PENGGANGGU

144 19 7
                                    

Yuri kembali ke rumah Eunkwang dan terdiam. Ia membantu Eunkwang mengganti pakaiannya.

"Maaf karena kau pulang terlambat hari ini, Yuri" kata Eunkwang.

"Tak apa-apa, Oppa" katanya pelan. Eunkwang tersenyum

"Kau tak konsisten. Mau panggil aku ahjussi atau oppa?" Kata Eunkwang sambil dipakaikan piyama untuk tidur. Yuri mengancingkan piyama berwarna biru itu dengan hati-hati. Ia mengusap dada Eunkwang dengan kedua tangannya dan memeluk tubuh lelaki kesukaannya itu. Ia diam saja. Tak berkata apa-apa. Eunkwang membiarkannya bermanja seperti itu. Belum ada pernyataan resmi dari Yuri. Tapi perlahan hatinya luluh.

"Oppa, aku tetap membencinya" kata Yuri dalam pelukan Eunkwang.

"Aku tau, kau juga pasti sangat membenciku" kata Eunkwang. Yuri mengangguk. Eunkwang mencium kepala Yuri.

Ia menengadahkan wajah Yuri.

"Aku akan berusaha membuatmu yakin kembali padaku, Yuri. Aku tak akan berbohong. Semua kata dari mulutku adalah ungkapan paling jujur mulai saat ini. Aku berjanji" kata Eunkwang lagi. Yuri tersenyum. Eunkwang mengecup pelan bibir Yuri.

"Yuri, kau lihat tempat tidur itu, akan asik jika kita berdua tidur disana malam ini. Aku ingin memelukmu sepanjang malam" Eunkwang menggodanya.

"Haruskan aku menginap disini?" Yuri malu. Eunkwang tersenyum senang.

"Kau harus mandi" Eunkwang mengedipkan sebelah matanya.

Bel pintu rumah eunkwang berdentang. Mereka berpandangan.

"Aku bersumpah akan mengusir mereka kalau mereka menggangguku lagi" kata Eunkwang kesal. Yuri beranjak membuka pintu.

"Yuriaaaaaaahhhhh!!" Member BTOB kecuali minhyuk dan peniel datang malam itu.

"Aaaah, kupikir kau sudah pulang. Aku ingin mengajak hyungku berpesta miras malam ini" Changsub masuk dan membukan bungkusan berisi kaleng-kaleng bir dan minuman ringan.

"Kami libur besok. Ada waktu sebelum melanjutkan promosi" Sungjae membawa dua kotak ayam goreng

"Yurissi, kau memasak nasi?" Tanya hyunsik.

Yuri dan Eunkwang berpandangan. Yuri terbahak. Eunkwang mendengus kesal.

"Aaaaah, Yuri, aku akan mengantarmu pulang malam ini" kata Changsub.

"A ... aku" Yuri menahan tawa.

"Kau sudah mau pulang kan? Hyungku sudah pakai piyama" Changsub memastikan.

Yuri mengangguk sambil tertawa. Ia menyeret Eunkwang kembali ke kamarnya.

"Aku akan segera kembali" kata Yuri.

Eunkwang mendengus kesal. Kali ini tidak satu orang, tapi tiga sekaligus. Padahal malam ini ia sangat ingin menghabiskan waktu berdua dengan Yuri.

"Temani mereka dan istirahatlah, oppa. Aku akan makan ramyeon bersama Jinkyu oppa" Eunkwang merengut kesal. Yuri mengecupnya sebentar "besok masih ada waktu" katanya.

Mereka keluar kembali menemui member BTOB.

"Kalian habis berciuman?" Tanya Hyunsik. Yuri mencubit ringan perut Hyunsik.

"Aaaah, hyung. Besok Yuri libur. Kau istirahatlah Yuri" kata Changsub bicara pada Yuri dan eunkwang sekaligus. Tawa Yuri makin meledak. Wajah Eunkwang semakin terlihat kesal.

"Gomawo, oppa" katanya.

Yuri pamit dan menghilang bersama Changsub. Menyisakan Sungjae dan Hyunsik di kediaman Eunkwang.

***

Diperjalanan pulang Changsub bisa melihat dengan jelas wajah bahagia Yuri. Wajah yang ia rindukan dari Yuri.

"Perasaanmu membaik akhir-akhir ini Yuri?" Tanya Changsub.

"Aku bersyukur karena banyak hal terjadi, oppa"

"Syukurlah"

"Oppa, kah mengetahuinya?" Tanya Yuri

"Soal apa?" Changsub balik bertanya

"Kim Sohee" Kata Yuri. Changsub melambatkan laju mobilnya "ia sakit"

"Aaaah hatimu baik sekali Yuri, bahkan kau masih peduli saat seseorang kena Flu" kata Changsub terkekeh. Tapi Yuri diam.

"Aku menemani Eunkwang oppa melihatnya di rumah sakit hari ini, oppa"

"Dia benar-benar sakit? Sakit apa wanita itu? Akan kujenguk besok"

"Kangker darah. Eunkwang oppa bilang kangker darah" kata Yuri pelan. Changsub terhenyak. Ia meminggirkan mobilnya dan menginjak rem. Berhenti tepat di sebuah halte bis.

"Apa?"

"Tubuhnya begitu kurus dan rambutnya tipis sekali. Ia terlihat pucat dan begitu kesakitan. Oppa bilang itu terapinya. Ke .. ke ..." Yuri berusaha mengingat nama pengobatan Sohee

"Kemoterapi" kata Changsub menatap kemudi.

"Ya... itulah" Yuri menatap Changsub. "Aku tak tau harus bersikap seperti apa kali ini. Aku pernah kasihan padanya dan dia menikamku dari belakang. Aku bukan malaikat oppa"

Changsub menyandarkan kepalanya di sandaran kursi supir.

"Apakah menurutmu, kematian akan baik untuknya?" Tanya changsub. Yuri diam.

"Aku hanya tak ingin dia ... kembali menemui oppaku"

***

DEAR MY AHJUSSI 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang