27

1.7K 149 57
                                    

Author Pov

"Bagaimana?" Bisik Jin dan RapMon serempak bertanya pada Ji Na yang baru saja kembali dari toilet.

Ji Na menggeleng pasrah.

"Aku tidak menemukan mereka" Ujarnya lirih.

"Telfonku juga tidak diangkat," seru Jungkook kali ini.

"Lalu bagaimana? Sidangnya sebentar lagi akan di mulai." Cemas J-hope karena kini mereka sudah kembali duduk berkumpul di ruang sidang. Namun V dan Suga tiba-tiba saja menghilang.

"Kalian tenang saja. Mereka berdua pasti ada urusan penting, tidak apa-apa" Interupsi PD Nim yang sedari tadi hanya terdiam.

"Ck. Di saat-saat seperti ini. Awas saja nanti kalau bertemu. Aku tidak akan memasak untuk mereka!" Omel Jin kesal.

Dan bersamaan dengan itu, pintu sidang kembali terbuka. Menampakkan dua polisi membawa seorang pemuda dengan seragam rumah sakit

Kemudian pengacara Han membawa Ji Na untuk duduk di tempat awalnya sebagai saksi.

Pun Hakim ketua mulai mengetuk palu tanda sidang akan kembali dimulai.

Pengacara Han di beri kesempatan mengulas lagi tentang permasalahan sebelumnya dan tujuan pihak Big Hit membawa Do Min Soo ke pengadilan.

Selama Pengacara Han masih sibuk dengan beberapa penjelasan yang tadi belum sempat ia sampaikan, Ji Na dan Do Min Soo bertemu pandang karena memang posisi duduk mereka yang bersebrangan.

Ji Na meneguk ludahnya kasar. Sejujurnya gadis itu takut sekali. Hey, bagaimana tidak takut jika kau duduk berhadapan dengan orang yang nyaris membunuhmu? Dan kilas ingatan tentang kecelakaan yang menimpa Jimin. Darah. Rumah sakit. Itu masih sangat-sangat jelas menghantui Ji Na saat ini.

"Eomma, aku takut,"  batin Ji Na dalam hati seraya memejamkan matanya kuat-kuat lalu kembali menoleh pada para member Bangtan yang lain.

Mereka terlihat sibuk berdiskusi serius dengan PD Nim. Namun sebelum Ji Na mengalihkan pandangan, J-Hope melihatnya. Pemuda itu juga tersenyum hangat. Kemudian ia mengangkat ponselnya. Meminta Ji Na untuk membaca pesan singkat yang baru ia kirimkan.

Ji Na yang paham segera memperhatikan keadaan. Bak seorang murid yang sedang ujian, Ji Na menggapai ponsel di dalam saku jacketnya diam-diam seakan takut jika ia akan ketahuan. Saat suasana di rasa aman, Ji Na membuka pesan yang dikirimkan J-Hope padanya.

Ji Na tekankan di sini J-Hope tidak mengirim pesan lewat chat grup. Melainkan pesan pribadi. P R I B A D I. Dimana dalam chat itu hanya ada ia dan J-Hope saja. Ji Na tak bisa menahan senyuman yang membuat detak jantungnya kembali berdenyut cepat.

"OMO! OMO!" batin gadis itu kegirangan.

Dan dengan segala pertimbangan, perlahan Ji Na mulai membuka pesan itu.

'Im u're Hope. Im u're Angel. Cause im J-Hope"

 Cause im J-Hope"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE 8TH MEMBER BANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang