"Untuk apa menyimpan kesedihan, sedangkan mengikhlaskan lebih indah dan damai."
💗💗💗💗💗
Perbincanganku terhenti tatkala tiba waktunya jam pulang sekolah.
"Maaf Bang, sudah jam tiga. Sebaiknya kita segera jemput anak-anak kita! Kasihan nanti mereka menunggu."
"Anak-anak kita?"
"Astaghfirrullah, maksud saya anak kita masing-masing."
"Iya saya faham, saya hanya bercanda, saya baru tahu ternyata kamu sangat cantik saat sedang marah."
Aku tak menjawabnya ...
Hanya dalam hati yang bergumam "Aku mana bisa marah padamu, Bang."
Entah kenapa semakin akrab dengan Habibi terselip rasa sakit di dada. Aku takut kekagumanku ini, akan berubah jadi perasaan sayang dan cinta.
"Kok melamun?"
"Ah tidak, oiya tolong tuliskan nomer provider Abang juga mba Rani ya! Nanti di rumah aku kabari nomer kontakku."
"Oke sebentar" jawabnya sambil menulis beberapa digit angka di selembar kertas.
"Ini nomerku juga Rani, kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk beri kabar ... Oke?"
"OKE, terima kasih ..." jawabku sambil berlalu hendak membayar kelapa yang sudah kami minum.
Tapi aku kalah cepat karena Habibi telah membayarnya diawal saat baru datang dan memesan untuk kami.
🍁🍁🍁
Kami bersama ke sekolah menjemput anak-anak. Setelah selesai kami berpisah dan pulang ke rumah masing-masing, Habibi pulang ke rumahnya sedangkan aku harus ke rumah ibuku untuk menjemput Hafidza terlebih dahulu.
Sesampainya di rumah, aku bersiap memasak untuk makan malam bersama anak-anakku.
Tak lupa mengisi daya ponsel yang telah diberikan mba Rani padaku.Hari telah beranjak malam, kedua anakku pun sudah terlelap dalam mimpinya. Mata ini masih sulit untuk dipejamkan, kulihat jam di dinding sudah menunjukan angka sembilan.
"Sedang apa mba Rani dan Bang Habibi jam segini? Mengganggu atau tidak ya kalau aku menghubungi mereka? Sebaiknya kukirim pesan singkat saja, kalau ditelepon khawatir mereka sudah tertidur ..."
To : Mba Rani
"Assalamualaikum mba, maaf mengganggu malam-malam. Saya mau mengabari kalau ini adalah nomer kontak saya, terima kasih sebelumnya atas segala kebaikan mba Rani." Inayah
~Send~°°°°°
Tak lama berselang, ponsel berbunyi tanda ada pesan masuk.
From : Mba Rani
"Waalaikumsalam, baik mba saya simpan ya. Tidak mengganggu koq, ini saya sedang menemani Bang Habibi mengisi form data kreditur. Oiya besok apakah Mba Inayah bisa datang ke rumah saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Kah? (Tamat) Poligami Series
Romance~PROLOG~ Seiring intensnya cinta yang bersemi diantara kami, waktu akhirnya menyatukanku dalam ikatan yang lebih mendalam dengannya setelah terucap kata "Sah" dari saksi di sekeliling kami. Perjalanan kisah yang terjalin tak semulus rajutan asa yang...