Part 27 | Grizelle's Diary

93.3K 8.2K 350
                                    

berikan saya dukungan dengan menekan lambang bintang di pojok kiri bawah dan coment, terimakasih.

.                     .                    .

Hari ini adalah hari pernikahan Edric dan juga Grizelle, proses ijab kabul dilakukan pada pukul sembilan pagi. Proses ijab kabul hanya di hadiri oleh kerabat dekat dan keluarga besar saja.

Lalu pukul dua belas siang dilanjut dengan acara Resepsi yang dilaksanakan di hotel bintang lima yang berada di jantung kota.

saat ini Grizelle telah siap dengan kebaya adat Sunda Modern, ia sedang menunggu ijab kabul yang sebentar lagi akan dimulai.

di dalam sebuah ruangan, Grizelle ditemani oleh sang ibu yang berada di sampingnya.

"Mama berdoa semoga pernikahan mu ini menjadi pernikahan terakhir dalam hidupmu, semoga kamu bisa menjadi Istri yang baik bagi suamimu dan ibu yang baik anakmu. Mama minta maaf karena saat pernikahan kamu yang pertama mama tidak hadir" ucap nyonya Dira.

"Aamiin mah, Elle akan berusaha untuk menjadi istri dan ibu yang baik. Gapapa kok mah, saat itu keadaan berbeda."

"Elle, jujur ​​saja. Mama, papa, dan abang masih ingin bersama dengan kamu. Kita baru saja bertemu dan berkumpul di rumah selama beberapa minggu, lalu sekarang Mama dan papa harus melepaskan kamu bersama lelaki yang sebentar lagi akan menjadi pasangan hidup kamu. Andai waktu bisa berputar, mama ingin sekali merawat kamu sedari kecil. Melihat kamu yang akan tumbuh gigi, kata pertama yang kamu ucapkan dan mengajari kamu berjalan "ucap Nyonya Dira menatap tulus ke arah Grizelle.

"mama ibu yang buruk ya?" tambah nyonya Dira.

Grizelle menggelengkan sebuah kepala tidak setuju, mamanya adalah ibu yang sangat baik dan begitu perhatian. walau dirinya baru bertemu dan merasakan kasih sayang kedua orang tua, namun Grizelle sangat yakin bahwa Ayah dan Ibunya adalah orang yang baik dan penyanyang.

"enggak mah, mama ibu yang baik. Papa juga ayah yang baik, walau nanti Grizelle diboyong sama mas Edric. Grizelle akan usahakan untuk sering-sering main ke rumah" ucap Grizelle.

mata Grizelle memanas saat melihat air mata ibunya yang terjatuh. Sungguh hatinya terasa sakit saat melihat tangisan sang ibu, ia tak ingin menangis di hari yang menurutnya bahagia ini.

"kamu anak mama yang hebat. Mama dan papa akan selalu berdoa semoga kamu selalu dilimpahkan kebahagian dan keberkahan di setiap langkahmu" ujar nyonya Dira sambil mengelus punggung tangan Grizelle.

"aku hebat karena aku anak mama, mama udah mau berjuangan lahirin aku padahal dokter bilang kalau kandungan mama sangat lemah" ucap Grizelle merintikkan air matanya.

"anak mama jangan nangis, masa mau nikah nangis sih." ucap nyonya Dira bergurau.

Grizelle terkekeh, dia merengkuh tubuh ibunya.

"mama sih yang duluan bikin aku mellow" nyonya Dira tersenyum mendengar penuturan sang anak.

"Elle, apapun badai yang datang dalam rumah tangga kamu nanti. Kamu harus sabar ya? Jangan pernah nyerah. Komunikasi dalam suatu hubungan itu penting sekali, kalau nanti ada ke salah pahaman langsung kamu bicarakan ya nak? Kamu pasti sudah belajar banyak dari pernikahan pertama mu "ucap nyonya Dira.

"iya mah"

"Maaf nyonya, ijab kabul akan dimulai" ucap salah satu panitia Wedding Organizer.

Grizelle melepaskan pelukannya dari sang ibu, ia menatap cermin dan menghapus air matanya yang berada di pipi. beruntung Make Up-nya tidak luntur dan masih on point.

Grizelle's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang