05. Petuah

811 61 0
                                    


Seharian ini Ji Eun merasa frustasi karena tak bisa berkomunikasi dengan Taehyung.
Puluhan kali Ji Eun coba menelpon dan mengirim pesan, namun tidak ada satu pun respon dari sang kekasih.
Hingga akhirnya Ji Eun memutuskan untuk menghubungi Kim Ji-soo, sahabatnya sekaligus kakak dari Kim Taehyung.

Begitu panggilan tersambung, tanpa basa basi, Ji Eun langsung meminta bantuan Ji-soo.
"Ji-soo.. mana adikmu.. aku mau bicara?"

Tiba- tiba saja Ji-soo mendadak emosi.
"hei bodoh!!! begitu lama kau tidak menghubungiku, dan sekarang tiba- tiba saja kau minta bantuanku tanpa menanyakan kabarku terlebih dahulu"

Seketika gelak tawa Ji Eun pun pecah tanpa rasa bersalah.
"hahahhaha maaf.. maaf.. hei, bagaimana kabarmu kakak ipar?"

"ah brengsek.. aku sudah tidak selera mendengar basa- basimu"
Ji-soo pun tertawa di akhir ucapannya.

"ah sudahlah.. dasar kakak ipar bajingan"

Ji Eun dan Ji-soo memang terbiasa melempar kata- kata kasar satu sama lain hingga orang yg belum lama mengenal mereka pasti akan mengira mereka sedang bertengkar.
Pertemanan yg sudah berlangsung selama 14 tahun ini benar- benar membuat mereka menghilangkan batas antara satu sama lain, apalagi semenjak Ji Eun menjalin kasih dengan Taehyung sejak 5 tahun lalu, tentu saja semakin tidak ada celah di antara mereka untuk saling melempar pukulan satu sama lain walaupun tidak sedang bertengkar.

"kalian kenapa memangnya? bertengkar lagi?"
Ucap Ji-soo sembari menopangkan dagu di atas tempat tidur.

"hehe.. ya begitulah kakak ipar"
Ji Eun tertawa karet sembari menggaruk kepala walaupun tidak gatal.

Ji-soo menghela nafas sembari memutar bola matanya
"haeeh kalian ini.. dari dulu sering sekali bertengkar tapi hubungan kalian tidak juga berakhir"

"oh dasar brengsek.. rupanya kau ingin hubunganku dan adikmu berakhir, begitu?"

"ya.. kalau boleh jujur sih sebenarnya... iyaa"
Ucap Ji-soo sembari menggambar pola lingkaran di atas bantal dengan jari  telunjuknya.
"hahhaha.. tidak.. aku bercanda"

"haeh bajingan tengik.. yasudah cepat berikan ponselmu pada adikmu sebelum dia tertidur"

"hmm.. iyaa.. iyaa"
Ji-soo bergegas bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar Taehyung yg tepat berada di sebelah kamarnya.

Begitu Ji-soo sampai di kamar Taehyung, Ji-soo langsung menyodorkan ponselnya pada Taehyung yg saat ini sedang membaca komik daring.
"hmm.. dia mau bicara padamu"

Tanpa Ji-soo beritau, Taehyung sudah mengetahui siapa orang yg mencarinya melalui ponsel sang kakak.
Sontak Taehyung pun menepis tangan Ji-soo yg sedang menyodorkan ponsel di depan PC tablet yg menghalangi pandangannya dari komik daring berseri kegemarannya.
"ck.. tidak ah.. aku sedang sibuk"

Tanpa pikir panjang, Ji-soo pun mengaktifkan pengeras suara di ponselnya.
"ayolah bicara padanya.. jika kau tidak mau bicara.. dia tidak akan berhenti menggangguku"

Taehyung tetap bersikeras menepis tangan Ji-soo.
"ah tidak.. tidak.. kau saja yg bicara dengannya"

Seketika Ji Eun pun menampakkan suara yg sengaja di buatnya sedih.
"maafkan noona ya sayang.. noona benar- benar sibuk semalam.. noona kan sudah jelaskan melalui pesan singkat"

"urus saja Jungkook-mu itu noona.. mungkin dia lebih penting daripada tunanganmu ini"

"aduh jangan bicara begitu sayang.. prioritas noona hanyalah dirimu seorang, sayang"

Mendengar rayuan Ji Eun, Taehyung hanya memberikan cibiran mengolok ucapan sang kekasih.
"nye nye nye nye nye nye"
Taehyung terus mencibir sembari menggerak- gerakkan kepalanya seperti hiasan pada dasbor mobil.

Secret GroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang