"Lelaki yang baik, akan mengajak wanita yang ia cintai untuk beribadah yang sesungguhnya. Dalam ikatan perkawinan ...."
❤️❤️❤️
Setelah kepulangan Aini, suasana makin ramai. Anak-anakku juga sudah kujelaskan, akan rencana hubungan serius antara Abinya dengan Aini. Kedua anakku menerima Aini dengan sangat terbuka untuk menjadi Ibu tiri mereka.
Mba Rani juga ikut berbahagia melihatku yang begitu senang, tampak ia mengakrabkan diri pada Aini.
***
Malam ini ...
Adalah malam yang dijanjikan Bang Dani pada Aini, untuk datang melamarnya.Dan benar saja, ketika usai shalat isya berjamaah, kami mendengar suara salam dari arah luar. Bapak membukakan pintu, kami semua menyambut kedatangan keluarga Bang Dani.
Aku yang dahulu pernah menjadi bagian dari keluarga ini, turut serta menyambut dan menyalami mantan mertuaku.
"Assalamualaikum, mama, Papa, apa kabar?" ucapku seraya mencium telapak tangan Ibu dan Bapaknya Bang Dani bergantian.
"Waalaikumsalam, Alhamdulillah kabar kami baik Nak Inayah. Waah! sudah berapa bulan Nak kehamilanmu?" Jawab Ibunya Bang Dani seraya memelukku.
"Sudah masuk bulan ke tujuh, Ma"
"Semoga sehat, lancar sampai persalinan ya Nak!"
"Aamiin ... terima kasih mama"
Setelah menyalami semua tamu yang hadir, kami mulai berbincang membicarakan topik inti.
"Jadi begini pak Ali Hasan, saya masih ingin menyambung tali silaturahmi keluarga kita. Saya datang kesini bersama kerabat saya, membawa putra saya satu-satunya untuk mengkhitbah putri Bapak untuk menjadi menantu kami. Apakah masih bersedia keluarga Pak Ali Hasan menjadi besan saya?"
"Saya tentu sangat mau, tapi ngomong-ngomong anak saya ada dua ni Pak, mau mengkhitbah yang mana?" Jawab Bapakku dengan candaan khasnya.
"Coba Dani katakan ke Pak Ali, kamu mau khitbah yang mana?!" Perintah papanya pada Bang Dani.
"Yang pasti yang masih melajang dan belum ada yang mengHalalkannya menjadi seorang istri. Adakah anak Bapak yang belum diperistri oleh seorang lelaki?"
"Nah anak-anak cantik Bapak jawablah! Adakah diantara kalian ada yang masih melajang?"
"Wah berarti bukan diperuntukan ke saya khitbah ini, Pak. Karena saya sudah ada yang punya, alias sudah ada yang Halalin" jawabku sekenanya.
"Wah sayang sekali ... Kalau adik yang satunya, apakah sudah ada yang punya?" Ucap Bang Dani.
"Belum, Bang. Tapi ... apakah Abang mau menerima saya yang buruk rupa ini untuk dikhitbah menjadi calon istri Abang?"
"Tentu mau, Abang pun tak se'elok yang Adik bayangkan. Seandainya adik bersedia, mari kita sama-sama memperindah diri kita dengan jalinan yang Allah SWT ridhai ....!"
![](https://img.wattpad.com/cover/185376113-288-k134832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Halal Kah? (Tamat) Poligami Series
Romance~PROLOG~ Seiring intensnya cinta yang bersemi diantara kami, waktu akhirnya menyatukanku dalam ikatan yang lebih mendalam dengannya setelah terucap kata "Sah" dari saksi di sekeliling kami. Perjalanan kisah yang terjalin tak semulus rajutan asa yang...