Author Pov
"Bagaimana ini eonni!!" Ji Na kelabakan ketika apa yang Yoora katakan tentang dirinya yang lupa mengenakan Breast Binder setelah berganti pakaian adalah benar. Gadis itu berulang kali menjambak rambut kusutnya juga berusaha menyilangkan kedua lengannya di dada.
Tanpa banyak bicara lagi, dengan segera Yoora menarik pergelangan tangan Ji Na untuk ia bawa menuju toilet terdekat seraya memastikan bahwa tak ada yang melihat kepergian mereka.
Kemudian Yoora dan Ji Na memasuki salah satu bilik toilet yang kosong.
"Buka bajumu!" Perintah Yoora.
Ji Na meneguk ludahnya kasar. Walau bagaimana pun, dia tetap saja malu jika membuka pakaian di depan Yoora yang notabenenya adalah seorang gadis juga seperti dirinya.
"A-aku...."
"Tidak perlu malu" Sanggah Yoora cepat, mengerti apa yang tengah di khawatirkan Ji Na.
Dengan perlahan, Ji Na membuka sweater J-Hope yang masih melekat di tubuhnya kemudian membuka kaos kebesaran hitam yang juga ia kenakan menyisakan bra berwarna peach yang menutupi privasi bagian atasnya.
"Pfftt... Lumayan juga ternyata" Gumam Yoora sambil terkekeh pelan sebelum dengan telaten membantu memasangkan benda itu pada Ji Na.
"YAK!" Pekik Ji Na tanpa sadar dan memukul punggung tangan Yoora.
"Ssst! Jangan berisik. Nanti ada yang mendengar kita" Interupsi Yoora cukup membuat Ji Na benar-benar menutup rapat mulutnya sambil mengangguk singkat.
"Lagi pula aku normal, tahu" Gumam Yoora lagi.
"Arra. Kalau tidak, mana mungkin eonni mau mengencani Jungkook. Tapi apa dia tidak terlalu kecil untukmu? Apa kalian sudah melakukan...." Bisik Ji Na tanpa berniat untuk melanjutkan kalimatnya.
"Sembarangan! Kami tidak pernah sampai sejauh itu" Jawab Yoora yang sudah selesai mengenakan breast binder Ji Na dan memberikan kaos juga sweater merah itu padanya.
"Ah~ sayang sekali. Padahal aku ingin dengar cerita erotis dan tips-tips bercinta yang baik darim--- "
"YAK!" Kali ini Yoora yang memekik kesal dengan apa yang Ji Na katakan.
"Hahahaha ssst! Eonni. Pelankan suaramu. Seseorang bisa mendengar kita, tahu!" Tanpa rasa bersalah, Ji Na terkikik geli dan kembali bicara dengan berbisik.
"Sudah. Cepat pakai pakaianmu dan kita keluar dari sini. Dasar! Bagaimana jika aku tidak ada?! Mati kau, tahu!" Yoora mengacak kasar surai hitam Ji Na yang masih berusaha mengenakan sweaternya.
"Dan untuk itu lah aku mengajakmu agar ikut bersamaku. Karena aku pasti akan butuh bantuan" Sahut Ji Na setelahnya.
Kemudian mereka berdua segera membuka pintu bilik berniat keluar dari toilet itu. Namun, keduanya dibuat terkejut setengah mati ketika seseorang sudah berdiri tepat di depan pintu.
Orang itu melihat Yoora dan Ji Na bergantian dengan pandangan menyelidik dan dingin yang mampu membuat keduanya saling melemparkan pandangan gelisah dan takut.
Detak jantung dua gadis itu kompak berdetak kencang saling bersahutan.
"H-Halo Jungkook," Sapa Ji Na dengan terbata seraya berusaha untuk tersenyum. Lalu detik berikutnya Ji Na mengalihkan pandangannya pada Yoora dan gadis itu mulai kembali mengasah bakat actingnya.
"A-ah Yoora ssi. Terima kasih sudah membantuku mengambil kalung ini dari kloset. Aku benar-benar tidak sengaja menjatuhkannya tadi. Sekali lagi terima kasih banyak. Oh ya Jungkook, kau ingin menggunakan toiletnya ya? S-silahkan. Aku akan pergi sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE 8TH MEMBER BANGTAN
Fiksi Penggemar? Amazing cover by : @graphicarea PD Nim to Bangtan : "Sama seperti theory yang selalu aku dan tim staff berikan dalam setiap MV kalian untuk Army, seperti itulah kami memberikan kode pada kalian bahwa kalian akan tampil dengan formasi delapan o...