Malam itu ia pulang diantar Changsub. Hari pertamanya bekerja menuai senyuman.
"Kau senang?" Tanya Changsub
"Aku lelah" jawab Yuri.
"Besok aku tak bisa menjemputmu. Supir Eunkwang yang akan menjemputmu" kata Changsub
"Aku bisa naik bis, kesana"
"Eunkwang tak akan membiarkannya" Changsub menarik rem tangannya dan berhenti "istirahatlah. Besok jadwal pertamanya Terapi" kata Changsub.
"Oppa. Terima kasih" kata Yuri tulus
"Karena pertemuanmu dengan Eunkwang hyung?" Tanya Changsub. Yuri tersenyum. Tentu saja karena hal itu. Tapi ia harus sedikit jual mahal
"Karena menjemput dan mengantarku pulang dengan selamat hari ini" Yuri membuka pintu mobil dan berlalu. Changsub menghela nafas panjang. Ia tersenyum dan belalu.
***
"Jika kau menolak, kau akan semakin kesulitan" Sohee menatap dirinya sendiri di depan cermin. Air matanya jatuh.
"Tuhan benar-benar tak adil padaku"
Ia berlalu.
***
Hari ini pertama kali Eunkwang ke rumah sakit untuk terapi. Ia diantar Yuri.
"Kau cemas?" Tanya Yuri. Eunkwang menatap wanita itu dengan lembut dan tersenyum gemas. Justru dia yang terlihat cemas sedari tadi. Eunkwang menggeleng dan tertawa ringan "kenapa Ahjussi tertawa?" Yuri bingung karena Eunkwang tiba-tiba tertawa.
"Seharusnya aku yang bertanya. Kau mencemaskanku?" Kata Eunkwang gemas. Yuri membuang pandangannya.
"Tidak" katanya cepat. Tapi wajah imut Yuri tak bisa disembunyikan.
Pertemuan pertama dengan dokter. Tak banyak yang Yuri pahami. Ia hanya menatap dokter bicara bergantian dengan Eunkwang. Wajah Eunkwang sangat tenang.
"Nona?" Dokter itu tersenyum memanggil Yuri.
"Ne?" Yuri menatapnya dengan antusias.
"Perawat Lee akan mempraktekan gerakan dasar yang harus dilakukan pak Eunkwang setiap pagi. Kau kekasihnya, kan? Pastikan dia melakukannya seperti yang dicontohkan" kata Dokter itu. Yuri hampir menyanggahnya tapi ia urungkan. Eunkwang tersenyum tipis.
"Nona, duduklah disana dan videokan gerakan ini" kata suster yang dipanggil perawat Lee tadi "pak Eunkwang, boleh saya bantu melepas pakaian anda?" Tanya perawat itu. Eunkwang tersenyum dan mempersilhakannya. Yuri terdiam. Bukan hanya karena perawat itu akan memegang bagian tubuh Eunkwang saja. Tapi itu artinya, ia juga akan melakukannya dirumah mulai besok.
Yuri mengangkan ponselnya dengan Enggan. Ia mulai merekam gerakan demi gerakan. Eunkwang diam saja. Ia hanya fokus menatap kamera Handphone milik Yuri sambil tersenyum. Hal itu membuat Yuri salah tingkah dan berkali-kali membuang pandangannya.
Selesai sesi terapi pertama. Perawat lee memberikan pakaian Eunkwang pada Yuri.
"Nona Shin bisa membantu saya memakaikan pakaian pak Eunkwang? Kami akan meninggalkan kalian berdua" dokter dan perawat Lee tersenyum dan meninggalkan Eunkwang dan Yuri berdua. Yuri menghampiri Eunkwang dan memandang Eunkwang tanpa Ekspresi.
"Temani aku makan siang, ya?" Katanya. Yuri diam saja. Ia sibuk mengatur irama jantungnya yang kacau. Suara Eunkwang membuatnya lemah. Andai ia tak punya harga diri, pasti ia sudah melumat bibir lelaki kesukaannya itu. Yuri hanya mengangguk pelan tanpa berkata-kata.
***
Eunkwang dan Yuri menunggu mobil mereka di lobi utama.
"Aku ke toilet sebentar" Yuri meminta izin Eunkwang. Eunkwang hanya mengangguk saja.
Di pintu toilet wanita Yuri berpapasan dengan Sohee.
"Kau" kata Yuri
"Aaah, kita bertemu lagi. Kau kesini dengan Oppa?" Tanya Sohee.
Sebetulnya ia sangat ingin bertanya sedang apa Sohee di rumah sakit. Tapi demi harga dirinya, Yuri diam saja.
"Kebetulan sekali" Sohee menyerahkan sebuah bungkusan pada Yuri "kemeja Oppa yang kupinjam beberapa hari lalu. Tadinya aku akan mampir kerumahnya dan memberikannya langsung. Tapi ternyata kita bertemu disini. Sampaikan terima kasihku" kata Sohee sambil berlalu.
"Cih, apa-apaan dia itu"
Yuri kembali dari toilet dan melihat Eunkwang sedang berbincang dengan Sohee. Hatinya memanas. Sohee melihatnya. Yuri memalingkan wajah. Ia melihat Sohee tersenyum pada Eunkwang dan menunduk pelan. Kemudian berlalu..
***
Selama makan siang dan perjalanan pulang Yuri diam saja. Ia tak ingin membicarakan apa-apa. Ia hanya melihat pemandangan jalanan dari Jendela.
"Apa itu?" Tanya Eunkwang menunjuk bungkusan yang dibawa Yuri.
"Oh ini, Kim Soheessi menitipkannya padaku. Pakaianmu" katanya menyerahkan bungkusan itu pada Eunkwang dengan enggan.
Eunkwang membukanya dan menatapnya lalu tersenyum.
"Aaaah, hari itu sangat basah" katanya pelan. Yuri mendengarnya dan bersumpah rasanya ingin memaki mereka berdua.
"Oh" katanya datar. Eunkwang tersenyum menatap jendela. Mendapati wajah Yuri yang merah padam karena cemburu.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY AHJUSSI 3
FanfictionChangsub berusaha sekeras mungkin agar Yuri bisa kembali dengan Eunkwang. Tapi ada perasaan aneh yang semakin lama semakin menghangat setiap kali ia berurusan dengan Yuri. "Oppa kau tau kau tak boleh menyukaiku, kan?" Changsub mengangguk cepat. Ia t...