08. Akulah Menantumu

750 42 4
                                        


"tuan.. ayo bangun tuan"
Ucap Jungkook sembari menepuk pundak Jong-suk.

Jong-suk mendengar suara Jungkook namun enggan untuk bangun.
Jong-suk malah memalingkan wajahnya.
"hmm"
Namun Jungkook tidak semudah itu untuk dikalahkan.
Jungkook duduk di samping Jong-suk dan mengguncang tubuhnya.
"ayo tuan, bangun.. matahari pagi sangat baik untuk kesehatan.. ayo tuan kita berjemur di taman.. sebentar saja"

"hmm.. tidak.. kau saja sana yg berjemur.. jangan ganggu aku"
Jong-suk tetap tidak bergeming.
Pria tua tersebut benar- benar sulit untuk dibangunkan.
Jungkook harus memutar otaknya untuk menemukan cara membangunkan Jong-suk.

"emm.. bukankah kemarin tuan bilang kalau tuan sangat ingin makan daging panggang.. nah kalau tuan mau bangun sekarang, saya janji nanti siang akan saya buatkan daging panggang untuk tuan"

"tapi Ji Eun melarangku makan daging.. bagaimana mungkin aku bisa memakannya"
Ucap Jong-suk dengan posisinya yg masih memalingkan wajah dari Jungkook.

"ah soal itu tuan tenang saja.. serahkan pada saya" ucapnya dengan antusias membujuk Jong-suk.

"ya sudah.. aku bangun kalau begitu"
Jong-suk akhirnya mau membuka mata dan Jungkook membantunya bangkit dari bantal.

"ayo tuan saya bantu ke kamar mandi untuk cuci muka"

"ah tidak usah.. aku bisa sendiri"
Jong-suk menepis tangan Jungkook dan berusaha berjalan sendiri dengan tongkatnya.
Namun Jungkook tidak tinggal diam, sedikitpun Jungkook tidak biarkan tatapannya lepas dari Jong-suk sembari mengikutinya dari belakang.

Merasa diikuti, Jong-suk pun menoleh kebelakang "haeh tidak usah ikut.. aku bisa sendiri" dengusnya kesal.

"iya tuan, saya tau.. saya hanya pastikan tuan tidak tertidur lagi.. saya khawatir jika tiba- tiba saja tuan tertidur di kamar mandi" seloroh Jungkook.

Seketika Jong-suk terkekeh "hahaha dasar kau ini"

Setelah Jong-suk membasuh wajahnya, Jungkook menggandeng lengan tuannya menuju halaman depan.
Saat Jong-suk melintasi ruang tamu, langkahnya terhenti karena merasa ada yg ganjil di atas meja ruang tamu.

"emm.. maaf tuan.. saya yg sudah memetik mawar di taman dan menaruhnya di vas bunga tersebut.. saya mengaku salah.. saya minta maaf tuan"
Jungkook berkali- kali membungkuk karena merasa bersalah.
Namun Jong-suk hanya diam membisu menatap vas bunga tersebut dengan mata berkaca- kaca.

"k-kau yg melakukannya?"
Suara Jong-suk bergetar seperti menahan kesedihan yg teramat dalam.

Tentu hal tersebut membuat Jungkook panik dan tak henti- hentinya meminta maaf.
"i-iya tuan.. saya benar- benar minta maaf.. saya janji tidak akan lancang lagi memetik mawar di taman itu.. sungguh, saya benar- benar menyesal, tuan"
Jungkook hanya bisa tertunduk menanti makian yg mungkin akan dia terima sebentar lagi.

Tiba- tiba saja linangan air mata begitu saja lolos dari kedua netra Jong-suk yg telah berkerut.
"Ji Hyun.. Ji Hyun.. aku merindukanmu Ji Hyun"
Ucapnya dengan lirih.

Sontak Jungkook pun menengadahkan wajah dan bergegas memeluk tuannya.
Jungkook memeluk Jong-suk sembari mengusap lembut punggung tuannya tanpa sepatah kata pun.
Jungkook hanya ingin Jong-suk meluapkan seluruh kesedihannya tanpa harus menjawab banyak pertanyaan yg sedang bersarang di kepala Jungkook.

Setelah cukup lama meluapkan kesedihan dalam dekapan pengasuh barunya, Jong-suk pun bergegas menghapus jejak kesedihan di wajah keriputnya.
Jong-suk kemudian tersenyum sembari mengusap puncak surai pengasuhnya.
"terima kasih ya Jungkook"

Jungkook pun membalas senyuman tuannya dengan tatapan ambigu.
"tuan tidak marah?"

Jong-suk masih tersenyum sembari mengusap surai hitam pemuda di hadapannya.
"tidak.. justru aku sangat menyukainya"

Secret GroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang