Eunkwang menyumpit makanannya dengan susah payah. Ia menggunakan tangan kirinya sesekali ia menatap Hyunsik yang fokus pada layar ponselnya sambil menyumpit makanannya. Eunkwang meletakkan sumpitnya dengan gemas.
"Kesulitan?" Tanya Hyunsik tenang "aku sudah bilang, aku kesini untuk membantumu. Tapi kau sangat jual mahal. Tak ada orang yang bisa makan dengan tangan kiri" Eunkwang menatapnya sebal. Hyunsik menyumpitkan makanan dan mejejalkan makanan itu pada mulut Eunkwang.
"Semua jadwal berantakan karena aku?" Tanya Eunkwang.
"Tidak, hanya mundur satu minggu dari jadwal seharusnya dan ada beberapa acara yang dibatalkan" kata Hyunsik menuangkan air mineral.
"Aku mengacaukannya kali ini" Eunkwang meneguk air minumnya. Changsub masuk ke ruangan.
"Jadwal terapimu akan dimulai bulan depan. Selama sebulan kedepan kau harus kontrol rutin dan beristirahat dirumah" kata Changsub. Eunkwang hanya mengangguk.
"Dia akan kesulitan" kata Hyunsik pada Changsub.
"Tenang saja, aku akan carikan seorang asisten untuk membantumu" kata Changsub menepuk bahu Eunkwang.
"Pastikan dia seorang pria" kata Hyunsik lagi "seseorang belum bisa mengontrol nafsu birahinya dengan baik jika berurusan dengan wanita" Hyunsik menatap Eunkwang tajam. Changsub terkekeh ringan.
"Ingat berapa wanita yang meninggalkannya sekaligus?" Tanya Changsub. Hyunsik mengangkat dua jarinya dengan ledakan tawa.
"Sekaligus" katanya. Eunkwang mendengus kesal.
"Jangan khawatir soal itu" kata Changsub "ayo kita carikan asisten seorang pria"
***
Yuri berjalan santai menyusuri trotoar jalanan yang terasa sangat panas karena diterpa terik matahari. Ia mencoba mencari pekerjaan baru tapi belum ada yang berhasil ia dapatkan.
Ia duduk termenung di sebuah halte bis meratapi nasibnya. Sebuah mobil mewah berdiri tepat di depan tempatnya duduk. Jendela pengemudi diturunkan. Kepala Changsub terlihat di baliknya. Ia menengok ke arah Yuri tanpa mengatakan apapun.
Yuri mengerti dan menghampirinya. Ia masuk ke bangku penumpang depan dan mengenakan sabuk pengamannya dengan baik. Changsub melaju cepat.
"Aku tak sengaja melihatmu" kata Changsub. Yuri diam saja.
"Bagaimana kondisinya?" Ia mengkhawatirkan Eunkwang
"Mau menemuinya? Kau harus melihatnya sendiri" Changsub menyeruput americano pahit yang baru saja dibelinya.
Yuri tampak enggan. Changsub membawa Yuri kesebuah tempat yang sunyi dan lapang. Rumah Minhyuk.
***
Minhyuk tak berhenti menatap Yuri dengan pandangan penuh cinta.
"Eunkwang pasti iri padaku sekarang" katanya. Yuri diam saja menikmati pemandangan Indah di hadapannya, dada Minhyuk. Benar-benar menyebalkan, Minhyuk benar-benar tak suka pakai baju. Tiap kali kesini ia pasti sedang bertelanjang dada. Itu menyebalkan sekali. Tak mungkin Yuri tak melihatnya.
"Yuri" Minhyuk membetulkan posisi duduknya "kau tak ingin kembali padanya?" Tanya Minhyuk. Changsub diam saja. Mendengarkan dengan antusias.
"Aku ..."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY AHJUSSI 3
FanficChangsub berusaha sekeras mungkin agar Yuri bisa kembali dengan Eunkwang. Tapi ada perasaan aneh yang semakin lama semakin menghangat setiap kali ia berurusan dengan Yuri. "Oppa kau tau kau tak boleh menyukaiku, kan?" Changsub mengangguk cepat. Ia t...