8

2.6K 206 200
                                    

Ji Na Pov

Aku berbaring tak tenang di ranjang Jin  Hyung setelah si frozen itu keluar dari kamar ini.

Tepat setelah dilakukannya pengundian kamar, dengan berita buruk bahwa nyatanya dewi fortuna tak berpihak padaku saat ini.

Ya, aku harus sekamar dengan Jin hyung. Bukan, bukan Jin Hyung yang  menjadi masalahnya. Tetapi teman se roommatenya itu yang juga menjadi teman sekamarku adalah si frozen yang sangat tidak menginginkan kehadiranku.

Seperti dugaanku, Namja itu langsung mempermasalahkan perihal keberadaanku di kamarnya kemudian berdebat panjang dengan Hyung sebelum pergi dari sini. Mengatakan pada Hyung bahwa dia lebih baik tidur di studionya ketimbang harus berada diruangan yang sama denganku.

"Terserah saja. Ingatkan pada Bronze itu untuk jangan pernah menyentuh barang-barangku!" Ujarnya pada Jin  Hyung tanpa menatapku sebelum berlalu.

Sebenarnya aku sudah menginterupsi perdebatan mereka bahwa aku bisa tidur di kamar yang lain kalau memang dia tidak ingin sekamar denganku tetapi Hyung menolak keras interupsiku.

Dia bilang, ini adalah peraturan yang selalu mereka buat ketika akan memilih kamar sedari sebelum debut. Dia juga bilang ini adalah salah satu cara agar Suga dan aku bisa dekat untuk membangun chamystry diantara kami melihat bagaimana sinisnya anak itu padaku.

Tapi tentu saja itu bukanlah hal yang mudah.

Dan sekarang aku sendirian di kamar karena Hyung sedang membawa satu bantal dan selimut untuk Ia bawa ke studio si forzen itu. Suga tak membawa apapun saat beranjak dari sini tadi.

"Kau istirahat saja G. Aku akan segera kembali. Aiiisshh sekalipun dia akan tidur di studio, harusnya anak itu membawa selimut! Ck Menyusahkan sekali" Gerutu pemuda yang nyatanya paling tua diantara kami itu sebelum ikut menuju studio Suga.

Aku tersenyum melihat bagaimana Jin  Hyung tetap peduli pada Suga walaupun sebelumnya mereka sempat berdebat cukup panjang dan tak ada yang ingin mengalah.

Kemudian ekspresiku berubah sendu saat menyadari fakta bahwa akulah penyebab mereka berdebat seperti itu.

Jujur saja aku adalah tipe perempuan yang memiliki rasa segan yang berlebihan pada semua orang. Kau tahu? Rasa saat tak ingin ada orang lain yang mendapatkan masalah karena dirimu. Alasan kenapa aku tidak mau terlalu dekat dengan banyak orang.

Walaupun aku juga tak menyukai si frozen itu, tetap saja aku tak ingin ada yang bertengkar di dalam dorm ini. Dan melihat bagaimana Hyung begitu membela hakku membuatku merasa terharu.

Aku langsung beranjak dari posisi berbaringku saat Jin Hyung datang dan menutup pintu dengan perlahan.

"Kau belum tidur?" Tanyanya yang kujawab sebuah gelengan pelan.

"Bagaimana?" Kali ini aku yang bertanya.

"Apa?"

"Suga Hyung"

"Oh. Dia sudah tertidur di sofa dan aku juga sudah menaruh bantal diatas kepalanya juga selimut ditubuhnya. Kau tenang saja" Ujarnya yang kemudian langsung duduk di pinggir ranjang Suga.

Ranjang di kamar ini hanya ada dua yang letaknya berseberangan. Tadinya, jika Suga tidak pergi, kedua ranjang ini akan di geser menjadi satu untuk kami bertiga.

"Hyung~ harusnya tadi aku keluar saja" ucapku sambil menunduk dalam dengan posisi masih terduduk di pinggir ranjang miliknya.

Aku terhenyak saat Jin Hyung sudah  berlutut di hadapanku dan memegang lututku sambil tersenyum lembut menatapku.

THE 8TH MEMBER BANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang