di dalam Kontrakan kecil yang hanya berukuran tiga kali lima meter itu terdapat wanita cantik namun kumuh dengan usia yang baru saja menginjak dua puluh lima tahun.
Grizelle, wanita yang sejak kecil tinggal di panti asuhan dan menikah dengan seorang satpam di salah satu perumahan elite yang berada di kota Surabaya.
Grizelle sangat menikmati hidupnya walau pas-pasan, ia tak masalah akan hal itu. yang penting ia memiliki tempat berteduh dan bisa makan saja sudah cukup.
Grizelle menikah dengan Davin hampir Tiga tahun lamanya, namun selama itu pula Grizelle belum di karunia seorang anak. hal itu membuat Grizelle sedih karena mendapatkan cibiran dari para tetangga dan mertuanya.
saat sedang mencuci pakaian kerja sang suami, Grizelle tak sengaja melihat bukti transaksi belanjaan di salah satu pusat pembelajaan yang cukup Elite. hati Grizelle tak tenang, pikiran buruk mulai menghantui dirinya.
'Pakaian? dan tas? sejak kapan Mas Davin memiliki uang sebanyak itu untuk membeli barang-barang ini?' batin grizelle bingung.
"Mas Davin membeli semua ini, tapi kenapa aku tidak melihat barang-barang yang ia beli?" uap Grizelle sendiri. bukan hanya Struk belanja yang Grizelle dapatkan.
Namun ia juga dapat mencium bau parfum wanita, di kaos hitam polos milik suaminya.
"tidak-tidak, itu tidak mungkin" Grizelle berusaha menyangkal segala pikiran negatif yang ada di otaknya. tak mau berburuk sangka kepada sang suami, Grizelle lebih memilih untuk melanjutkan acara mencucinya.
hari sudah mulai malam, namun Grizelle belum juga melihat batang hidung Davin. ia mengecheck ponsel jadul yang hanya bisa mengirim pesan dan telfon. Grizelle sudah berusaha menghubungi Davin namun hanya suara operator yang terdengar.
Grizelle memang tahu, bahwa akhir-akhir ini Davin sering pulang telat. dan Davin selalu beralasan karena jadwal Shift-nya yang tidak teratur.
pukul setengah sebelas, Grizelle masih senantiasa menunggu Davin. ia berusaha mengalihkan semua pikiran buruknya dengan menonton Televisi.
Grizelle hanya memiliki Televisi jadul hasil beli second di tukang rongsokan.
tepat pukul sebelas malam, Davin pulang.
"mas dari mana saja?" tanya Grizelle khawatir.
"kerja" balas Davin dingin.
"Tumben sekali mas pulang selarut ini" ucap Grizelle saat melihat davin membuka pakaiannya.
"jalanan macet" balas Davin lagi. sementara Grizelle tak berkata lagi karena merasa suaminya sedang dalam suasana yang tidak baik.
saat Davin pergi mandi, Grizelle mengambil pakaian suaminya. dan lagi-lagi Grizelle dapat mencium bau parfum yang sama.
grizelle berusaha untuk tidak memusingkan hal itu, ia berniat untuk tidur. namun tak jadi, mata grizelle tak sengaja melihat benda pipih persegi panjang ada di dekat meja kecil yang berada di sudut ruangan.
"ponsel canggih? sejak kapan Mas davin mempunyai ponsel seperti ini?" ucap Grizelle.
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Davin dengan rambut yang masih basah, suaminya memang tampan di tambah dengan bentuk tubuh yang mampu membuat kaum hawa meneguk ludah.
"Jangan pegang ponselku" Davin segera merampas ponsel yang berada di tangan Grizelle.
Grizelle menatap bingung ke arah suaminya.
"Mas membeli ponsel baru?" Tanya grizelle penasaran.
"Iya, dan sejak kapan kamu jadi lancang mengambil semua barang yang aku miliki Hah!" Bentak Davin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grizelle's Diary
General FictionGrizelle Ivana Adhitama, Perempuan yang sedari kecil tinggal di panti asuhan, ia bercerai karena mantan suaminya ketahuan selingkuh dan membohongi dirinya selama ini. Kegagalan dalam pernikahan pertamanya membuat Grizelle belajar untuk menjadi wanit...