan memakai Hoodie berwarna hitam. Ia hanya memakai sandal dan celana denim pendek.

"Siapa kau?" Tanya Yuri yang masih mengatur napasnya. Anak itu berbalik. Mata Yuri terbelalak anak itu memegang Bra!!.

"Itu milikku" kata Yuri "kau .. pencuri?!"

Anak laki-laki itu dengan sigap berlari menuruni tangga karena panik.

"YAAA!!! Dasar bocah mesum!!!" Teriak Yuri. Ia mengambil benda apa saja yang ada di dekatnya mengejar bocah yang mencuri pakaian dalamnya itu.

Anak itu berlari sekuat tenaga. Yuri mengikutinya. Ia berlari tanpa alas kaki. Hanya mengenakan tanktop hitam dan celana pendek. Jalanan hari itu lengang. Yuri memegangi pot bunga kecil namun berat yang ia ambil sembarang dari atap.

Sampai di persimpangan Yuri ragu karena harus menyebrangi jalanan. Jalanan lengang dan anak itu tak berhenti. Yuri berhenti di persimpangan dan mengambil ancang-ancang melempar pot yang ia bawa-bawa. Nafasnya tersengal.

"Cita-citaku adalah menjadi atlit lempar cakram sewaktu sekolah. Bersiaplah!!!"

Pot itu berputar di udara bersiap menerkam anak laki-laki itu di sebrang jalanan. Tapi lemparan Yuri ternyata tak cukup kuat. Pot itu berputar sebentar dan mendarat tepat di bagian depan sebuah mobil yang tiba-tiba melintas.

"BRAAAKKK!!!!" Kacanya tak pecah karena berpelindung. Namun kaca mobil itu retak dimana-mana. Mulut Yuri menganga. Anak laki-laki itu sudah menghilang entah kemana.

***

Changsub turun dari mobilnya diikuti Eunkwang. Siapa orang bodoh yang melempar mobil barunya dengan pot bunga?.

Ia sedang ingin membawa Eunkwang jalan-jalan di sekitar kediaman Yuri. Mendoakan mereka bertemu secara alami, dan seseorang melempar mobilnya dengan pot bunga.

Yuri terdiam disana dengan nafas tersengal.

"Siapa orang bodoh yang .... Yuri?!" Pekik Changsub. Ia melihat sekeliling. Tak ada orang disana kecuali Yuri "kau yang ...???" Changsub menunjuk pot bunga di bagian kaca depan mobilnya.

Yuri masih ternganga mengatur pernafasannya.

"Yuri ..." Panggil Eunkwang. Ia tersenyum "kau disini?" Katanya tak memalingkan wajah dari Yuri sambil tersenyum bahagia. Mereka beradu pandang.

Hati Yuri terasa sejuk melihat lelaki tampan itu. Rasanya ingin ia berlari dan memeluknya dengan penuh cinta.

"Ya!! Shin Yuri!!" Changsub membuyarkan kesadaran Yuri. Ia tampak marah.

"Oppa ..." kata Yuri terbata "Bra ..." Ia menunjuk kearah anak yang menghilang tadi. Tapi tak ada siapa-siapa disana.

"Apa maksudmu?"

***

Mereka duduk berhadapan. Bertiga. Eunkwang menatap sekelilingnya. Ruangan itu sempit sekali. Ia hanya melihat poster Taehyung yang dulu pernah ditandatangani di rumahnya. Changsub menatap Yuri dengan marah. Mereka diam.

"Dia mencuri Bra ku oppa" kata Yuri tak berani menatap Changsub "jadi aku mengejarnya"

"Kau tau itu sangat berbahaya? Kau bisa saja tertabrak mobil lagi. Kau bahkan tak pakai alas kaki dan tak pakai baju yang pantas" Changsub mengomel.

"Changsubie" Eunkwang menengahi. Rasanya tak tega melihat Yuri diomeli.

"Itu mobil baru, Shin Yuri! Dan aku mengkhawatirkan keselamatanmu!" Changsub masih marah. Eunkwang diam saja.

"Aku akan mengganti rugi" kata Yuri parau

"Dengan apa? Kau bahkan tak punya uang dan pekerjaan. Bahkan gajimu di restoran daging selama bertahun-tahun tak akan cukup mengganti kerugian" Mata Changsub melotot tajam.

Yuri semakin menunduk sedih. Matanya berkaca-kaca.

"Aku akan mengganti kerugiannya, Changsubie" kata Eunkwang tak tega melihat Yuri hampir menangis

"Kau tak perlu ikut campur" Sergah Changsub. Yuri menatap Eunkwang. Mengangguk setuju agar Eunkwang tak ikut campur.

"Oppa mianhae" kata Yuri sedih

"Kau punya dua pilihan" kata Changsub duduk di hadapan Yuri dengan serius. "Pertama, kau akan bekerja untukku dan aku akan menggajimu agar kau bisa mengganti rugi. Kedua kau akan jadi pacarku dan tinggal bersamaku. Tak perlu mengganti rugi. Pilih saja mau yang mana!"

Yuri terbelalak, begitupun Eunkwang.

"LEE CHANGSUB!" Kata Eunkwang keras.

"Wae? Dia wanita bebas Hyung. Kau bahkan bukan siapa-siapanya"

"Oppa"  Yuri tergagap. Mereka beradu pandang.

DEAR MY AHJUSSI 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang