36

1K 120 85
                                    

HALLLOOO EVERYTHING.
Kemaren ada yang komen. "Udah setahun lu gak apdet" HAHAHA NGAKAK.. berasa diomelin beneran.

Yaudah langsung saja ya... Ku baru bisa nulis satu chap tapi diusahain panjang.

Author pov

Didalam ruang wardrobe, Ji Na meremat ujung kemeja seragam cafetaria yang masih ia gunakan. Tengkuknya serasa dihantam batu besar saat ini. Gadis itu terus merunduk. Suara detak jantungnya terdengar bergemuruh cepat. Pun matanya mulai memanas.

Dihadapannya. Kini berdiri seorang pria tampan yang melipat tangan di dada. Menghela napas berat sebelum memastikan pintu ruangan terkunci rapat dan kembali berdiri didepan gadis itu.

"Kau sudah sangat sering melakukan kecerebohan seperti ini" Suara pemuda itu memecah keheningan diantara mereka sejak beberapa menit yang lalu.

Ji Na menelan ludahnya kasar. Sedikit mendongak, mencuri pandang sebelum kembali merunduk dalam.

Sadar bahwa Ji Na tak menjawab, ia menarik kursi putar yang ada di sana dan duduk didepan gadis itu agar bisa melihat wajah Ji Na dari bawah.

"Kau tidak ingat?" Tanya nya.

"A a-niyo, h-hyung" Jawan Ji Na terbata.

"Hyung?!" Sahutnya lagi cepat sembari memberi penekanan.

Kaki Ji Na serasa lemas sekali. Nyalinya benar-benar hilang. Dia sangat ingin menangis sekarang juga.

"Sudah ku katakan untuk tidak memanggilku dengan sebutan hyung saat kau mengenakan pakaian seperti ini, kan?"

Ji Na mengangguk cepat tanpa.berani menyahuti kembali.

Paham lawan bicaranya semakin terintimidasi, si pria tampan sedikit tersenyum dan mengulang pertanyaannya.

"Sepertinya kau benar-benar tidak ingat ya? Baiklah. Biar kubantu untuk mengingatkan"

Flashback

Saat itu adalah ketika Jae Hwa memperkenalkan Ji Na pada Yoora untuk pertama kalinya di ruangan latihan.

"Mulai besok, kau bisa mengandalkan Nona Han saat aku tak ada. Nona Han. Perkenalkan dirimu" Jae Hwa beralih pada gadis yang sedari tadi masih menundukkan wajahnya tak ingin bertatap muka dengan Ji Na.

"Han Yoora" Ujarnya sambil mengulurkan tangan.

"Shin Ji Na" Balas Ji Na menjabat tangan Yoora.

"Ceklek"

Namun seketika pandangan mereka bertiga teralih pada suara berisik yang berasal dari arah pintu masuk.

"Gwenchana. Pintunya memang di desain otomatis agar tertutup sendiri. Mungkin tadi aku lupa menutupnya saat masuk" Dan ucapan Jae Hwa membuat Ji Na menghela nafas lega setelahnya.

Tanpa mereka ketahui seseorang sedang terkejut dibalik pintu. Tangannya masih bertengger pada gagang pintu itu seolah sedang berpikir tentang apa yang baru saja ia saksikan, lalu bersembunyi ketika Jae Hwa berjalan menuju pintu keluar.

Sejak saat itu, ia selalu memperhatikan Ji Na dalam diam. Pikirannya semakin menjadi jika mengingat bagaimana halusnya tangan Ji Na saat pertama kali mereka berjabat tangan. Bagaimana suara gadis itu yang berbeda ketika didepan member bangtan yang lainnya dengan suara yang Ji Na tunjukkan didepan Jae Hwa atau Yoora.

Dan semua tekuak ketika ia mengingat saat Ji Na berdebat dengan dengan Suga di dalam kamar mandi. Ji Na menyembunyikan bra hello kitty dibalik tubuhnya agar Suga tak melihat benda itu. Oh tapi sayang sekali, ia yang berada tepat didepan pintu melihat itu dengan sangat jelas. Tanpa pikir panjang, pria itu segera menutup pintu dari luar agar tidak terlihat oleh orang lain.

THE 8TH MEMBER BANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang