24. Lama Tak Berjumpa Pt.1

598 44 2
                                    


"terima kasih ya Lisa... maaf sudah merepotkan"
Ucap Jungkook sembari melepas helm dan menyerahkan helm tersebut kepada Lisa.

"tidak merepotkan sama sekali kok.. lagipula rumah kita satu komplek begini.. ya sudah, aku pulang ya Jungkook, daaah"
Lisa melambaikan tangan lalu menyalakan mesin skuter maticnya.

Jungkook pun membalas lambaian tangan Lisa "daaah... sekali lagi terima kasih ya Lisa"

"siiiip!"
Lisa mengacungkan ibu jari lalu pergi sembari mengendari skuter maticnya.

Setelah Lisa pergi, Jungkook pun membuka pagar dan melompat-lompat kecil melewati pekarangan rumah.
Dan rupanya seorang wanita sudah menunggu di depan pintu masuk dengan wajah masam sembari melipat tangan di depan dada.

"siapa dia!"
Ucap Ji Eun ketus saat Jungkook tiba dihadapannya.

"loh tumben noona sudah pulang jam segini"

"heh, tidak usah mengalihkan pembicaraan.. aku tanya, siapa dia!!"

"dia??? maksud noona, wanita yg mengantarku tadi?"

"hmm!"
Ji Eun bergumam sembari menatap tajam.

"oh dia anaknya paman Manoban.. namanya Lisa.. masa noona tidak kenal sih.. rumahnya yg berada di ujung komplek situ loh noona"

"iyaa.. aku tau dia anaknya paman Manoban tapi yg kumaksud, dia itu siapamu! kenapa kalian harus berboncengan!"

"oh.. Lisa itu teman sekelasku, noona.. jadi ya wajar saja jika dia menawariku tumpangan"

"kenapa kau tidak menelponku.. biasanya juga ketika pulang kuliah, kau selalu menelponku"

"ini masih jam kerja, noona.. aku tidak ingin mengganggu"

Begitu Ji Eun mendengar alasan yg dia anggap klise, sontak Ji Eun pun tersulut emosi.
"ah, kau ini alasan saja!!! bilang saja kau ingin mengambil kesempatan.. kau memang ingin mengencani para gadis, bukan? lalu kau akan memanfaatkan mereka sama seperti kau memanfaatkanku.. dasar licik!!! Murahan!!!"
Tanpa sadar Ji Eun memaki Jungkook sembari berkacak pinggang.

Jungkook pun akhirnya kehilangan kesabaran, hingga suaranya terdengar meninggi.
"cukup noona!"
"kapan aku memanfaatkanmu!"
"kau yg sudah mengajakku kemari.. aku juga disini tidak cuma-cuma.. tuan Jong-suk yg mempekerjakan aku disni.. oh aku tau, kau pasti merasa ku manfaatkan karena mengantar jemputku setiap hari.. baiklah, kalau begitu mulai besok, aku akan memanfaatkan wanita lain!! terserah aku mau pergi atau pulang dengan siapa!! bukan urusanmu!!!"

Jungkook kemudian mencoba pergi meninggalkan Ji Eun namun Ji Eun dengan sigap meraih tangan pemuda tersebut.
"tunggu dulu Jungkook.. bukan begitu maksud noona.. noona minta maaf ya"
Suara Ji Eun tiba-tiba merendah, terlihat sekali rawut penyesalan dari wajah cantiknya begitu Jungkook murka atas ucapan kasarnya.

Namun Jungkook melepas kasar genggaman tangan Ji Eun.
"minta maaf untuk apa! maaf karena telah sadar ku manfaatkan.. atau karena noona sadar jika aku murahan!!!"

"astaga, tembam.. noona benar-benar minta maaf.. noona emosi melihatmu bersama wanita lain.. bukankah kau sudah lama mengenal noona? kau kan tau sendiri bagaimana noona jika sudah emosi.. sekali lagi noona minta maaf ya"
Ji Eun kembali mencoba meraih tangan Jungkook namun kembali ditepis dengan kasar.
"ya.. aku tau benar bagaimana jika noona sudah emosi.. noona pasti akan mengatakan hal yg tidak-tidak tanpa dipikir terlebih dahulu.. tapi kali ini kata-kata noona ada benarnya.. memang benar kok aku murahan.. buktinya aku menikmati saat noona memelukku atau menciumku, padahal aku tau noona sebentar lagi akan menikah"

Seketika Ji Eun pun termenung dengan netra berkaca-kaca.
Rasanya Ji Eun benar-benar tertampar oleh kalimat frontal yg begitu saja terlontar dari bibir mungil si tembam.
Dan si tembam pun akhirnya pergi meninggalkan Ji Eun yg sedang terpaku di depan pintu.

Secret GroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang