09. Karena aku mencintaimu, Noona.

922 51 6
                                    


(hu.. hu.. hu.. hu.. hu)
Jungkook sedang asyik memangkas bagian atas pohon bonsai sembari bersiul.

(Takk!)
Tiba- tiba saja pria sepuh bertongkat memukulkan tongkatnya ke betis mulus Jungkook, sontak Jungkook pun terperanjat dan mengangkat betisnya.

"aduuh!"
Jungkook menoleh kebelakang
"ada apa tuan?"

Jong-suk mendengus kesal
"haeeh sudah jam berapa ini? bukankah kau janji akan memasak daging panggang untukku"

"tapi ini belum waktunya makan siang, tuan"
"lagi pula bonsai di sebelah sana belum saya pangkas" ucapnya sembari menunjuk ke sebelah kiri sisi halaman.

Namun Jong-suk tidak ingin mendengar alasan Jungkook.
Jong-suk justru kembali melayangkan tongkatnya ke betis mulus Jungkook, namun Jungkook dengan sigap menghindar.
"aku tidak perduli.. yg jelas aku ingin makan daging panggang itu sekarang!"

"baiklah tuan.. saya akan buat daging panggang itu sekarang" ucapnya sembari menyodorkan kedua telapak tangannya ke arah tongkat tuannya agar sang tuan berhenti berusaha memukulnya dengan tongkat tersebut.

Jungkook kemudian meletakkan gunting tanamannya dan bergegas menuju dapur.


1 jam kemudian...

Daging panggang yg Jungkook janjikan, siap untuk dihidangkan.
Jungkook kemudian menghampiri Jong-suk yg sedang duduk bersantai di halaman belakang.
"tuan, daging panggangnya sudah siap.. tuan ingin menikmatinya di meja makan atau di kamar?"

"ah bawa kesini saja.. aku ingin makan disini"

"baik, tuan"
Jungkook menggangguk lalu bergegas menuju dapur untuk membawa daging panggang buatannya ke halaman belakang rumah.

"silahkan, tuan"
Jungkook letakkan nampan berisi sepiring daging panggang dan segelas air putih di samping kanan Jong-suk.

Jong-suk pun bergegas menusuk daging panggang tersebut dengan garpu, lalu mengendus aromanya sebelum di santap.
"emm.. baunya enak"
Jong-suk kemudian menyantap hidangannya dan menguyahnya perlahan sembari memejamkan mata merasakan tekstur daging yg cukup asing menurutnya.
"dagingnya lembut sekali.. aku belum pernah makan daging sapi yg selembut ini.. bagaimana caramu mengolahnya?"

"hehe sebenarnya itu bukan daging sapi, tuan"
Jungkook tersenyum sembari menggaruk tengkuk lehernya yg tidak gatal.

Sontak Jong-suk pun terkejut mendengar pengakuan Jungkook.
"lantas ini daging apa?"
Mata Jong-suk terbelalak dan sesaat menghentikan kunyahannya.

"hehe itu cuma tempe yg saya blender bersamaan dengan kaldu daging sapi dan rempah- rempah lain sebagai bumbunya"
Ucap Jungkook sembari tersenyum menunjukan gigi kelincinya.

"hmm? sungguh?"
"wah rasanya enak.. persis seperti daging sapi"
Jong-suk kembali menusukkan garpu ke daging imitasi buatan Jungkook lalu memakannya dengan lahap.
"kau sangat pandai memasak.. apa kau pernah kursus memasak sebelumnya?"

Jungkook menggelengkan kepala "ah tidak, tuan"
"kebetulan ibu saya dulu selalu membuat itu ketika ayah saya ingin memakan daging.. yah maklum lah tuan.. kami tidak mampu membeli daging sungguhan"

"hmm begitu ya"
Ucap Jong-suk sembari mengangguk.
Jong-suk pun melahap habis semua daging imitasi di piring.

"hmm begini saja.. begitu aku sembuh kita akan berpesta daging panggang sungguhan sepuasnya.. karena aku tidak rela jika harus melihatmu makan daging panggang sungguhan tanpa diriku.. maka dari itu kita harus memakannya bersama- sama"

Seketika mata bulat Jungkook nampak berbinar mendapat tawaran dari Jong-suk
"sungguh?"
"baiklah tuan.. kalau begitu tuan harus segera pulih.. agar kita berdua bisa makan daging panggang sungguhan"
ucapnya dengan antusias.

Secret GroomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang