Secret Groom

04. Mati Lampu

(Drrttt.. Drrttt.. Drrttt)
Ponsel Ji Eun bergetar.

Ji Eun terlihat begitu sumringah menerima panggilan video atas nama 'Sayangku'.
Ji Eun bergegas menelan suapan terakhirnya dan meneguk segelas air dengan tergesa- gesa.
"tolong bereskan ya.. kekasihku menelpon"

"baik, nyonya"

Ji Eun pun bergegas menuju kamar dan meninggal Jungkook seorang diri di meja makan.

Seketika Ji Eun melempar tubuhnya ke atas kasur dan menjawab panggilan video dari sang kekasih.

"hallo, Taehyungku sayang"
Ji Eun tersenyum sumringah menatap layar ponselnya, namun berbanding terbalik dengan wajah sang kekasih yg nampak murka
"iiihhh noonaa!!! kau itu kemana saja sih.. 3 hari tidak bisa ku hubungi!!!"

"hehe maaf ya sayang.. Ponselku rusak.. kau kan tau disini tempatnya cukup terpencil.. jadi tidak mudah menemukan toko ponsel disini"
Ji Eun tersenyum kecil menatap wajah tampan kekasihnya yg sedang merajuk.

"alasan.. bilang saja kau tidak merindukanku"
Taehyung membuang pandangannya dari layar ponsel yg justru membuat Ji Eun gemas
"uuhh sayaang.. siapa bilang aku tidak merindukanmu.. rasanya aku hampir mati disini karena terlalu merindukanmu"
Ji Eun akhiri kalimatnya dengan menempelkan bibirnya pada layar ponsel "muaaacchh"

Sontak Taehyung melotot tajam ke layar ponselnya
"bohong!!! jika kau hampir mati karena merindukanku, kenapa aku tidak boleh menyusulmu kesana!!!"
Seketika netra Taehyung nampak berkaca- kaca.
"sudah 10 bulan kita tidak bertemu, noona"
ucapnya lirih.

"maaf sayang.. akhir- akhir ini aku mengalami masalah yg berat"
Suara Ji Eun terdengar bergetar menahan kesedihan di saluran nafasnya.

"masalah apa noona? ceritalah padaku"

"tidak apa- apa sayang.. hanya masalah pekerjaan"
Ji Eun berusaha tersenyum, menutupi kesedihannya.
Ji Eun rasanya ingin sekali membagi kisah sedihnya kepada Taehyung tentang pernikahan paksa yg dia alami, namun rasanya mustahil mengungkapkan hal tersebut kepada tunangannya yg di rencanakan akan menjadi suaminya tahun ini.

Taehyung pun berusaha menghibur sang kekasih.
"sabar ya noona.. aku janji setelah kita menikah, tidak ku izinkan kau untuk bekerja keras.. kau harus duduk manis menungguku di rumah"

"mana mungkin, sayang.. kau kan tau bagaimana kondisi ayahku saat ini.. belum lagi kau juga harus fokus mengurus KIM Residence"

"uhmm"
Taehyung kembali menunjukan wajah cemberutnya yg lagi- lagi membuat Ji Eun gemas.
"uh ingin sekali rasanya ku cumbu bibirmu itu sayang"
Ji Eun menjulurkan lidah dan menjilati bibirnya sendiri.

Seketika Taehyung pun terkekeh
"hahaha.. iiihh noona genit"
Ucapnya dengan nada manja.

"huuh.. noona jadi tambah rindu"
"emm.. noona boleh lihat tidak bagian bawahmu, sayang.. noona sudah lama tidak melihatnya"
Ji Eun tersenyum nakal sembari menaik turunkan kedua alisnya.

"uhmm.. boleh tidak, ya?"
Sekilas Taehyung menatap langit- langit kamarnya.

"ayolah sayang... sedikiiit saja"
Ji Eun menyipitkan mata sembari merapatkan ibu jari dan jari telunjuknya ke depan layar ponsel.

"uhmm...."
Taehyung kembali menatap langit- langit kamarnya sembari mengetukkan jari telunjuk ke bibir ranumnya. Seakan ragu namun itu hanyalah upaya untuk menggoda wanita yg sedang menahan birahinya.
Taehyung ingin memberi pelajaran pada Ji Eun karena sudah membuatnya menahan kerinduan berbulan- bulan lamanya.

Ji Eun mulai terlihat tidak sabar dan mendesak Taehyung.
"aduh sayang.. ayolah.. tidak ada siapa- siapa yg melihat"

Namun tiba- tiba saja...