Changsub setengah duduk di depan mobilnya menunggu Yuri datang. Ia mendahuluinya.
"Oppa" Yuri tampak terkejut.
"Kenapa bersikeras naik bis, aku tau tempat ini" Kata Changsub menyodorkan sebuah bungkusan berisi makanan "kau belum makan, kan?" Yuri mengambilnya.
"Masuklah"
"Yuri kau sudah pulang?" Jinkyu muncul dibalik pintu. Yuri tersenyum padanya. Changsub menatapnya heran. Yuri melayangkan pandangannya pada Changsub.
"Kami tinggal bersama. Kuharap makanan ini cukup untuk kami berdua. Aku dan calon suamiku" kata Yuri. Changsub makin bingung. Masa bodoh. Ia masuk ke dalam mendahului Yuri.
Yuri mengajaknya meniti tangga kecil menuju ke atap dan mempersilahkan Changsub memilih untuk masuk atau menunggu di bangku kayu rendah di luar ruangan. Changsub memilih menunggu diluar. Ia bisa melihat jalanan dari sana.
Yuri berganti pakaian dan membawa bungkusan makanan yang tadi diberikan Changsub. Isinya jajangmyeong kesukaan Yuri. Sikap Changsub malam itu mengingatkan Yuri akan pertemuan pertamanya dengan Eunkwang di sudut sekolah hari itu. Ia ingat betul jajangmyeong yang dibelikan Eunkwang dan beberapa roll kimbab sayuran. Persis seperti yang dibawakan changsub malam ini.
"Jadi siapa laki-laki tadi?" Tanya Changsub membantu Yuri membuka bungkusan-bungkusan makanan.
"Jinkyu oppa. Dia sahabatku ketika di pesisir. Sekolah di kota dan terpilih untuk jadi trainee di SM ent" Yuri memberikan Changsub sumpit.
"Jadi dia calon idol?" Tanya Changsub. Yuri mengangguk.
"Oppa ingat ketika aku pergi dari rumah Ahjussi, aku kembali ke pesisir dan Jinkyu Oppa sedang ada disana. Lalu aku bertemu dengan bibi, ibu Jinkyu. Ia banyak mendengar tentang aku dan memintaku jadi menantunya" Yuri tersenyum
"Kau menerimanya?" Tanya Changsub.
"Kau lihat aku tinggal dengan siapa sekarang?" Tanya balik Yuri. Changsub bingung "tidak oppa, Jinkyu menolaknya karena ia harus fokus pada debutnya kelak"
"Lalu ini rumahnya?"
"Bukan, rumah sewa. Jinkyu oppa tinggal di lantai bawah, lebih luas dan nyaman dari kamarku. Tapi lebih mahal biaya sewanya" Yuri mengunyah kimbap sayuran favoritnya. Changsub memperhatikannya tanpa berkata apa-apa.
"Yuri ..." Panggil Changsub. Yuri menoleh tapi Changsub diam saja.
"Wae?" Tanya Yuri. Changsub tersenyum dan menggeleng pelan. Mengalihkan pandangannya pada mangkuk Jjangmyeong di tangannya.
"Makanlah" Changsub menyeruput mie berwarna hitam itu.
***
Eunkwang merebuskan teh hangat herbal untuk Sohee. Walau sedikit kesulitan, tapi teh herbal itu berhasil dibuat.
Sohee duduk dengan pandangan kosong. Eunkwang membawa cangkir berisi tes itu untuknya.
"Perasaanmu lebih baik?" Tanya Eunkwang. Sohee mengangguk dan memegangi cangkir teh hangatnya.
"Aku benar-benar merasa tak enak padamu, Oppa" katanya parau menatap Eunkwang
"Sohee, kau pasti kesulitan saat ini?" Eunkwang menatapnya lembut.
"Aku ..."
Wanita di hadapannya juga adalah wanita yang disukai Eunkwang. Sohee tak berubah. Ia tetap wanita cerdas yang cantik. Eunkwang tak menyangka Sohee akan datang lagi padanya sejak kejadian itu. Sohee tak bersalah. Sama sekali tak bersalah atas apa yang menimpa Eunkwang dan Yuri. Lagipula perasaannya tak berubah. Baginya, Sohee adalah junior. Seorang yang ia sayangi tak lebih dari adik.
Tapi hal yang disampaikan Sohee hari itu membuatnya tak enak. Ia harus membantunya tapi entah bagaimana caranya. Disisi lain ia harus berjuang untuk menemukan Yuri. Mengembalikan wanita yang dicintainya itu ke pelukannya, dan itu juga terasa sulit.
"Sohee ya"
"Ne, oppa?"
"Tinggalah disini, bersamaku. Aku akan menjagamu"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY AHJUSSI 3
FanfictionChangsub berusaha sekeras mungkin agar Yuri bisa kembali dengan Eunkwang. Tapi ada perasaan aneh yang semakin lama semakin menghangat setiap kali ia berurusan dengan Yuri. "Oppa kau tau kau tak boleh menyukaiku, kan?" Changsub mengangguk cepat. Ia t...