Suka Duka yang kita lalui kini, terasa tak ada apa-apanya dibanding kebahagiaan yang tengah merengkuh asa...Tak ada keindahan lain, selain dirimu wahai kekasih Halalku.
Aku mencintaimu...Byuuuur
"Papa, Banuuun!"
Habibi tersentak, moment kemesraan yang ia alami bersama sang Istri (Inayah) di luar negeri, ternyata hanya mimpi.
"Haduuh! Basah semua, sayang kenapa Papa di guyur, Nak?" Tanya Habibi pada Puteri cantiknya yang kini sudah balita.
Ya Puteri cantik yang dilahirkan oleh Almarhumah Istrinya Rani, yang ia beri nama Arumi kini sudah berusia 2tahun. Semakin pintar menggemaskan, juga manja.
"Papa atu banunin, ada banun-banun, atu olong-olong ada Banun uga, ata unda uyul ajah. Ya atu uyul deh. Eh Papa Banun. Etok atau uyul Agi ya, iyal Banun!"
*Nah kan pada ngerti ga tuh? Bahasa planetnya keluar. Habibi sering terkecoh dan salah mengartikan ucapan Putera-puterinya tersebut. Hanya Inayah yang paling mengerti apa yg Anak-anaknya ucapkan.
🍃🍃🍃
"Sayangnya Papa, kamu ngomong apa? Papa ga ngerti, kamu liat tuyul?"
"Iiih, utan uyul. Api Papa ada Banun atu olong-olong, ata unda uyul ajah iyal Banun."
"Hadeh, puyeng deh kalo udah kaya Begini. Yank... Yank, sini deh sebentar!"
Tak lama Inayah datang, masih dengan seragam kebangsaan nya yaitu daster dengan celemek bunga matahari masih bertengger melilit tubuhnya.
"Iya Bang, ada apa?"
"Ini si cantik kesayangan kita ngomong apa, Abang pusing ga ngerti."
"Ya ampun, Bang ini kenapa jadi main air di kasur sih? Basah kan!"
"Cobalah Ayank tanya ke tuan Puteri, kenapa Abang bisa disiram seperti ini! Caranya menjelaskan sungguh tingkat tinggi, hanya manusia hebat dan Istimewa seperti Ayank yang mampu mentranslate ucapannya."
"Abang lebay," jawab Inayah sambil mencibir sambil tertawa.
Dengan penuh kelembutan ia hampiri Puteri kecilnya yang sangat mirip dengan mendiang Almarhumah Rani.
"Arumi sayang, kenapa Papa bisa basah seperti ini, Nak?"
"Papa atu banunin, ada banun-banun, atu olong-olong ada Banun uga, ata unda uyul ajah. Ya atu uyul deh. Eh Papa Banun. Etok atu uyul Agi ya, iyal Banun!"
"Tuh Kan Yank, anak kita ngomong tuyul-tuyul. Aku ga mudeng."
"Ealah Abangku sayang, sini Neng jelasin yah!"
"Istri Abang lebay, memanggil dirinya Neng" 🤭
"Iya Dong! Biar senantiasa muda, seperti Neng-neng abegeh. Mau dengerin ga apa yang anaknya ucapkan tadi?"
"Iya mau, lanjutkan ya!"
"Kata anaknya, Papa aku bangunin ga bangun-bangun. Aku dorong-dorong ga bangun juga, kata Bunda guyur aja. Ya aku guyur deh, eh Papa bangun. Besok aku guyur lagi ya, biar bangun!"
"Serius itu artinya?"
"Iya"
"Kok guyur jadi ke tuyul? Aneh sih kamu sayangku."
"Uyul Bang, uyul! Alias guyur, Yassalam... Emang ada gitu balita usia 2tahun yang bisa ngucap huruf "R"? Kalo pun ada tapi bukan anak kita "
"Oh iya, hehehe...."
"Hehehe, nyengir deh dia. Dah sana Abang mandi! Biar aku rapihkan tempat tidurnya!"
"Gausah Yank! Biar nanti Abang saja, Ayang lagi masak Kan? Ini bau apa Yank?"
"Astaghfirullah, aku lagi masak Bang. Haduh gosong deh," secepat kilat Inayah berlari kembali ke dapur.
Habibi terkekeh melihat tingkah Istri nya tersebut, begitulah hari-hari mereka penuh warna dengan kelima anak-anak mereka. Sementara Inayah kembali ke dapur, Habibi memangku Arumi.
"Sini Nak, duduk di pangkuan Papa! Coba jelaskan kenapa kamu bangunin Papa sampai harus guyur juga? Apakah kamu mau ngajak Papa main?"
"Iyuping Along Pa! Tualang ya!"
"Kamu bicara apa lagi sih sayang? Asli Papa ga ngerti."
Sekilas Habibi melihat Puteranya melintas kamar, ya Baby Hasbiallah juga telah berusia 2tahun, karena lahir di tanggal yang sama dengan Arumi. Hanya saja Hasbi adalah Puteranya yang dilahirkan Inayah. Meski usia sama, tapi Hasbi lebih lancar dalam berbicara.
"Hasbi, Mau kemana Nak? Sini sayang!"
Hasbi akhirnya masuk ke kamar Habibi dan ikutan Duduk dalam pangkuan Ayahnya.
"Hasbi mau kemana, Nak?"
"Mau ke Apul, aliin Unda, Abih au mimi cucu"
"Oh Hasbi mau ke dapur, Hasbi mau Mimi susu?"
"Iya"
"Nanti Ayah yang buatin susunya ya! Tapi sebelumnya tolong, ini Adikmu bicara Apa, Ayah ga faham!"
Hasbi seakan mengerti apa yang diucapkan Ayahnya, ia menoleh ke Arumi.
"Alumi tu apah?" Ucap nya sambil menatap ke arah genggaman tangan Arumi.
"Ini Along, atu uluh Papa iyuping alongna."
"Tuh sayang, Adeknya ngomong apa?"
"Alumi Puna balon, ata aAlumi iyupin balon na ama Ayah"
"Oh! Jadi Arumi bangunin Papa karena minta ditiupin balon gitu?"
"Iyah, iyuping alongna , tualang!"
"Nah, Hasbi tualang artinya apa?"
"Atana alumi Iyupin tekalang balonna, Ayah!"
"Oh tiupin sekarang?"
Kedua anak itu mengangguk serempak.
"Baiklah... Demi anak Solehanya Papa dan karena jasa anak solehnya Ayah yang mengartikan ucapan Arumi, balonnya akan ditiup sekarang.
Jeng jeng jeng ...
Inilah penampakan Habibi saat meniup balon.Gambar hanya ilustrasi 😂🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Kah? (Tamat) Poligami Series
Romance~PROLOG~ Seiring intensnya cinta yang bersemi diantara kami, waktu akhirnya menyatukanku dalam ikatan yang lebih mendalam dengannya setelah terucap kata "Sah" dari saksi di sekeliling kami. Perjalanan kisah yang terjalin tak semulus rajutan asa yang...