20

2K 179 83
                                    

Author Pov

"Oh yeah! We are in the beach!" Jerit V ketika mobil yang mereka sewa telah  sampai di area pantai.

"Bitch?!" Sahut Jimin yang duduk tepat di belakang kursi V.

V menoleh tanda tak mengerti.

"Beach!" Ujarnya kemudian.

Jimin semakin mengerutkan dahi.

"Bitch?" Gumam pemuda minimalis itu dengan kening yang berkerut lucu.

"Beach!" Dan V kembali menjawab. Membenarkan.

"Hey Kim, itu kasar. Tahu" Jimin mulai menggurui dengan ekspresi sok yang seakan membuat V ingin sekali menggesek permukaan wajah itu dengan batu karang di dalam laut setelah ini.

V paham bahwa sahabatnya itu kini sedang salah paham. Memang untuk menyusun kata menjadi sebuah kalimat dalam bahasa inggris pemuda itu mengakui bahwa dia masih harus banyak belajar untuk itu. Tapi untuk kosa kata dalam bahasa inggris, V jauh lebih unggul di atas Jimin dan Jungkook diantara magnae line.

Namun belum sampai V menjawab,-memberi penjelasan- RapMon  sudah lebih dulu menyahuti Jimin.

"Jimin, you got no jams! Ckck"

"Jimin it's very no fun~" Sambar J-Hope kali ini.

"Hehehehe. Aku salah ya?" Ujar Jimin sambil tersenyum memamerkan deretan gigi putih serta eye smile andalannya. Sementara Jin hanya tertawa dengan suara tawa persis seperti seseorang yang sedang mengelap kaca di kursi kemudi.

"Hyung! Ayo turun." Jungkook yang baru saja membawa kursi roda dari bagasi segera memapah Jimin untuk ia bantu keluar dari mobil dan duduk di kursi rodanya. Diikuti Taehyung, RapMon, J-Hope, Jin dan terakhir Yoora.

Sedangkan Ji Na masih menatap sekitar pantai dengan wajah tanpa ekspresi dari balik jendela mobil.

Otak gadis itu kini sedang bekerja keras untuk mencari cara bagaimana agar dia tak harus pergi bertemu air.

Ketika sadar Jin akan membuka pintu mobil di mana ia tadi mengintip, Ji Na segera melemaskan otot leher dan tubuhnya kemudian memejamkan mata -berpura-pura tidur-.

"G! Hey, kita sudah sampai. Bangunlah" Jin menggerakkan tubuh gadis itu perlahan berniat membangunkan.

"Hyung, sepertinya Ji Woo kelelahan. Biarkan saja dia di sini dulu. Nanti kalau sudah bangun pasti dia akan mencari kita." Sekuat mungkin Ji Na menahan perasaannya yang ingin meloncat dalam pelukan J-Hope ketika pujangganya itu memberikan saran kepada Jin.

Bahkan Ji Na sudah menahan napas saat tanpa sadar bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman tipis sebelum kembali datar dalam hitungan sepersekian detik. Dan bagusnya kedua pemuda itu tak menyadarinya.

"Padahal aku yang menyetir, kenapa yang kelelahan malah dia?" Sungut Jin seraya menghela napas panjang. Lalu mengambil jaket puma berwarna hitam miliknya di sebelah jok kemudi.

Kemudian Jin melebarkan jaketnya, menaruh bagian atas jaket di sepanjang bahu Ji Na. Mengatur sedemikian rupa agar sebisa mungkin tubuh gadis itu terbungkus jaket hitamnya.

Ji Na terkesiap. Jin selalu seperti ini. Walau pun kesal, walau harus berdebat, dan walau tidak suka, Jin tetap meperlakukan adik-adiknya dengan penuh kasih sayang. Tanpa pandang bulu.

Hati Ji Na kembali diliputi rasa nyaman, hangat dan merasa seperti sangat disayangi. Ayahnya juga kerap kali melakukan hal yang sama. Dulu. Menyelimutinya saat ia sedang tidur, sebelum mengecup pipi putri kecilnya itu dan keluar dari kamar.

THE 8TH MEMBER BANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang