10

2.7K 197 123
                                    

Part sebelumnya

"JIMIN!"

Mata dan mulut Ji Na membulat sempurna sebelum menuruni puluhan anak tangga dengan sangat cepat.

Author Pov

Pupil mata Ji Na membesar tatkala dilihatnya Jimin yang terjatuh terlungkup di liku penghubung antar tangga dalam keadaan tak sadarkan diri serta sebuah tabung alat pemadam kebakaran kecil yang menimpa salah satu kakinya.

"JIMIIIN!!!!" Pekik Ji Na lagi. Gadis itu menggapai kepala Jimin yang sudah basah oleh darah yang mengalir di sepanjang dahi hingga rahangnya untuk Ia bawa ke pangkuannya setelah menggeser tabung yang cukup berat itu dari tubuh Jimin.

Nafas Ji Na tercekat saat melihat cairan merah nan kental yang berasal dari tubuh Jimin yang kini mulai menodai kedua tangan dan celana abu-abunya.

Tangan gadis itu otomatis bergetar hebat. Ji Na seperti kehilangan pasokan oksigen menatapi kedua tangannya yang berlumuran darah.

Seperti penderita asma, dada Ji Na naik-turun  dengan cepat guna menghirup udara dengan rakus seraya menggigit bibirnya kuat-kuat.

Darah!

Ji Na sangat trauma dengan darah!

Dengan amat sangat kesusahan, Ji Na menggerakkan tangannya yang terus bergetar untuk menggapai ponselnya.

Di usahanya yang kesekian, gadis itu berhasil menekan tombol angka 1 pada layar ponselnya untuk menghubungi Jae Hwa setelah sebelumnya beberapa kali Ia menjatuhkan ponselnya sendiri.

"Yeobseo" terdengar jawaban dari seberang sana.

"...."

Lidah Ji Na mendadak kelu. Tangannya semakin bergetar tak menentu hingga lagi-lagi gadis itu menjatuhkan ponselnya tanpa sengaja. Kepalanya mendadak terasa sangat pusing dan air matanya terus mengalir tanpa Ia sadari.

"Yeobseo G! "

"Ah-ahjus-si" Jawab Ji Na terbata sementara di seberang sana Jae Hwa sudah mulai panik mendengar suara Ji Na yang terisak lirih.

"Ada apa huh? Pelan-pelan~ katakan pelan-pelan" Pinta Jae Hwa dengan nada yang agak mendesak.

"Ah-jj-jusii ... J-jimin ... A-aku ... Darah ... Hiks ... Darah ... " Ujar Ji Na terseguk hebat.

"Eodiga! G Marhaebwa!"

"T-tangga ... Ahj-ahjussi palliwa hiks palli. Jebal~ jebalyo! Hiks Ahjuss ... "

Belum sampai gadis itu menyelesaikan kalimatnya, ponselnya langsung merosot begitu saja dari genggaman tangannya.

"Euungh!"

Sungguh Ji Na sudah tidak tahan lagi. Dia mulai memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit dengan kedua tangannya sambil menjambak rambut pendeknya dengan kuat guna menghilangkan rasa sakit teramat sangat yang menyerang kepalanya.

"Palli! Jebal~ Selamatkan dia~ hiks hiks. Jebal~"

Namun tak sampai satu menit,

"BRAK!!!"

Pintu tangga darurat yang tahan api serta kedap suara itu terhantam cukup kuat pada dinding belakangnya sebelum menampakkan Jae Hwa bersama J-Hope dan beberapa staff yang lainnya.

Mereka yang terkejut dan panik segara berbondong-bondong menghampiri Ji Na atau lebih tepatnya Jimin dan membawa keduanya keluar dari sana menuju rumah sakit menggunakan van yang biasa BTS gunakan ketika akan menghadiri suatu acara resmi.

THE 8TH MEMBER BANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang