Part 12 | Grizelle's Diary

103K 10.1K 466
                                    

Beri saya 75 Vote dan 20 coment, agar kalian dapat membaca part selajutnya.

.                   .                     .

"Kamu tau apa salahmu?" Tanya Edric berguru dingin saat mendengar pintu tertutup.

"Maaf karena aku tidak bisa menjaga Elvan dengan baik" jawab Grizelle.

"Kenapa bisa dengan teledor-nya membiarkan Elvan bermain sendiri bersama anak-anak yang usia-nya lebih tua darinya!?" Tanya Edric kembali.

"Maaf"

"Saya tidak butuh maafmu! Saya butuh penjelasan darimu! Kenapa kamu membiarkan Elvan dan Asher bermain hanya dengan pengawasan babysitter? Sementara dirimu malah Asik-asikan berbincang ria dengan istri dari klien saya!?"

Grizelle tak menjawab, ia hanya diam. Ia tau saat ini Edric sedang dalam emosi yang memuncak.

"Jawab! Apa kau tuli?" Ucap Edric dengan keras.

Grizelle langsung mengangkat wajahnya, ia menatap Edric dengan tatapan yang tajam. Ia tak suka di hina seperti ini.

"Saya memang memberikan kebebasan kepada Elvan dan juga Asher, jika saya terus mengikuti Asher dan Elvan selama bermain itu hanya akan membuat mereka berdua tidak bebas!" Ucap Grizelle dengan tenang namun penuh penekanan.

"Dan, saya memang berbincang dengan Davina dan juga Jovinka. Memang kenapa jika saya berbincang dengan mereka? Masalah buat anda!? Itu hak saya untuk berbicara dengan siapa saja! Lagi pula ada babysitter yang ikut menjaga Asher dan juga Elvan" jelas Grizelle.

Edric memandang Grizelle tak percaya, Grizelle berani membalas ucapannya dengan nada sepeti itu.

Ia tersenyum miring.

"Kamu harus-nya sadar akan kastamu! Kamu itu hanya seorang pelayan dan sangat tidak layak bagimu untuk berbicara dengan istri dari pengusaha yang sukses seperti Davina dan Jovinka"

Kata-kata Edric menusuk harga dirinya, benar apa yang di ucapkan Davina tadi. Edric sangat memandang rendah orang lain.

"Kau! Jangan mentang-mentang kau pengusaha sukses jadi bisa semena-mena kepada kaum miskin seperti ini!" Ucap Grizelle.

"Memang itu fakta-nya, kamu hanya seorang pelayan" balas Edric dengan nada menghina.

"Kau. sialan!" ucap Grizelle lalu meninggalkan ruang kerja Edric.

Setelah menutup pintu ruang kerja Edric, air mata Grizelle kembali keluar.

Tadi itu benar-benar sebuah penghinaan bagi dirinya, dengan mudahnya Edric mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakiti harga dirinya.

'Aku bersumpah kau akan menikah dengan seorang pelayan dan akan bertekuk lutut pada pelayan itu karena rasa cintamu' sumpah Grizelle dalam hati.

o0o

Hari berlalu dengan cepat, semenjak kejadian di taman. Grizelle tidak pernah bertemu lagi dengan Edric maupun kedua anaknya.

Grizelle merasa, Edric seperti menutup akses untuk dirinya bertemu dengan Asher dan juga Elvan.

Jujur, Grizelle sangat rindu dengan Kedua anak Edric. Ia rindu dengan suara imut milik Asher dan tingkah manja dari Elvan.

"Elle, tolong antarkan pesanan ini ke meja nomor lima ya" ucap Bianca.

"Oke" Grizelle segera mengantar pesanan ke meja nomor lima.

Grizelle's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang